Skip to main content

Komunitas AGRA dikaki Gunung


Pengalaman teman-teman ketika berada di anak gunung cukup mengesankan karena beberapa prinsip dan aturan yang dibangun bisa dilanggar dengan catatan itu adalah kebersamaan misalnya dilarang merokok kecuali dibagi,
dilarang tidur kecuali dalam keadaan membaca, dilarang bersuara kecuali diizinkan. Pengalaman pribadi tentunya juga mewarnai masing-masing dari mereka yang melakukan kunjungan pada anak gunung untuk melatih mental menahan rasa dingin dan hal-hal lainnya.
Terisnpirasi dari teman-teman yang mayoritas perokok memberikan kesan unik dari pengalaman selama di sana. Tingkat kesejahteraan teman-teman selama disana tidak sebaik ketika berada dikampung halaman sehingga kesan bagi-bagi harus ada. Olehnya itu, menindak lanjuti aturan bersama yaitu dilarang merokok kecuali dibagi dengan sedikit terpaksa harus terlaksana. Merek rokok “AGRA” yang saya tidak tau maknanya apa namun teman-teman menerjemahkan ini sebagai “Aliansi Gerakan peRokok Apa adanya”. Penamaan yang diberikan oleh teman-teman ini memang sesuai yaitu kualitas dan harganya menurut usia muda yang sesuai. Untuk rata-rata harga rokok disekitar kampus berkisar minimal Rp.10.000 Rupiah, namun rokok dengan Merek AGRA dapat dinikmati dalam suasana kebersamaan, mengobati rasa dingin, membantu memperlancar inspirasi serta harga yang terbilang sangat ekonomis yaitu Rp.3.000, Rupiah untuk 1 bungkus dengan jumlah 16 batang rokok filter. Tentunya ini sangat bersahabat dengan kondisi alam dan kondisi perekonomian untuk kelas standar.
Mungkin bagi mereka yang tidak sempat memikirkan bahwa yang biasa-biasa saja adalah sesuatu yang luar biasa untuk kita semua dan AGRA telah membuktikan itu. AGRA telah menginspirasi bahwa sesuatu akan menjadi nikmat jika dinikmati dan sahabat kita yaitu buku yang dibaca pun akan nikmat ketika berusaha untuk dinikmati. Bukan karena kondisinya yang standar atau bahasanya yang terlalu sulit untuk dipahami sehingga sesuatu harus diabaikan.
AGRA adalah merek rokok yang tidak biasa dikonsumsi oleh komunitas “AGRA” versi terjemahan namun ini membuat kami mengerti bahwa dalam keadaan tertentu kita harus membiasakan diri dalam mengkonsumsi sesuatu yang kualitasnya standar. Untuk kondisi lain, diskusi, menulis dan membaca merupakan suatu aktivitas positif yang mungkin bagi mayoritas diantara kita tidak biasa namun sebaiknya dibiasakan karena hanya yang biasa-biasa saja yang bernilai luar biasa.

Untuk teman-teman yang berhati mulia dan haus akan pengetahuan.
Ini adalah sekedar kenangan dan inspirasi
Oleh : Abdul Haris Mubarak

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.