Skip to main content

Mereka dibalik Kesuksesan Kemah Bahari oleh FPBI


Di balik kesuksesan suatu usaha atau pekerjaan, selalu ada usaha dan do’a atau harapan untuk sukses secara total. Kesuksesan itu berlaku secara individu maupun kolektif. Dalam mewujudkan cita-cita organisasi atau gerakan kolektif, juga selalu ada orang-orang hebat yang berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita organisasi. Meski demikian, jatuhnya suatu organisasi seringkali ada hal-hal ganjil yang telah dilakukan oleh pemegang kebijakan dan tim yang bekerja untuk organisasi atau mungkin juga disebabkan dari faktor eksternal yang berarti ada gangguan dari luar yang tidak senang melihat kesuksesan suatu gerakan kolektif yang salah satunya disebabkan oleh kecemburuan social.


Pada edisi ini (14 Sepetember 2015) , saya akan berbicara sederet poin (versi pribadi) tentang kesuksesan program kemah pesisir pemuda bahari. Program milik kementerian pertahanan kerjasama dengan Forum Pemuda Bahari Indonesia ini hingga hari ini telah melaksanakan beberapa program antara lain pembukaan acara dan seminar kemaritiman, sementara itu untuk seluruh persiapan dan rangkaian program lain, baik pelatihan maupun acara hiburan sementara dilaksanakan dan ditargetkan rampung pada tanggal 19 September 2015, bertepatan dengan acara puncak kegiatan Sail Tomini.

Siapa yang berperan dibalik kesuksesan program kemah pesisir ini? Secara normatif saya mangakui bahwa kepanitiaanlah yang berperan sukses dalam mencapai kesuksesan kegiatan ini. Tentunya peran aktif kepanitiaan dan dukungan dari berbagai pihaklah yang sebetulnya memberikan jalan menuju kesuksesan. Jawaban dari pertanyaan di atas akan saya gambarkan secara berurutan bahwa kesuksesan ini berangkat dari 1). Kekuatan Ketua Umum FPBI dan jajarannya dalam mengambil kebijakan yang dipimpin oleh Andi Bahtiar, 2). Kerja Panitia Pelaksana yang telah berjuang maksimal untuk kesuksesan acara ini yang dipimpin oleh Akbar (Sekretaris), 3). Dukungan dari berbagai pihak sehingga acara ini berjalan sukses, terutama dukungan dan bantuan Bupati Parigi Moutong dan puluhan kolektivitas yang turut membantu kelancaran acara ini.

Sementara dibalik kesuksesan, selalu ada hambatan yang dihadapi yang mungkin disebabkan karena kurangnya manajemen organisasi. Hambatan-hambatan lain adalah adanya upaya dari luar maupun dalam tim yang bermaksud menjatuhkan kinerja kepanitiaan karena ada hal-hal yang tidak disukai atau mungkin karena kecemburuan sosial. (ini hal yang sangat mungkin terjadi).

Meski demikian, hingga hari ini. Kegiatan kemah pesisir pemuda bahari ini terbilang sangat sukses dan peserta kegiatan melebihi target kepanitiaan. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, semoga kegiatan ini berjalan lancar dan tanpa hambatan berarti hingga kegiatan ini selesai. Amin yaa rabbal ‘alamin.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.