Skip to main content

Mengarungi Samudra Pengetahuan


Berjalan menyusuri lembah hijau karunia tuhan, mendaki gunung, mengarungi samudra, menyebrangi gurun serta menembus cakrawala membuka wawasan betapa luasnya dunia, lapangnya rejeki, besarnya nikmat yang diterima sang hambah.

Berangkat dari pesan sang Guru agar selalu “menjelajahi alam raya”, tak terbatas oleh waktu dan ruang di mana saja yang mampu ditembus. Beliau mengatakan bahwa pengetahuan jika hanya mengkaji lewat berita atau sebatas informasi belaka (referensi tertulis) sifatnya akan terasa miskin tetapi akan lebih sempurna jika dilalui dengan mendatangi langsung objek yang dikaji. Sosio kultur, agama, ekonomi politik, ilmu alam dan konsentrasi pengetahuan lainnya akan miskin warna kalau tidak dibarengi dengan jelajah alam.
Ada kesan ekstra spektakuler yang pribadi dapatkan dari kuliah filsafat bahwa pengetahuan itu bersember dari alam raya yang terpendam (versi umum). Untuk itu, manusia dituntut untuk menggali dan terus menggali (pengetahuan yang terpendam itu) hingga menjadi suatu ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Kepuasan tersendiri bagi mereka yang telah mengarungi alam raya yang di dalamnya terdapat pengetahuan tak terhingga yang terpendam.
Soal pengetahuan, hari ini pribadi berkesimpulan bahwa pengetahuan itu hanya bagian kecil yang tersurat didalam buku (literatur) tapi yang besar adalah melalui petunjuk sang pencipta melalui pesan tertulis dan melalui hukum alam (sunnatullah), pesan yang disampaikan Nabi-Nya, pesan para wali-ulama serta guru yang berpegang teguh kepada-Nya. Tentang Rejeki pun telah terpendam di alam raya ini, untuk meraihnya, manusia dituntut untuk berusaha dan berdo’a, bahkan tanpa do’apun nikmat Allah telah diperoleh dengan lapang dan berkecukupan. Hanya orang-orang yang bersyukur dan berilmu yang merasakan kedamaian ini, dengan demikian, marilah kita menikmati pemberian tuhan dengan bersyukur kepadanya.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...