Ketika orang-orang tidak
lagi mematuhi hukum alam, mencampakkan aturan agama serta tidak lagi berlaku
sesuai norma adat dan budaya yang dipegang teguh oleh suatu masyarakat berkat
nilai kearifan yang menyertai kebudayaan tersebut, maka hukum akan membentuk
suatu tatanan baru.
Kejadian di bumi ini memang terbentuk oleh Sunnatullah, ketetapan Allah atau Hukum alam namun manusia berperan mempertahankan sosio kultur atau tatanan kehidupan serta keseimbangan alam agar tetap berjalan dengan harmonis dan berimbang. Akibat ulah manusia pula, kerusakan alam dan tatanan masyarakat akan mengalami kehancuran.
Kejadian di bumi ini memang terbentuk oleh Sunnatullah, ketetapan Allah atau Hukum alam namun manusia berperan mempertahankan sosio kultur atau tatanan kehidupan serta keseimbangan alam agar tetap berjalan dengan harmonis dan berimbang. Akibat ulah manusia pula, kerusakan alam dan tatanan masyarakat akan mengalami kehancuran.
Kalau kita melihat masalah
yang terjadi saat ini, sepertinya alam tidak lagi bersahabat dengan kita. Udara
panas terasa seakan menghanguskan bumi ini, kemarau berkepanjangan melanda,
banjir yang tidak bisa dikendalikan dan lain-lain. Lebih dari itu, masalah
sosial juga terjadi yaitu perebutan kekuasaan, kebiasaan menghalalkan segala
cara untuk mencapai tujuan serta menjadikan uang sebagai panutan. Masalah alam
dan sosial sebagaimana digambarkan di atas tentunya dilatarbelangi oleh ulah
manusia yang banyak melanggar Sunnatullah.
Keresahan yang melanda
umat manusia memang tidak hanya soal krisis ekonomi, bencana alam, tetapi juga
ancaman manusia yang bisa jadi karena persaingan atau musuh. Persoalan alam,
misalnya bagi seorang petani. Saat ini, cuaca sulit diperkirakan, apakah akan
bersahabat untuk petani jika bercocok tanam dengan tanaman tertentu atau tidak.
Akibatnya ialah, kerapkali petani gagal panen akibat kekeringan atau justru
dilanda banjir, belum lagi soal hama yang juga menyerang lahan pertanian. Permasalahan
ini pula akan mempengaruhi kerisis ekonomi dan interaksi sosial. Krisis ekonomi
juga yang (salah satunya) dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan manusia
mengendalikan sumber daya alam akan mempengaruhi tatan masyarakat sehingga
interaksi sosial tidak berimbang. Masalah sosial inilah yang sebenarnya akan
mempengaruhi seluruh aspek disiplin gerak manusia, baik sosio kultural, sosial
politik, ekonomi politik serta kerusakan alam. Lingkaran setan yang saling
berpengaruh ini memang harus diselesaikan dengan kembali pada Allah, Rasul-Nya
serta Ulama yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah nabi
Terjemahan Ayat Al-Qur’an
Surat Ar-Rum ( 30 : 41 ) versi Al-Qur’an Digital berbunyi “Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Kerusakan di darat dan di
laut merupakan manifestasi dari alam secara keseluruhan, baik laut, darat
maupun udara dari segi fisik sedangkan secara sosial adalah kerusakan pola
hidup masyarakat sehingga mengakibatkan banyak orang yang merasa terganggu. Baik
sosial maupun alam yang rusak, sama-sama mengakibatkan suasana yang kurang baik
atau tidak nyaman, olehnya itu ayat tersebut ditutup dengan “agar mereka
kebali (ke jalan yang benar)”. Kalau kita mengartikan potongan ayat ini,
berarti Manusia dilarang melakukan pengrusakan alam dan (karena kerusakan itu
telah dilakukan, maka manusia harus) kembali pada aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah, baik aturan alam maupun aturan tertulis sebagaimana tertuang
dalam al-Qur’an.
Catatan kecil seorang
Petani
Abdul Haris Mubarak
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم