Skip to main content

Piket di Posko TAGANA, menjalankan aktivitas yang mengasikkan


Aktivitas di Posko TAGANA Sul-Sel

Pagi ini, tanggal 1 Februari 2012 di Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, saya masih dukuk menikmati secangkir kopi hangat yang telah saya buat sambil membaca buku yang selalu ku bawa setiap meninggalkan rumah dengan judul dan pembahasan yang berbeda sesuai dengan keinginanku membaca. Sesekali saya membuka laptop lalu menuliskan apa yang saya anggap penting dan sebagai aktivitas posko juga tetap berjalan, yaitu mendengar berita lewat TV, pesawat komunikas Handy Talky dan computer yang secara otomatis menginformasikan ketika terjadi gempa di sutau tempat, atau mendiskusikan kegiatan yang akan dirancang terkaid dengan kebencanaan.
Pagi ini cuaca cukup bersahabat meski sempat terjadi hujan beberapa menit menjelang pukul 8.00 pagi tadi. Memantau keadaan wilayaah daerah sekitar Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Gowa, Takalar, Jeneponto bisa dipantau dengan baik tentang keadaan cuaca saat ini pada seluruh jajaran TAGANA yang berada pada daerah masing-masing.
Sementara saya yang piket diposko hari ini telah melakukan aktivitas posko seperti biasanya sejak tanggal 31 Januari hingga tanggal 1 Februari yaitu melakukan pemantauan keseluruh penjuru yang dapat di akses melalui pesawat HT atau gateway melalui internet yang system komunikasi dan informasinya sama. Inilah fasilitas yang dimiliki posko induk TAGANA Sulawesi selatan. Setelah melakukan pemantauan, informasih didokumentasikan dalam bentuk cacatatan kemudian diinformasikan kembali keseluruh jajaran yang ada diprekuensi atau jalur komunikasi Handphone.
Bila terjadi bencana alam, bencana sosial, musibah dan lainnya maka informasi segera dikirim keseluruh jajaran untuk melakukan assesmen dan tindakan awal. Selanjutnya team yang dari lapangan memantau melaporkan hasil assesmennya keposko induk untuk meberikan tindakan lebih lanjut dengan mengikuti alur penanganan bencana TAGANA di Provinsi Sulawesi selatan.
Seperti inilah aktivitas posko yang mengasyikkan karena bila waktu agak lowong, petugas piket dapat memanfaatkan computer untuk bermain game, facebook dan kepentingan organisasi lainnya yang terkait dengan kebencanaan, atau bisa juga seperti aktivitas saya yang selalu membaca setiap kali ada waktu senggang dan menulis setiap setiap terinspirasi oleh sesuatu.
Inilah saya hari ini ---  berekspresi sambil menantikan jawaban terhadap apa yang telah saya perbuat hari ini  ---  semoga bernilai baik dan mendapatkan hal yang paling layak disisinya. Amien yaa rabbal alamien
10.23

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.