Skip to main content

Kecemburuan Sejatiku


Sangat cemburu!!!
Setelah kulihat sedikit informasi tentangmu dan tentang dia di sana, saya merasa sangat iri hati dan cemburu karena kamu dia diberikan kekuatan oleh sang pencipta untuk menempuh hal-hal yang ku inginkan. Batinku di uji dengan sebuah pertanyaan “Akankah saya mendapatkan apa yang telah dianugerahkan tuhan terhadapmu dan terhadap dia?”
Yaa Allah yaa tuhanku…

Aku ingin seperti dia yang kau berikan kesempatan dan nikmat yang sangat dahsyat untuk mereka. Aku ingin :
1.   Kuliah di universitas terbaik di Negeri ini lalu mengembara ke negeri orang untuk menuntut ilmu dan melakukan pertapaan seperti engkau mengizinkan orang-orang yang dulunya bersamaku pada masa-masa sekolah dulu.
2.  Mengerti bahasa yang paling sering digunakan oleh orang-orang di muka bumimu
3.  Mampu mengekplorasi secara gamblang dan sempurna setiap pengetahuan yang engkau restui aku ketahui. Anugerahilah aku kekuatan menulis dan vocal untuk itu yaa Allah.. amin.. amin.. amin..
Yaa Allah yaa tuhanku…
Saya tidak ingin jika suatu saat nanti saya justru semakin jauh terhadapmu karena tebalnya dinding hijab dosa yang semakin menjauhkan aku bertemu dan bermunajat kepadamu. Aku ingin…
1.   Menyingkap keakuan-ku yang begitu tebal tapi aku juga ingin sesuatu yang sangat baik, seperti yang telah engkau berikan terhadap sahabat-sahabatku saat ini.
2.  Mensyukuri setiap nikmat yang telah engkau berikan tapi aku masih saja tetap berharap sesuatu yang istimewa seperti yang engkau anugrahkan terhadap kawan-kawan kami.
3.  Melakukan hal-hal terbaik sesuai dengan tuntunanmu yaa Allah.
Jika saya adalah sosok yang tidak pandai bersyukur, maka ajarkanlah saya sesuatu yang bisa membuat saya bersyukur yaa Allah. Saya sangat cemburu melihat latarbelakang sahabat-sahabat saya yang engkau anugerahi kekuatan fisik, ilmu, kemapanan, kecantikan, keikhlasan, pertahatian, kasih sayang dan kesibukan yang mulia. Wahai tuhanku, ridhoilah saya seperti mereka.
Hari ini saya hanya bisa belajar dari masa laluku dan masa lalu orang-orang terdahulu dan orang-orang terdekat kami. Ku tau bahwa sebagian diantaranya adalah pelajaran yang engkau berikan secara kontekstual, engkaupun memberiku isyarat tekstual lewat kitab suci yang engkau turunkan lewat kekasihmu Muhammad saw. Dari ayat-ayat teks dan pesan kontekstual tersebut, engkau telah mengajari saya dan hamba-hambamu yang lain untuk membuat aku dan kami semua menjadi seperti apa yang kami harapkan dan engkau ridhoi (keinginan masyarakat awam).
Seperti inilah keadaanku hari ini yang sangat haus dengan sejuta harapan terhadapmu yaa Allah..
Hari ini pula saya berencana sesuatu yang akan kerjakan besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, 10 tahun kedepan, 20 tahun ke depan dan 30 tahun kedepan. Apa yang saya rencanakan hari ini hanyalah prediksi untuk menjemput sesuatu yang mulia suatu saat nanti. Sebagaimana engkau isyaratkan kepada hambah-hambahmu untuk berniat, berusaha dan berdo’a. hal tersebut telah ku lakukan dan saya sangat berharap akan ridhomu wahai tuhanku.
Niat, usaha dan do’aku antara lain dan berturut-turut adalah mengadakan pertemuan untuk membahas rencana strategis, melakukan aksi kolektif dan memperbanyak ibadah, menanam tanaman produktif berjangka waktu, menikah dengan calon pujaan hati (calon pacar), kuliah dan mengunjungi sekian banyak saksi kebesaran-Mu di negeri ini dan negeri orang, mendidik dan menyekolahkan anak hingga berbagi pengalaman di masa mudaku.
Yaa Allah .. yaa tuhanku
Sangat wajar jika aku cemburu terhadap mereka karena engkau telah menganugerahi kekuatan fisik, ilmu, kemapanan, kecantikan, keikhlasan, pertahatian, kasih sayang dan kesibukan yang mulia. Yaa tuhanku, ridhoilah aku seperti mereka.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.