Skip to main content

Seminar Proposal oleh Calon Magister


Kemarin (tanggal 12 Feruari 2013) sekitar pukul 12.00 hingga pukul 17.00 di Universitas Muslim Indonesia berlangsung acara seminar proposal untuk program Studi Magister Pendidikan Agama Islam. Pada acara tersebut, telah terselenggara tiga pemapar (calon peneliti) yang masing-masing dari kelas jauh Program MPI – PPs UMI Makassar (Kelas Kota Pare-pare).

Komposisi Forum terdiri dari Seorang Calon Peneliti, Seorang Moderator sebagai Pelaksana program, Dua orang Pembimbing, tiga orang Penguji serta beberapa orang peserta yang mau menyaksikan proses seminar yang jumlahnya tidak dibatasi.
Tanpa ada seremonial yang lebih ribet, lansung saja satu orang calon peneliti dipersilahkan untuk memaparkan proposalnya dihadapan para penguji, pembimbing, peserta dan panitia pelaksana seminar (moderator). Setelah pemaparan yang berlangsung sekitar 15 hingga 25 menit, selanjutnya moderator mempersilakan satu per satu dari dewan penguji untuk berkomentar (kira-kira isi komentarnya, pertanyaan, saran, kritik, masukan dan sesekali candaan yang agak pahit). Setelah tiga orang dari dewan penguji berkomentar, selanjutnya dipersilakan kepada dua orang pembimbing untuk kembali memberikan bimbingan pada calon peniliti. Setelah dewan penguji dan pembimbing berkomentar, selanjutnya calon peneliti yang dipersilakan untuk berkomentar, baik berupa pertanyaan ataupun harapan-harapan lalu acara seminar ditutup.
Semua calon peneliti terlihat kewalahan saat ditanya mengenai relevasi referensi dengan tesa penulis, metode penelitian yang tidak nyambung dengan tujuan bahkan judul penelitian, atau bahkan sesekali para penguji yang terdiri dari Doktor dan Professor menguji mental dengan menanyakan sesuatu yang telah dijawab, tapi karena model pertanyaannya yang berubah sehingga jawaban calon peneliti turut berubah.
Sekedar tips bagi calon peneliti yang sedang melakukan seminar atau ujian proposal, bahkan ujian tesis maupun skripsi agar bijak mempertimbangkan saran-saran dari para pembimbing maupun dewan penguji. Karenanya, jika kita mencoba mengelak atau mempertahankan pendapat, maka kita bakal kewalahan, sebaliknya jika kita berusaha mengikuti saran penguji maupun pembimbing, seringkali kita harus mengubah beberapa point pada rancangan penelitian yang kita rencanakan.
Sebagaimana yang terjadi kemarin, dari tiga orang calon peneliti untuk meraih gelar Master, dua orang diantaranya sukses dan seminarnya berjalan lancar dengan catatan harus mengikuti saran dewan penguji dan pembimbing, dengan demikian harus merombak beberapa isi proposal. Beda dengan calon peneliti ke-3 yang berusaha mempertahankan pendapatnya dihadapan penguji terpaksa mati-matian mecari alasan yang tidak nyambung. Itulah resiko, seminar berlangsung lama, dianggap pembangkan bahkan berpeluang ditolak hasil seminarnya untuk dilanjutkan pada tahap penelitian. Untung saja, pada akhirnya semuanya berjalan lancar ketika penyelenggara seminar menyatakan semua calon peneliti dinyatakan lulus seminar dengan syarat memperbaiki proposal dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah diberikan oleh jajaran Doktor dan Professor sebagai dewan penguji dan pembimbing proposal.

Comments

  1. duh, jadi inget waktu sidang skripsi.. waktu itu penguji nanya: "Do you know what is the real definition of dialect?"

    *kemudian hening beberapa detik*

    "I will find about it, mam", bahasa ngeles dari I don't know :p

    Dan sidang berlangsung lancar sampe selesai hehehe..

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...

Hakikat Psikologi Pendidikan

HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh : Abdul Haris Mubarak Mukrim I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq untuk beribadah.