Skip to main content

Menyuarakan Aspirasi Rakyat, Tolak Kenaikan Harga BBM dan Tarif Dasar Listrik


Issue kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi alasan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Bersatu menolak kenaikan harga BBM berlansung sejak pukul 11.30 di depan kampus I UIN Alauddin Makassar.
Aksi dimulai dengan merapatkan barisan dengan kekuatan ratusan orang menuju titik pertama di Pertiagaan Pettarani-Alauddin berorasi kemudian sholat duhur berjamaah ditengah jalan raya. Setelah usai melaksanakan sholat, mahasiswa kembali melakukan orasi menolak kenaikan Harga BBM.
Dalam orasnya, mahasiswa menuntut agar harga BBM tidak di naikkan oleh pemerintah atau jika terpaksa harus naik berarti SBY-Boediono turun dari jabatannya selaku presiden RI.
Setelah beberapa jenak berorasi di Pertigaan Pettarani-Alauddin, massa kemudian bergeser menuju PT. Telkom yang dipimpin oleh coordinator lapangan (korlap). Diberitakan oleh korlap bahwa aksinya adalah aksi damai dan murni menyuarakan aspirasi rakyat. Atas dasar aspirasi rakyat inilah kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Bersatu meminta dukungan dari pihak PT. Telkom, Polri dan TNI untuk ikut bertanda tangan sebagai tanda penolakan atas rencana kenaikan harga BBM. Meski sempat menunggu waktu beberapa menit untuk mendapatkan dukungan dari TNI yang berkeras untuk memberikan tanda tangan, tetapi akhirnya juga memberikan dukungan setelah kelompok mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Aksi berakhir tertib di pelataran PT. Telkom karena niat baik kelompok mahasiswa direspon baik oleh aparat dan pegawai PT. Telkom. Dengan demikian, massa membubarkan aksinya menuju titik ke-2 yaitu kembali berorasi di depan Kampus I UIN Alauddin Makassar untuk menentang niat pemerintah menaikkan harga BBM. Pada awalnya, hanya ½ jalan yang ditutup namun di depan Kampus Unismuh Makassar hingga pertigaan Alauddin-Tala’ Salapang, jalan telah ditutup full sehingga pengguna jalan yang ingin melintas di  jalan tersebut harus mencari jalan alternatif.
Imbas dari aksi tutup jalan di depan kampus Unismuh ini mendapatkan komentar kurang sedap dari pengguna jalan hingga supir angkot yang kutumpangi menuju terminal berkata, andaikan aku punya kekuatan supra natural niscaya saya akan menimpahkan pohon besar untuk demonstran yang mengganggu jalan saya. Komentar lain dari penumpang mobil yang sama dengan saya mengatakan kalau ia bakal mencegah anak dan keluarganya untuk kuliah di kampus yang terkenal sebagai demonstran. Saya juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan pengguna jalan lainnya yaitu merasa kalau perjalanan saya terganggu tapi bagi saya tidak ada masalah karena saya juga sependapat dengan mahasiswa yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Tidak ada masalah jika harus menunggu waktu lama atau harus keliling untuk mencapai suatu tujuan demi aspirasi rakyat.
Setelah balik dari terminal Mallengkeri Makassar mencari informasi dari supir kampungku, saya kembali menyusuri jalan, namun sang supir tidak lagi melintasi jalan yang telah diketahui sebagai titik aksidemonstrasi mahasiswa. Wajar jika supir menghindar karena beberapa alasan yang masuk akal namun disadari juga bahwa tidak ada mahasiswa yang berjuang atas nama rakyat kemudian mengorbankan rakyat dengan motif yang berbeda. Mahasiswa hanya butuh dukungan dari berbagai pihak untuk menentang kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
Jiwaku yang tidak sepakat dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM hingga memanggil hati saya untuk kembali kejalan menyuarakan aspirasi rakyat.
Insiden warga melawan mahasiswa juga mewarnai aksi demonstari menolak kenaikan harga BBM di jalan Sultan  Alauddin Makassar. Entah apa alasan warga menentang aksi mahasiswa? Yang saya dengar dari mulut warga hanya kata “kurang ajar, sundala’ dan kata kasar lainnya” terhadap mahasiswa. Tidak ada alasan yang tepat kenapa warga menolak kalau mahasiswa berdemonstrasi dan kenapa warga rela menjadi pasukan terdepan dari polri untuk menyerang warga. Ini mungkin berarti bahwa citra mahasiswa telah berubah menjadi buruk.
Dampak yang ditimbulkan oleh pertempuran warga vs mahasiswa ini mengakibatkan 2 orang warga yang terkena lemparan batu (yang saya saksikan secara langsung), salah seorang diantaranya terkena lemparan batu tepat pada dagunya dan seorang lainnya harus mendapatkan perawatan khusus karena kepalanya bocor akibat lemparan batu oleh mahasiswa. Mungkin tidak tepat jika ada pertayaan, mengapa mahasiswa menyerang warga?, karena bukan itu tujuan mahasiswa. Hanya saja warga turut mencampuri aksi mahasiswa sehingga seruan untuk aspirasi dari warga itu sendiri terhalang hanya sampai media.
Karena semangat menyuarakan aspirasi rakyat, Saya baru ingat shalat ashar ketika waktu magrib hampir tiba yaitu ketika lantunan ayat suci al-Qur’an diperdengarkan dari Mesjid. Ketika tersadar, saya bergegas menuju mesjid dan segera mengambil air wudhu lalu mendirikan sholat ashar lalu menunggu waktu sholat magrib yang tinggal 10 menit lagi waktunya. Setelah usai melaksanakna sholat magrib, saya kembali bersama rombongan aksi demonstrasi, namus suasana telah mencekam mahasiswa karena perlawanan warga terhadap kelompok yang menyuarakan kepentingan warga sendiri telah menguras tenaga. Lebih esktra lagi ketika berhadapan dengan polisi yang memiliki persenjataan lengkap yang membuat mental mahasiswa sedikit tertekan.
Mahasiswa dipukul mundur oleh Polisi yang dilengkapi dengan 1 unit Truk anti huruhara dari deepan kampus 1 UIN Alauddin menuju lorong Alauddin 2.
Pengeras suara milik mesjid Bank Indonesia yang menyerukan kepada pihak Polri dan Mahasiswa untuk menghentikan aksinya sejenak karena ada pelaksanaan ibadah sholat isha namun ini tidak dihiraukan oleh pihak mahasiswa dan polri. Semuanya saling berkeras, polisi tetap melancarkan gas air mata dan tembakan yang diarahkan pada mahasiswa sehingga kebisingan tetap terjadi. Seusai sholat berjamaah, saya mendengar toreha kata yang tidak saya sangka akan setegas itu mengatakan “kafir sumua yang telah menggu konsentrasi jamaah sholat isha………..” di Mesjid BI tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...