Skip to main content

Advokasi untuk Kesejahteraan Sosial

Menjadi Pekerja Sosial mengharuskan adanya profesionalisme yaitu selain jiwa sosial juga dibutuhkan pemahaman tentang kondisi sosial, Baik pemahaman dari jenjang pendidikan maupun pemahaman yang diperoleh dari pelatihan. Bagi penulis, bekerja untuk masyarakat adalah suatu tantangan yang berat karena teori-teori yang selama ini dipelajari dari bangku kuliah merupakan konsep yang siap di aplikasikan di lapangan, begitu pula pemahaman-pemahaman dan pengalaman-pengalaman yang didapatkan melalui pelatihan ternyata tidak semudah mempelajari konsep. Kita akan menemui banyak perbedaan antara konsep dan kondisi lapangan.

Jika ternyata teori dan aplikasi atau praktek tidak sejalan maka ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan antara lain menciptakan teori baru dan yang kedua mencoba pendekatan kinerja yang baru.
Sebagai pekerja sosial, ada beberapa tugas yang sejatinya dilakukan antara lain: memberikan pemahaman tentang upaya pengentasan masalah kesejahteraan sosial. Ketika PMKS sudah mengerti masalahnya, selanjutnya mereka dibantu untuk keluar dari masalahnya masing-masing. Sebagai contoh, hal yang pertama kali dilakukan untuk keluarga prasejahtera adalah membahasakan pentingnya kesejahteraan yang meliputi kelayakan pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pokok. Selanjutnya mereka diberi bantuan untuk mengubah kondisi dari status prasejahtera menjadi lebih layak.

Tentu saja hal tersebut harus dilakukan dalam bentuk advokasi yang berkesinambungan agar masalah yang ditemukan bisa diretas secara perlahan-lahan hingga tuntas. Gambaran untuk advokasi yang pribadi lakukan seperti gambar berikut ini.







Comments

Popular posts from this blog

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...

Ukhuwah dalam pandangan Al-Qur'an

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Al-Qur’an adalah pedoman atau rujukan pertama yang digunakan oleh Agama Islam dalam mengatasi persoalan dunia maupun petunjuk untuk keselamatan di akhirat kelak. Meski demikian, Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada orang Islam saja, betapa luas samudra ilmu yang dikandungnya sehingga orang luar Islam pun banyak yang tertarik untuk mengkaji dan mengamalkan beberapa ilmu atau pesan yang dikandung Al-Qur’an.