Skip to main content

Study Komparatif & Pelatihan TAGANA UIN (Laporan)

A.    Pendahuluan
Pekerjaan sosial merupakan aktivitas kemanusiaan yang sejak kelahirannya sekian abad yang lalu, telah memiliki perhatian yang mendalam pada pemberdayaan masyarakat miskin. Prinsip-prinsip pekerjaan sosial, seperti ‘menolong orang agar mampu menolong dirinya sendiri’ (to help people to help themselves), ‘penentuan nasib sendiri’ (self determination), ‘bekerja dengan masyarakat’ (working with people dan bukan ‘bekerja untuk masyarakat’ atau working for people), menunjukkan betapa pekerjaan sosial memiliki komitmen yang kuat terhadap pemberdayaan masyarakat. Betapa pekerjaan sosial merupakan profesi yang populis.
Melihat tugas seorang pekerja social diatas, maka setidaknya seorang pekerja social harus memiliki kepekaan social serta kecakapan dalam melakukan tugasnya sebagai pekerja social. Untuk membangkitkan kepekaan dan semangat/spirit seorang pekerja social, maka melalui misi study komparatif tentang Komunitas Adat Terpencil, Bakti Sosial dan Pelatihan TAGANA ini dapat mewujudkan pekerja sosial yang profesionalisme dan terlatih. Walaupun kami sadari bahwa apa yang kami lakukan masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu dukungan dan bantuan dari berbagi pihak sangat kami harapkan untuk turut sebagai parnership dalam menyelesaikan problematika sosial.

C. Landasan Hukum
a.    Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tentang tujuan pembangunan Bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
b.    Undang-undang No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosisal
c.    AD/ART HMJ PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
d.   Program Kerja HMJ PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial

D.  Nama dan Tema Program
Kegiatan ini bernama “Study Komparatif & Pelatihan TAGANA” dengan tema “Implementasi Niali Keilmuan dalam Aktualisasi Kemanusiaan ”

NO.
NAMA
SEMESTER
KETERANGAN
1
Nur Alamsyah
I
PMI
2
St. Nurfadillah
I
PMI
3
Erviana
I
PMI
4
Mafturrahman
I
PMI
5
Anwar Juhaini
I
PMI
6
Ahmad Jailani
I
PMI
7
Syamsuddin
I
PMI
8
Nawir
I
PMI
9
Adibrata
I
PMI
10
Syaifullah
I
PMI
11
Ushuluddin
I
PMI
12
Tri Puspita Sari
I
Kessos
13
Hasdalia
I
Kessos
14
Jumriani
I
Kessos
15
Suaib
I
Kessos
16
Saleh Gazali
I
Kessos
17
Zul Anwar
I
Kessos
18
Akbar
I
Kessos
19
Salam
I
Kessos
20
Ardiansyah
I
Kessos
21
Mutmainnah
I
Kessos
22
Rezni Azis
I
Kessos
23
Zulkaedah Nur
I
Kessos
24
Putri Ramadhani
I
Kessos
25
Amiruddin
I
Kessos
26
Suhaera
I
Kessos
27
Allen DW
I
Kessos
28
Andi Dedi Angkasa
I
Kessos
29
Alfian
I
Kessos
30
Ratnasari
III
Kessos
31
Ardawati
III
Kessos
32
Akbar
III
Kessos
33
Nurbaya
III
Kessos
34
Ardiansya
III
Kessos
35
Nur Annisa Aliyah
III
Kessos
36
Rizal
III
Kessos
37
Hamka Andi Tadda
III
Kessos
38
Desita Natalia
III
Kessos
39
Emping
III
Kessos
40
Rustam
III
Kessos
41
Jusmania Junaid
V
Kessos
42
Tenri Intani
V
Kessos
43
Mardiyah
V
Kessos
44
Eva Rosdiana Syam
V
Kessos
45
Indrawati
V
Kessos
46
Irawati
V
Kessos
47
Hadira BT Rahim
V
Kessos
48
Dewi Harianti
V
Kessos
49
Arman
V
Kessos
50
Paramitha
V
Kessos
51
Syakhraeni
V
Kessos
52
Allahi
V
Kessos
53
Zaidin
V
Kessos
54
Sahrur
V
Kessos
55
Muh. Zain
V
Kessos
56
Sahiir
V
Kessos
57
Fahmi Afandy
V
Kessos
58
Aswita Amansyah
VI
Kessos
59
Andina Nilakandy
VI
Kessos
60
Dian Dwianasari R
VI
Kessos
61
St. Kamariah B
VI
Kessos
62
Andi Iwan
VI
Kessos
63
Irawan Zigit Saputra
V
Partisipasi jurusan Jurnalistik


E.  Waktu dan  Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan  pada:
 Hari/Tanggal                  : 25 – 28 November 2010
Tempat                            : Bulukumba (Kecamatan Kajang, Kec. Ujung Bulu, Kecamatan Bonto Bahari dan Kecamatan Ujung Loe)
H.    Jenis Program
Jenis Program ini  adalah :
1.    Silaturrahmi dan  dialog antara Dinas Sosial Kab. Bulukumba dengan Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan
2.    Sosialisasi Jurusan Kesejahteraan Sosial ke Sekolah Menengah Atas di Kota Bulukumba
3.    Penelitian social, budaya, ekonomi dan politik masyarakat desa Tanah Lemo sekaligus pemantauan pembuatan perahu finisi.
4.    Study tentang Komunitas Adat (Kearifan Lokal) di Desa Tanah Towa Kec. Kajang,
5.    Bakti Masyarakat di Dusun Boddia desa Butta Toa
6.    Pelatihan Penyelamatan Bencana Air (RESCUE).

I.       Hasil Kegiatan Study Comparatif
1.      Pelaksanaan Kegiatan
Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana sebagaimana yang direncanakan yakni dari Tanggal 25 -28 November 2010. Walaupun  ada beberapa pergeseran waktu karena sesuatu dan kondisi yang tidak memungkinkan.
2.      Jumlah Peserta
Peserta yang ikut dalam kegiatan berjumlah 67 dengan perincian.
3.      Program  Kegiatan
a.       Silaturrahmi dan dialog  antara Kepala Dinas Sosial Kab. Bulukumba dengan Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial.
Silaturahmi yang dilakukan dengan Bapak kepala Dinas Sosial Bulukumba berlangsung dengan suasana kekeluargaan  yang sangat erat. walaupun ditengah-tengah kesibukannya, beliau tetap menyempatkan diri untuk hadir bersilaturahmi dengan mahasiswa (i) Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal               : Jumat, 26 November 2010
Pukul                           : 07.00 – 08.00
Tempat                        : Taman pasar lama Bulukumba.
                       
Dalam sambutannya Kepala Dinas Sosial Kab. Bulukumba menyampaikan beberapa hal :
1.      Ucapan selamat datang kepada rombongan mahasiswa(i) kesejahteraan sosial, dan Instruktur TAGANA  Provinsi Sulsel di Kabupaten Bulukumba, daerah Butta Panrita Lopi (Tanah Pembuat  Perahu)
2.      Kab. Bulukumba merupakan salah satu daerah yang strategis untuk  dijadikan sebagai tempat study dan pelatihan. Pada tahun 2010 kab. Bulukumba merupakan salah satu daerah yang menjadi pilihan pelaksanaan pelatihan TAGANA oleh dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selata. Pak Kadis menyatakan beliau senantiasa siap menerima siapa saja dan kapan saja untuk melaksanakan kegitannya di aderahnya. Salah satunya adalah pelatihan TAGANA UIN Alauddin Makassar.
3.      Jumlah Anggota TANGANA  Kab. Bulukumba sebanyak 18 Orang.
4.      Beliau juga berharap agar kiranya peserta TAGANA yang  mengikuti pelatihan Simulasi agar kiranya serius dalam kegitan ini, karena intensitas bencana yang dihadapi bangsa ini semakin tinggi, sehingga dibutuhkan TAGANA profesionalisme dan terlatih.
5.      Kepala Dinas Sosial Kab. Bulukumba menyatakan siap membantu dan mensukseskan pelaksanakan kegitan study comparatif dan simulasi TAGANA   UIN Alauddin Makssar.
6.      Beliau juga memberikan penjelasan-penjelasan tentang lokasi yang menjadi objek study.
b.      Sosialisasi Jurusan Kesejahteraan Sosial ke Sekolah Menengah Atas di Kota Bulukumba
Pada program sosialisasi ini, ada 2 sekolah yang menjadi tujuan utama sosialisasi yakni SMA 2 Kab. Bulukumba dan SMA PGRI kab. Bulukumba.
Sosialisasi dipusatkan pertama pada SMA 2 Kab. Bulukumba. Yang  dilaksanakan pada : hari Jumat, 26 November 2010 pukul 08.30-09.15 Jumlah  kelas 3 di Sekolah ini berjumlah 6 kelas dengan rincian  kelas IPA 3 Ruangan , kelas IPS 3 Ruangan, dengan jumlah kelas 3 sebanyak 237, jumlah  keseluruhan siswa 642 orang. Jumlah mahasiswa (i) yang memberikan sosialiasi berjumlah 43 orang.
Sosialisasi berikutnya pada SMA PGRI Kab. Bulukumba. Yang  dilaksanakan pada : hari Jumat, 26 November 2010 pukul 09.30-09.45 Jumlah  kelas 3 di Sekolah ini berjumlah 3  kelas dengan rincian  kelas IPA 2 Ruangan, kelas IPS 1 Ruangan, Jumlah mahasiswa (i) yang memberikan sosialiasi berjumlah 43 orang.

c.       Penelitian social, budaya, ekonomi dan politik masyarakat desa Ara sekaligus pemantauan pembuatan perahu Finisi.
Antusias peserta Study komparatif  pada item kegiatan ini terbilang cukup tinggi, hal ini terlihat dengan semangat yang mereka menelusuri seluruh bagian kapal, termasuk proses pembuatannya serta diskusi dengan panrita lopi . terkait dengan nilai yang melekat pada proses pembuatan perahu Finisi. menurut salah seorang tokohpekerja perahu Finisi.Pembutan perahu Pinisi sangat mencerminkan kehidupan sehari-hari. Ilustrasinya adalah jika pekerjaan perahu dilakukan dengan sabar dan memakan waktu yang lama, hasilnya akan semakin halus dan tentunya nilai ekonominya semakin tinggi. Inipulalah yang melatih para pembuat perahu untuk tetap sabar dan berjiwa pekerja keras.
Tentang politik, ternyata banyak versi yang muncul dari tokoh masyarakat yang ada di Desa Tanah Lemo tentang Panrita Lopi atau akrab dikenal dengan Ahli Pembuat Perahu. Sebelumnya kami sempat mendengar bahwa panrita lopi itu kebanyakan dari Desa Ara, bahkan dalam pembuatan sebuah perahu itu harus ada yang memandu dari desa ara, Ara adalah salah satu desa di Kecamatan Bontobahari. Inilah yang kemudian menjadi polemik pada pembuatan perahu Finisi, semuanya mau mengklaim bahwa panrita lopi berasal dari desa mereka.
Tentang agama, perahu memiliki dasar 13 (tiga belas) sesuai dengan jumlah rukun dalam sholat, adapun jika dasar pembuatan perahu tidak sesuai dengan jumlah tersebut, maka kekuatannya juga tidak sama. Pembuatan perahu juga mengajarkan ketekunan dan melatih kesabaran.
d.      Study tentang Komunitas Adat Terpencil di Desa Butta Toa Kec. Kajang,
Pada kisaran pukul 14.00 WITA tepatnya hari jum’at 26 November 2010, kami tepat berada di pintu gerbang kawasan adat Ammatoa Kajang. Sebelum masuk kawasan, instruktur kami memberikan arahan-arahan untuk kegiatan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan didalam kawasan nantinya. Setelah arahan usai, pemandu pun siap mengantar rombongan kami masuk ke Rumah kepala Adat Ammatoa.
Setelah sampai ke tempat, kami dipersilahkan naik kerumah panggung milik Ammatoa oleh istri dan pemandu kami. Rumah Adat  istilahnya disana adalah “Bola”. Kehadiran kami ternyata lebih duluan berada di Rumah Ammatowa ketimbang kepala adatnya.
Adapun hasil dialog kami dengan Ammatoa adalah :
1.      Kepemimpinan Ammatoa bukan karena garis keturunan, bukan pula hasil pemilihan umum melainkan melalui tes beberapa kemampuan. (jawaban pertanyaan saudari Dian)
2.      Mengenai Modern atau Tradisional, masyarakat kajang paling hati-hati dan tidak serta menerima  hal-hal baru yang sifatnya modern yang berasal dari luar. Apapun yang sifatnya modern itu ditolak. Tentang berpengetahuan atau menuntut ilmu itu semuanya boleh, yang penting jangan dilakukan di dalam kawasan adat. (jawaban pertanyaan saudara Syahrus)
3.      Di tanah Toa kajang sangat menjungjung tinggi yang namanya kesederhanaan terlihat dari tatanam kehidupan masyrakat yang tidak terlalu modern.
4.      Masyarakat  Tanah Toa kajang sangat menghargai alam, di dalam tradisi masyarakat apabila ingin menebang 1 pohon maka sebelumya harus menanam 2 pohon.
5.      Ammatoa (ketua Adat Tanah Toa Kajang) juga mengatakan bahwa penyebab terjadinya bencana alam, karena manusia tidak lagi mau memelihara alam, mereka bahkan dengan sengaja merusak alam hanya karena kebutuhan individu dan kelompok saja. Demikina juga bencana social terjadi akibat adanya keangkuhan diantara manusia, rasa sombong dan tidak ada lagi sifat tolong menolong serta saling menghargai.
e.       Bakti Basyarakat di Dusun Boddia desa Balleanging,
Kondisi alam atau letak geografis Dusun Boddia desa Balleanging sebenarnya cukup mendukung untuk peningkatan mutu hasil Pertanian untuk kesejahteraan masyarakat, namun karena terbatasnya lahan disebabkan kebanyakan lahan disana adalah milik PT. London Sumatera. Hal inilah yang membuat masyarakat banyak yang bekerja sebagai petani karet yang bekerja sekitar jam 7.00 – 12.00, upah yang didapat berkisar Rp. 900.000,- perbulan. Upah ini dinilai masih jauh dari cukup oleh warga mengingat  akses yang terlalu sulit trasnportasi dan komunikasi.
Harapan masyarakat Boddia adalah perlunya sarana Transportasi dan Listrik untuk menunjang akses komunikasi dan pendidikan yang lebih matang. Ini terkait dengan sulitnya mengakses daerah tersebut dalam kondisi cuaca saat musim hujan.
f.       Pelatihan Penyelamatan Bencana Air (RESCUE).
Alat yang digunakan adalah speed boat  unit dan pelampung untuk masing-masing perserta. Pada pelatihan ini dipandu oleh dua orang instruktur, masing-masing dari provinsi dan kabupaten bulukumba yakni abdul Ghany dan Jaya.

J.      Hasil kegiatan Pelatihan Tagana
Pelaksanaan kegitan tagana terdiri dari 3 bagian
1.      Pembukaan Pelatihan TAGANA
Pembukaan Pelatihan TAGANA  yang dirangkaikan dengan penandatangan MOU antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan Desa Mattiro Bone (Pulau Bontosua), kec. Liukang Tupabiring, Kab. Pangkep.
Dilaksaanakan pada:
            Hari/Tanggal   : Selasa, 2 November 2010
            Pukul               : 08.00-10.20
            Tempat            : Gedung LT Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Pembukaan TAGANA UIN Alauddin Makassar di buka langsung oleh Sekertaris Jenderal Kementerian Sosial RI. Dalam sambutannya beliau memberikan apresisi yang tinggi terhadap di bukanya jurusan KS (Kesejahteraan Sosial) di UIN Alauddin Makassar. Beliau juga berharap agar kerjasama antara Fakultas Dakwah dan komunikasi dengan Dinas Sosial bisa saling membantu dari berbagai hal. beliau juga bersedia memberikan sarana dan prasarana yang di butuhkan TAGANA UIN Alauddin Makassar. Bahkan ketika TAGANA UIN mampu membentuk satu Batalion (800) anggota TAGANA beliau bersedia memberikan 1 unit kendaraan oprasional Renger . selain di hadiri oleh Bapak sekertaris Jenderal Kementerian Sosial RI pembukaan TAGANA juga dihadiri oleh Bapak Pembantu Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar. hadir juga kepala Dinas Social Provinsi Sulawesi Selatan, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, para dosen-dosen se Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Anggota TAGANA, dan peserta TAGANA UIN Alauddin Makassar.



2.      In Door
Pelaksanaan In Door di lasanakan pada:
Hari/Tanggal               : Sabtu, 7 November 2010
            Pukul                           : 07.00-17.30
Tempat                         : Gedung LT dan Lapangan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
            -  Materi         
NO.
MATERI
PEMATERI
KET
1
Penanggulangan Bencana
Sapari

2.
Pengembangan diri
Ramsi

3.
Dapur Umum
Abdul Gani

4.
Selter
Ahyan


       3. Out Door
Pelaksanan Out Door TAGANA dilaksanakan pada:
            Hari/Tanggal               : Kamis-Ahad, 25-28 November 2010
            Tempat                        : Di kabupaten Bulukumba.
Peserta
NO.
NAMA
SEMESTER
KETERANGAN
1
Nur Alamsyah
I
PMI
2
St. Nurfadillah
I
PMI
3
Erviana
I
PMI
4
Mafturrahman
I
PMI
5
Anwar Juhaini
I
PMI
6
Ahmad Jailani
I
PMI
7
Syamsuddin
I
PMI
8
Nawir
I
PMI
9
Adibrata
I
PMI
10
Syaifullah
I
PMI
11
Ushuluddin
I
PMI
12
Tri Puspita Sari
I
Kessos
13
Hasdalia
I
Kessos
14
Jumriani
I
Kessos
15
Suaib
I
Kessos
16
Saleh Gazali
I
Kessos
17
Zul Anwar
I
Kessos
18
Akbar
I
Kessos
19
Salam
I
Kessos
20
Ardiansyah
I
Kessos
21
Mutmainnah
I
Kessos
22
Rezni Azis
I
Kessos
23
Zulkaedah Nur
I
Kessos
24
Putri Ramadhani
I
Kessos
25
Amiruddin
I
Kessos
26
Suhaera
I
Kessos
27
Allen DW
I
Kessos
28
Andi Dedi Angkasa
I
Kessos
29
Alfian
I
Kessos
30
Ratnasari
III
Kessos
31
Ardawati
III
Kessos
32
Akbar
III
Kessos
33
Nurbaya
III
Kessos
34
Ardiansya
III
Kessos
35
Nur Annisa Aliyah
III
Kessos
36
Rizal
III
Kessos
37
Hamka Andi Tadda
III
Kessos
38
Desita Natalia
III
Kessos
39
Emping
III
Kessos
40
Rustam
III
Kessos
41
Jusmania Junaid
V
Kessos
42
Tenri Intani
V
Kessos
43
Mardiyah
V
Kessos
44
Eva Rosdiana Syam
V
Kessos
45
Indrawati
V
Kessos
46
Irawati
V
Kessos
47
Hadira BT Rahim
V
Kessos
48
Dewi Harianti
V
Kessos
49
Arman
V
Kessos
50
Paramitha
V
Kessos
51
Syakhraeni
V
Kessos
52
Allahi
V
Kessos
53
Zaidin
V
Kessos
54
Aswita Amansyah
VI
Kessos
55
Andina Nilakandy
VI
Kessos
56
Dian Dwianasari R
VI
Kessos
57
St. Kamariah B
VI
Kessos
58
Andi Iwan
VI
Kessos
Peserta yang ikut dalam kegiatan ini berjumlah 58

Materi dan pemteri
NO.
MATERI
PEMATERI
MAKNA
1.     
Spider  whith
1.      Dedi
2.      Agus
3.      Rahmad Lallo
1.     Melatih ketangkasan, kecermatan, dan ketepatan
2.     Menjaga kekompakan
2.
Titanic
1.      Rahmat
2.      Anni Suryani
3.      Rusdin
1.      Mengasa rasa kepekaan
2.     Perwujudan kerjasama
3.     Saling tolong menolong
4.     Kekompakan.

3.       
Konek To Konek
1.      Rahmat adam
2.      Igo
3.      Ramlah
1.      Melatih konsentrasi
2.     Menjaga kesabaran
3.     Menyatukan kekompakan
4.       
Rescue
1.      Abdul Gani
2.      Jaya
3.      Hidayat
4.      Titin
1.       Melatih gerakan dengan cepat dan tepat.
2.     Mewujudkan  rasa profesionalisme
3.     Senantiasa melatih ketangklasan.
5.       
Halang Rintang
1.      Edwar Nauli
2.      Hidayat

1.      Melatih kebersamaan, kekompakan, dan solidaritas.
2.     Memupuk rasa profesionalisme.
3.     Mewujudkan jiwa yang tanggu, siap menghadapi problematika hidup.

Instruktur/Pelatih
NO
NAMA
KETERANGAN
1
Abdul Ghany
Instruktur
TAGANA Provinsi
2
Hamsi
Instruktur
TAGANA Provinsi
3
Ishak Ali
Instruktur
TAGANA Provinsi
4
Rahmat
Instruktur
TAGANA Provinsi
5
Agus
Instruktur
TAGANA Provinsi
6
Dedi
Instruktur
TAGANA Provinsi
7
Rahmat Adam
Instruktur
TAGANA Provinsi
8
Edward Nauli
Instruktur
TAGANA Provinsi
9
Anni Suryani
Instruktur
TAGANA Provinsi
10
Igo
Instruktur
TAGANA Provinsi
11
Dg. Parallu
Instruktur
TAGANA Bulukumba
12
Rahmad Lallo
Instruktur
TAGANA Bulukumba
13
Hidayat
Instruktur
TAGANA Bulukumba
14
Titin
Instruktur
TAGANA Bulukumba
15
Jaya
Instruktur
TAGANA Bulukumba
16
Ramlah
Instruktur
TAGANA Bulukumba
18
Rusdin
Instruktur
TAGANA Bulukumba

K.     Ucapan Terima Kasih
Kami haturkan banyak  terima kasih kepada para pihak yang telah membantu kami mensukseskan acara Study Comparative dan pelatihan Simulasi TAGANA:
1.      Kementerian Sosial RI
2.      Rektor UIN Alauddin Makassar
3.      Dekan Fakultas Dakwah dan komunikasi
4.      Dinas sosial provinsi Sulawesi Selatan
5.      Bupati Kab. Bulukumba.
6.      Dinas Sosial Kab. Bulukumba.
7.      Dinas Perhubungan Kab. Bulukumba.
8.      Instruktur TAGANA Provinsi Sulawesi Selatan
9.      Instruktur TAGANA Kab. Bulukumba.
10.  Mesjid Almarkas Jenderal Muh. Yusuf.
11.  SMA 2 Kab. Bulukumba.
12.  SMAN PGRI Kab. Bulukumba, dll
13.  Masyarakat bulukumba. Dan seluruh pihak yang tidak bisa kami sebut satu persatu.
L.     Rekomendasi
1.      Kapada kementerian sosial RI. Kami harapkan Bantuan dan dukungan kepada dalam mengembangkan jurusan kesejahteraan sosial.
2.      Kapada Rektor UIN Alauddin Makassar. Kami berharap agar kiranya menjadikan TAGANA merupakan salah satu Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) yang dibawah Jurusan kesejahteraan Sosial.
3.      Kepada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, kami mengharapkan bantuannya untuk tetap ikut serta dalam meningkatkan SDM anggota TAGANA UIN dan membantu kebutuhan Teknis sehingga TAGANA UIN bisa jadi Team Reaksi Cepat (TRC) dalam penanggulangan Bencana.
4.      Kepada Bupati kab. Bulukumba dengan Kami mengharapkan agar kiranya bapak menjadikan Lapangan pasar lama sebagai hutan Kota dan dilamnya ada mini perpustakaan dan juga tempat pelatihan out bound dan perkemahan.
M.   Penutup
Demikian laporan kegitan ini kami buat, semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat kepada kita semua, serta bernilai sebagai amalan sosial disisa Allah SWT.
Wassalamu ’alaikum Wr Wb..
Makassar, 30 Desember  2010
Mengetahui;
Ketua Jurusan
PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
Fakultas Dakwah & Komunikasi
UIN Alauddin Makassar



Andi Hakkar Jaya, S.Ag., M. Pd.
NIP. 197305101998031002

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...