Skip to main content

Batinku menuntun agar memilih kamu


Kamu sungguh memiliki pesona dahsyat yang mampu mengalihkan perhatianku. Disetiap kesempatan kamu selalu ada dalam khayal maupun angan-anganku. Meski hanya sesekali bertemu, namun parasmu telah terimpan rapi dimemoriku, kamu telah menyita perhatianku dari daya tarik yang lain. kamu luar biasa.

Aku senang caramu mengenalkan aku pada dirimu. Aku bahagia kamu melakukan hal-hal yang aku senangi. Mungkinkah karena kamu tahu kalau aku suka pribadimu yang setia menimba ilmu dan beretika santun sehingga aku harus takluk dihadapmu? Sepertinya aku tak mampu bertahan untuk berpura-pura diam tentang rasaku. Sungguh berat untuk tidak mengatakan ini, tapi sejujurnya memang aku yang sengaja untuk menundukkan naluri atas akal, dan menundukkan akal atas batin. Itu berarti, batinku telah menuntun aku untuk memilihmu.
 Yang tidak bisa aku pastikan adalah, mampukah saya bertahan pada prinsipku?. Akhh, aku sungguh-sungguh jatuh hati padamu dan Semoga kamu tau bahwa saya setengah mati bertahan untuk tidak mengungkapkan isi hatiku padamu.
Jika aku benar-benar harus takluk padamu, maafkanlah aku karena aku hanyalah sosok yang kurang, sosok yang belum mampu menunjukkan kebolehan pada orang. Jika suatu saat nanti aku benar-benar harus takluk lantas aku menyatakan ingin miliki kamu, sementara kamu tidak merespon aku, maka kabarkanlah kepada orang-orang bahwa aku tidak pantas untukmu biar aku tau diri. Jika aku telah menyatakan ingin miliki kamu lantas kamu menerima sepenuh hati dengan segala keterbatarasan aku, kumohon agar jangan kabarkan kepada yang lain karena aku takut terjangkit penyakit “tinggi hati” karena mendapatkan kamu yang aduhai mempesona. Sosok yang sopan, tekun, santun, pengertian nan paras yang rupawan.
Aku berusaha untuk tetap bertahan melawan seluru keinginan yang aku anggap tidak pantas untukku. Aku harus tau bahwa sosokmu yang menawan adalah anugrah yang diberikan Allah untukmu, tapi anugrah itu adalah untuk aku juga walaupun hanya mampu melihat dan berusaha dekat denganmu.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...