Skip to main content

Terbang Ke Alam Bebas


Setiap orang kemungkinan pernah mengalami masalah-masalah dalam hidup yang sulit untuk segera diselesaikan. Ketika itu terjadi, sepertinya tak ada daya untuk berbuat. Saat itu sebatang rokok tidak mampu memunculkan kekuatan imajinasi, secangkir kopi tidak mampu membangkitkan ekspresi, tokoh-tokoh ternama dunia sulit untuk dijadikan sumber inspirasi, saat itu wanita cantik tidak menarik perhatian, lukisan indah tidak membuat kita kagum. Sementara dalam keseharian, (bagi sebagian orang) rokoklah yang paling potensial untuk mengelolah daya imajinasi kita, secangkir kopi adalah pembakar semangat kita, sember inspirasi kita adalah tokoh-tokoh dunia yang sukses mengukir prestasi begitupun wanita cantik yang menjadi penyemangat dalam kerja dan keindahan alam adalah penyeimbang lahir dan batin kita.

Hal di atas pernah kita rasakan? Diagnosanya adalah kita mengalami tekanan batin. Ketika itu kita alami maka berusahalah untuk keluar dari masalah atau ketidak seimbangan hidup tersebut. Bisa jadi saat masalah tersebut kita alami, uangpun tidak memiliki arti sehingga hidup terasa benar-benar hampa.
Kata orang bijak, tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Ralf J. Bunch mengatakan “tak ada masalah dikalangan manusia yang tidak dapat dipecahkan”.[1]
Pengalaman sebagian besar orang ketika memiliki masalah maka mereka segera mencari jalan keluarnya. Masalah itu diretas dengan cara berdzikir kepada Sang Pencipta, ada juga yang mencari obat penenang ragam bentuk dan jenisnya, berteriak keras[2], ada juga yang berdiam diri lalu merenung, dengan cara itu masalah perlahan hilang.[3] Kalau konsentrasi kita terpecah karena problematika hidup, sejatinya ada daya yang mampu menekan permasalahan tersebut dengan power yang lebih tinggi.
Tidak berarti bahwa masalah tersebut dibiarkan begitu saja, namun sebagai catatan kecil “Tidak usah khawatir lebih jauh terhadap masalah yang kita rasakan”. Mungkin melalui masalah tersebut, setidaknya kita mengetahui bahwa kita telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidup sehingga kita harus menjadi lebih baik nantinya. Biarlah masalah itu menjadi pelajaran dan pengalaman berharga untuk kita. Herbert N. Casson mengatakan bahwa sebuah masalah adalah penting, kalau akibatnya penting pula.[4] Artinya setelah seseorang mengalami permasalahan, maka kedepannya orang tersebut sejatinya harus lebih baik lagi dan yang terpenting adalah tidak terjatuh pada persoalan yang sama.


[1] Kamaruddin Baso, Renungan Pribadi dalam rangkuman 5000 Mutiara Hikmah, Gajah Mada University Press; Yogyakarta 1989. h. 200
[2] Berteriak keras lumayan baik untuk menekan permasalahan, hanya saja tidak sembarang tempat untuk melakukan ini karena jika dilakukan ditempat umum bisa jadi dianggap gila, jadi baiknya adalah ke hutan selama tidak mengganggu penghuni hutan itu. Yang terbaik adalah pada permandian air terjun yang suaranya bising untuk berteriang mengeluarkan kegundahan hati.
[3] Masalah yang dimaksud adalah problematika hidup individu terkait dengan gangguan batin – menggoncang jiwa.
[4] Kamaruddin Baso, Op Cit

Comments

  1. sepertinya ada kesalahan redaksi judulnya dinda

    ReplyDelete
  2. iye, sebagian besar tidak disengaja - sebagian kecil hanya menarik perhatian

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...