Skip to main content

Menguji Keberhasilan Pembelajaran melalui Ujian Semester


Hari ini saya mendapat tugas mengawas pada ujian Semester Ganjil Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Al Amanah Jeneponto Tahun Akademik 2019/2020 pada Mata Kuliah Teknologi Pendidikan dan Perencanaan Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar .

Secara umum tujuan dari ujian ini adalah Sebagai alat untuk mengetahui ketuntasan terhadap Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal. Dengan demikian, materi yang telah dipelajari berdasarkan silabus perkuliahan akan diukur tingkat ketuntasannya.

Bagi pribadi ujian ini akan mengukur keberhasilan perkuliahan dimana melalui ujian ini akan diketahui bahwa transfer pengetahuan, keilmuan dan kemampuan/kecakapan mahasiswa yang bersumber dari “Sumber Belajar” yang dalam hal ini adalah buku-buku, referensi, dosen, dll. benar-benar sampai dan bisa dipahami dan diaplikasikan oleh mahasiswa.
Jika pada kenyataannya mahasiswa berhasil mengerjakan ujian sesuai dengan SK dan KD maka ujian dianggap berhasil namun jika kenyataannya mahasiswa ada yang tidak berhasil maka kemungkinannya ada 2, yang pertama; mahasiswa yang kurang perhatian terhadap perkuliahan dan yang kedua; dosen yang gagal dalam melakukan transfer pengetahuan, keilmuan dan kecakapan/kemampuan pada mahasiswa. Selanjutnya jika diketahui bahwa mahasiswa yang kurang perhatian maka yang terpenting adalah mengupayakan metode baru untuk menarik perhatian mahasiswa dengan berbagai pendekatan. Namun jika sumber masalahnya adalah pada dosen maka solusinya dosennya bisa diganti, dibina atau diminta memperbaiki sistem pembelajaran. Penting diketahui bahwa jika semuanya berjalan dengan baik maka ketuntasan belajar dapat dicapai dengan baik pula.
Melalui ujian ini Dosen seharusnya belajar bahwa jika ada mahasiswa yang gagal dalam menyelesaikan soal maka bukan sepenuhnya mahasiswa yang salah, bisa jadi dosennya yang kurang baik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sebagai Dosen, saya berharap dapat meningkatkan kemampuan pribadi dalam mengampuh mata kuliah sehingga mahasiswa bisa lebih mudah dalam menyelesaikan ujian. (ahm)


Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.