Skip to main content

Respon Rasa


Cinta itu bukan diperuntukkan pada satu orang, respon dari kekasih juga bukan untuk kita seorang. Entah pansangan muda-mudi, pasangan suami istri, temanan sekolah, sahabat, kawanan, kolektivitas, gank atau pacar yang diikat oleh kasih sayang bukanlah milik individu sehingga seorang merasah kesal ketika sosok yang dikasihinya dirasa kurang memberi timbal balik yaitu kasih sayang.
Kasih sayang seseorang adalah milik segala sesuatu yang berada disekitar orang tersebut baik secara lahiriah maupun mental spiritual sehingga sejatinya seorang kekasih, atau ikatan lainnya memberikan kesempatan pada kekasihnya merespon kasih sayang dari dan untuk orang lain, entah itu keluarga, kawanan, lingkungan sekitar dan memberinya kebebasan untuk berekspresi.
Cinta sejati itu adalah memberikan kasih sayang sewajarnya dan pada posrinya. Bukan meminta dia untuk fokus agar hanya mencintai seorang kekasih saja, atau maunya Cuma seorang saja yang harus dimengerti.
Salah satu kasus yang pernah diangkat oleh media Televisi beberapa waktu lalu yaitu di Indosiar, dalam tayangannya ada seorang anak curhat dan mengilustrasikan pengalamannya yaitu kebenbecian terhadap ayahnya karena menikah lagi (menduakan ibunya tercinta). Kebenciannya ini cukup beralasan karena ayahnya menikah lagi sementara ibunya harus menanggung biaya sekolah anak ini. Siapapun yang berada pada posisi anak ini atau posisi seorang ibu yang diduakan akan merasa diremehkan, dihianati dan disakiti. Orang akan merasa kecewa dan jengkel melihat kelakuan ayah ini dan diperparah lagi dengan statusnya yang tetap dalam jalinan pasutri dan anak kandung dalam keluarga.
Apakah wajar disalahkan sikap seorang ayah tersebut? pasti, tapi wajar juga dikoreksi perlakuan istri tersebut terhadap suaminya. Hubungan yang harmonis itu adalah sesuatu yang dibangun bersama sehingga bisa jadi tindakan ayah ini adalah wujud dari hubungan cintanya yang tidak lagi harmonis karena istri yang tidak lagi perhatian seperti dahulu pada masa awal pertemuannya.
Kebahagiaan itu bisa kita ciptakan dan sumbernya dari individu masing-masing, bukan mengharapkan kebahagiaan datang dari orang lain. Salah satu contoh terkait adalah jika seseorang membiarkan keadaanya seperti dirinya yang asli dan apa adanya maka lambat laun akan mendapatkan respon dari pasangannya yang mulai bosan dengan keadaan tersebut. ini disebabkan karena manusia itu selalu ingin ada inovasi dan kejutan serta hal-hal baru yang unik. Keinginan ini tentunya didasari oleh potensi manusia untuk berbuat yang lebih baik, unggul serta menciptakan inovasi untuk pribadinya yang berpotensi membahagiakan orang lain di sekitarnya.
Istilah “pasangan harus menerima apa adanya terhadap kekasihnya” itu tidak selamanya tepat. Itu adalah doktri yang sifatnya damai, sebenarnya sudah tidak begitu relevan dalam kehidupan sekarang ini. Justru yang tepat adalah kesejatian cinta yaitu “berbuat dan mempersembahkan yang terbaik untuk kekasih, keluarga, lingkungan dan yang paling utama adalah hubungan terhadap sang pencipta” yaitu hubungan yang dikemas secara lahiriah dan mental spiritual

Cinta terbangun atas respon yang positif
kondisi yang statis dan apa adanya hanyalah pandangan semu.

Untuk sahabatku Andina Nilakady Abdullah
Selama aku mengenalmu
Menjalin kasih denganmu
Lalu kamu membuat aku selalu rindu padamu
Hingga aku seperti sekarang ini.
Aku belum memberikan sesuatu yang special untukmu, Just fou you

Olehnya itu izinkan aku menyayangimu, apapun bentuknya
Ini adalah rasa terimakasih atau permohonan maafku karena tidak sempat hadir disismu, merayakan hari Ulang Tahunmu, hari bahagiamu

Kalau dulu aku cinta kamu karena aku pacar kamu
Sekarang ku hanya bisa secara tulus menyayangimu dengan status yang berbeda
I Miss you Always

Met ulang tahun yang ke 24, moga makin dikasihi oleh orang-orang tercinta, menjadi pribadi yang tulus dan ikhlas. Moga Allah memberika nikmat terbesarnya untukmu, yaitu Ridhonya, memeberimu rezeki yang tercukupi, umur panjang, secepatnya mendapatkan jodon dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah serta sukses meraih cita-cita.

Amin, amin, amin yaa Allah, yaa Rabbal ‘alamin

Comments

  1. tulisannya menarik sekali bang,,

    salam kenal
    senang bisa berkunjung
    Kunjungi juga Ke Blog Gua ya

    ReplyDelete
  2. rasa itu berjuta elemen yang bila bercampur kan menghasilkan aneka rasa sesuai dengan situasi kondisi para penikmat rasa yang menjalaninya , nice share post dan rangkaian kata puitisasinya sarat makna :)

    ReplyDelete
  3. terima kasih kanda, saya telah di ajari oleh Andina Nilakandy Abdullah untuk itu, hanya saja saya belum sepenuhnya menjiwai apa yang telah kulalui bersama.

    ReplyDelete
  4. iya sahabat. terima kasih telah berkunjung

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.