Sintesa Hasil diskusi
Di Tulis Oleh : Abdul Haris Mubarak
Mata kuliah Ilmu Sosial dan Alamiah Dasar
Tanggal 25 Maret 2012, Pukul
13.00 – 15.00 WiTA di UMI Makassar
Tema : Kesadaran
Saat dosen memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk berkomentar tentang fenomena sosial yang
marak terjadi yaitu demonstrasi atau aksi protes terhadap kebijakan pemerintah
yang sering dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Persoalan yang diangkat oleh Dosen Ilmu Sosial dan Alamiah Dasar tersebut adalah “mengapa marak terjadi protes yang sering berakhir dengan bentrok atau chaos?”
Persoalan yang diangkat oleh Dosen Ilmu Sosial dan Alamiah Dasar tersebut adalah “mengapa marak terjadi protes yang sering berakhir dengan bentrok atau chaos?”
Semua mahasiswa yang hadir
memberikan pandangan yang bervariasi namun tanggapan yang berbeda tersebut
tidaklah bertentangan. Eksplorasi gagasan oleh teman-teman mahasiswa tersebut
memperkaya warna dan ragam dari diskusi. Gagasan yang dilontarkan adalah
pelengkap informasi dari sebagian informasi yang lain sehingga terbentuk suatu
informasi baru atau dalam bahasa filsafat dikenal sebagai sintesa.
Komentar pertama dari
seorang pengamat adalah tidak ada kesadaran dari semua pihak sehingga terjadi
protes. Rakyat atau mahasiswa atas nama rakyat memprotes kebijakan pimpinan
karena merasa bahwa kebijakan yang dikeluarkan pimpinan adalah suatu kebijakan
yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat sementara pemerintah juga
mengatakan bahwa “kebijakan yang dikeluarkan adalah untuk kesejahteraan rakyat”.
Komentator pertama dari seorang pengamat ini membahasakan bahwa harus ada nota
kesepahaman antara pembuat kebijakan dan rakyat selaku objek dari kebijakan
pemerintah. Bentuk kesepahaman itu adalah komunikasi yang baik untuk
menghindari terjadinya miss understanding
dan pemberian material untuk kesejahteraan rakyat.
Indikator yang sama yaitu
tentang kesadaran juga menjadi alasan oleh komentator lainnya. Katanya, untuk melakukan
aksi yang mengatasnamakan kepentingan rakyat adalah harus dengan kesadaran agar
terhindar dari Chaos atau bentrok. Kesadaran
yang dimaksud adalah kesadaran yang motifnya lain yaitu kesadaran intelektual
dan kesadaran naïf yang katanya pemerintah harus mengerti betul keadaan rakyat
sehingga bisa membuat program yang sejalan dengan rakyat. Sebaliknya rakyat
juga mengekplorasikan aspirasinya tanpa harus merusak material fasilitas umum
ataupun miliki perseorangan.
Disadari atau tidak,
kenyataan telah memberikan gambaran bahwa konsep di atas adalah suatu
kesepahaman yang secara teoritis benar adanya akan tetapi untuk aplikasinya
dilapangan tidaklah semuda membalik telapak tangan. Semakin banyak komentar,
biasanya semakin sulit untuk membuat suatu putusan.
Apa sesunggunya yang
melatarbelakangi maraknya aksi protes dan demonstrasi yang berakhir Chaos? Jawaban singkatnya adalah soal pemenuhan
kebutuhan. Ilustrasinya dapat kita lihat pada anak yang minta uang pada orang
tuanya. Jika anak ini tidak segera dipenuhi maka anak ini biasanya akan marah
atau bahkan mengamuk, namun jika kebutuhannya segera dipenuhi maka orang tuanya
akan sejalan dengan anaknya, bahkan orang tua bisa mendapatkan imbalan berupa
bantuan dari sang buah hati.
Kebutuhan dasar rakyat
adalah sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut terkait erat dengan system
ekonomi politik yang dikendalikan oleh pemerintah sehingga wajar kalau
pemerintah menuai protes dari rakyat jika kebutuhan dasarnya ditangani oleh
pemerintah secara berlebiha. Penyelesaiannya adalah kebutuhan pribadi rakyat
harus terpenuhi melalui usahanya sendiri dan pemerintah harus mendukung serta
membantu rakyat untuk memenuhi kesejahteraan keluarganya.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم