HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh :
Abdul Haris Mubarak
Mukrim
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir
bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam
hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq untuk
beribadah.
Manusia
sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha watta’alla dengan
suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah yang lain
dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan
undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Menurut
William F (tanpa tahun) Pendidikan harus dilihat di dalam cakupan pengertian
yang luas. Pendidikan juga bukan merupakan suatu proses yang netral sehingga
terbebas dari nilai-nilai dan Ideologi.[1]
Kosasih
Djahiri (1980 : 3) mengatakan bahwa Pendidikan adalah merupakan upaya yang
terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu (terus menerus sepanjang
hayat) kearah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan
berbudaya (civilized).[2]
Dari
pengertian tersebut bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir memiliki
makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar
dan tujuan yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama didalam proses
pendidikan itu. Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan
sebelumnya, dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem
pendukung yang disiapkan. Berlangsung kontinyu artinya pendidikan itu terus
menerus sepanjang hayat, selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap
dibutuhkan, kecuali apabila manusia sudah mati, tidak memerlukan lagi suatu
proses pendidikan.
Pendidikan
merupakan upaya yang terorganisir memiliki makna bahwa pendidikan tersebut
dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, ada
tahapannya dan ada komitmen bersama didalam proses pendidikan itu. Berencana
mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatu
proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan.
Berlangsung kontinyu artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang hayat,
selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan, kecuali
apabila manusia sudah mati, tidak memerlukan lagi suatu proses pendidikan. Selanjutnya
diuraikan bahwa dalam upaya membina tadi digunakan asas/pendekatan
manusiawi/humanistik serta meliputi keseluruhan aspek/potensi anak didik serta
utuh dan bulat (aspek fisik–non fisik : emosi–intelektual; kognitif–afektif
psikomotor), sedangkan pendekatan humanistik adalah pendekatan dimana anak
didik dihargai sebagai insan manusia yang potensial, (mempunyai kemampuan
kelebihan – kekurangannya dll), diperlukan dengan penuh kasih sayang – hangat –
kekeluargaan – terbuka – objektif dan penuh kejujuran serta dalam suasana
kebebasan tanpa ada tekanan/paksaan apapun juga.
Konsep
pendidikan sudah seharusnya mampu mengantar manusia Indonesia menjadi manusia
yang berbudi luhur. Kehadiran Psikologi sebagai bagian dari penerapan
pembelajaran perlu dikaji lebih dalam.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
di atas, kami menyusun beberapa permasalahan berikut ini:
1.
Apa pengertian Psikologi Pendidikan?
2. Apa
Manfaat Psikologi Pendidikan?
3. Apa
Hakikat Psikologi Pendidikan?
4. Bagaimana
Kompetensi Pendidik?
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Psikologi
Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan penerapan
prinsip dan metode psikologi untuk mengkaji perkembangan, belajar, motivasi,
pembelajaran, penilaian, dan isu-isu terkait lainnya yang mempengaruhi
interaksi belajar mengajar[3].
Psikologi Pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan
pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan
psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar
dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat
anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat .
Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin
psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih
berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan
menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Sedangkan menurut Witherington,
Pengertian Psikologi pendidikan
adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan manusia.
Tardif (dalam Syah, 1997: 13) juga
mengatakan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah sebuah bidang
studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia
untuk usaha-usaha kependidikan[4].
Dari beberapa pendapat tentang
psikologi pendidikan, kami mengambil kesimpulan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia
pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk
mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
B.
MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Manfaat
mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat dibagi menjadi dua aspek,
yaitu:
1.
Untuk
Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran
Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada guru dan calon guru
untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda
seperti di bawah ini:
a.
Memahami
Perbedaan Individu (Peserta Didik)
Seorang
guru harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan hati-hati,
karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Oleh karena itu sangat
penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut pada berbagai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam memahami perbedaan
karakteristik siswa tersebut.
b.
Penciptaan
Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas
Pemahaman
yang baik tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat
membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa secara efektif. Iklim
pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan oleh guru sehingga proses
belajar mengajar bisa berjalan efektif. Seorang guru harus mengetahui
prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda
dalam mengajar untuk hasil proses belajar mengajar yang lebih baik. Psikologi
pendidikan berperan dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim
sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di
dalam kelas bisa berjalan efektif.
c.
Pemilihan
Strategi dan Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran didasarkan pada karakteristik perkembangan siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam menentukan strategi atau metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan
karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat
perkembangan yang sedang dialami peserta didik.
d.
Memberikan
Bimbingan Kepada Peserta Didik
Seorang
guru harus memainkan peran yang berbeda di sekolah, tidak hanya dalam
pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta
didik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru untuk
memberikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yang diperlukan untuk siswa pada
tingkat usia yang berbeda-beda.
e.
Mengevaluasi
Hasil Pembelajaran
Guru
harus melakukan dua kegiatan penting di dalam kelas seperti mengajar dan
mengevaluasi. Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajar siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam mengembangkan
evaluasi pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis evaluasi,
pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi maupun menentukan hasil-hasil evaluasi.
2.
Untuk
Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar
a.
Menetapkan
Tujuan Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa setelah
dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru dalam
menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan
pembelajaran.
b.
Penggunaan
Media Pembelajaran
Pengetahuan
tentang psikologipendidikan diperlukan guru untuk merencanakan dengan tepat media
pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual,
sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik.
c.
Penyusunan
Jadwal Pelajaran
Jadwal
pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya
mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematika ditempatkan di
awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih segar dan semangat dalam menerima
materi pelajaran.[5]
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untu merencanakan, mengatur
dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
HAKEKAT PENDIDIK
PROFESIONAL
Pendidik yang bermutu adalah pendidik yang:
1.
Menunjukkan seperangkat kompetensi
sesuai dengan standar yang berlaku.
2.
Mampu bekerja dengan menerapkan
prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi.
3.
Mematuhi kode etik profesi pendidik.
4.
Bekerja dengan penuh dedikasi.
5.
Membuat keputusan secara mandiri
ataupun secara bersama-sama.
6.
Menunjukkan akuntabilitas kerjanya kepada
pihak-pihak terkait.
7.
Bekerjasama dengan pihak lain yang
relevan.
8.
Secara berkesinambungan mengembangkan
diri baik secara mandiri ataupun melalui asosiasi profesi.
C.
KOMPETENSI PENDIDIK
PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional dan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa
pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik itu diperoleh melalui pendidikan
Sarjana atau program Diploma IV. Sedangkan kompetensi pendidik tersebut
meliputi:
1.
Kompetensi Paedagogik
a.
Menguasai karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual.
b.
Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c.
Menguasai kurikulum yang terkait
dengan bidang pengembangan yang diampu.
d.
Terampil melakukan kegiatan
pengembangan yang mendidik.
e.
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
f.
Memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
g.
Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta didik.
h.
Terampil melakukan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
i.
Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
j.
Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
2.
Kompetensi kepribadian
a.
Bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan Indonesia.
b.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
d.
Menunjukkan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik dan rasa percaya diri.
e.
Menjunjung tinggi kode etik profesi
pendidik.
3.
Kompetensi profesional
a.
Menguasai materi, stuktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b.
Menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
c.
Mengembangkan materi pembelajaran
yang diampu secara kreatif.
d.
Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
4.
Kompetensi Sosial
a.
Bersikap inklusif, bertindak
objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
b.
Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan
masyarakat.
c.
Beradaptasi di tempat bertugas di
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi
sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
III.
PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai catatan
penutup, kami menguraikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Psikologi pendidikan merupakan
penerapan prinsip dan metode psikologi untuk mengkaji perkembangan, belajar,
motivasi, pembelajaran, penilaian, dan isu-isu terkait lainnya yang
mempengaruhi interaksi belajar mengajar.
2.
Psikologi Pendidikan mengajarkan
situasi dan kondisi Dalam Proses Pembelajaran serta
penerapannya dalam pengajaran.
3.
Pada hakikatnya, psikologi pendidikan
menerapkan konsep-konsep keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, Hakikat
Pendidikan, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/hakikat-pendidikan/
19 Maret 2013
PGMI STAIN, Hakikat
Psikologi Pendidikan, http://pgmistain.blogspot.com/2012/06/hakikat-psikologi-pendidikan.html,
19 Maret 2013
Sunny, Pengertian
Psikolog Pendidikan, http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/pengertian-psikologi-pendidikan.html
19 Maret 2013
Budi Wahyono, Manfaat
Guru mempelajari Psikologi Pendidikan, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/manfaat-mempelajari-psikologi.html
23 Maret 2013
[1] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/hakikat-pendidikan/
[2] Ibid.
[3] http://pgmistain.blogspot.com/2012/06/hakikat-psikologi-pendidikan.html
[4] http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/pengertian-psikologi-pendidikan.html
[5] http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/manfaat-mempelajari-psikologi.html
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم