Tuisan ini ku peruntukkan pada sesosok wanita yang
pernah aku cintai namun akhirnya pudar seiring dengan pergeseran waktu. Ingin kukatakan
padanya bahwa “ku cinta kamu karena beralasan dan cintaku pudar juga beralasan
pula. Jadilah seperti yang kuinginkan karena akupun rela ditolak jika pada
akhirnya bukan aku yang tepat untukmu.”
Tidak sekedar
mengharapkan janji-janji manis dari sang pacar tapi juga harus bisa berbuat
untuk menciptakan keharmonisan adalah suatu cara bercinta yang lebih baik. Kalau
dalam bahasa sehari-hari senada dengan Istilah “keseimbagan hak dan kewajiban”.
Itulah yang harus diterapkan pada hubungan asmara, termasuk hubungan keluarga
bahkan hubungan masyarakat atau mungkin hubungan apapun itu.
Sekedar mencintai
itu wajar tetapi jika mengejar cinta yang tidak mendapat balasan/respon itu
bodoh. Dicintai juga merupakan hal yang wajar tapi memaksa orang yang tidak
cinta agar membalas cinta kita adalah konyol. Intinya adalah mencari kecocokan
yang berarti boleh mencoba banyak wanita untuk dipacari, boleh juga dikoleksi
oleh seorang pria, sebaliknya wanita juga boleh menerima banyak pria sebagai
pacarnya dan menyeleksi sesuka hatinya, tentunya sifat selektif itu dilakukan
berdasarkan ketidak cocokan, Jika merasa cocok pada satu orang saja maka
itulah yang terbaik.
Ini berlaku untuk dunia pacaran saja, tidak berlaku untuk hubungan suami istri.
Rasa yang memiliki
kepekaan harus diimbangi dengan rasio yang serba perhitungan. Keseimbangan rasa
dan rasio ini akan menuntun manusia menuju keseimbangan hidup. Jika terjadi
ketimpangan atau salah satunya mendominasi suatu hubungan, maka kemungkinan
akan mendapatkan ketimpangan pula dalam hubungan tersebut.
Ada tiga hal yang penting
dipertimbangkan dalam memilih pasangan hidup. (Ini berlaku bagi pria) antara
lain sanggup menyenakan atau menggembirakan hatimu, yang kedua adalah dia
sanggup mentaati kamu atau menjadikan kamu sebagai imamnya dan yang ketiga
adalah pilihlah gadis yang sanggup memelihara kehormatan diri dan keluarganya.
Biar tidak egois,
laki-laki juga harus menjadi yang terbaik dihadapan wanita yang dipilihnya agar
tidak ditolak. Ingat! Wanita juga berhak memilih siapa siapa yang terbaik
menjadi pemimpinnya.
Mencintai dan di cintai adalah fitrah Ilahiah, perjuangkan dan raihlah, karena beragam keIndahan dalam cinta, Manusia mampu berbuat di luar nalar karena Cinta dan Manusia bisa lebih dekat kepada Ilahi karena Cinta...
ReplyDeletebetul dan sangat sepakat, semuanya bisa terjadi.
ReplyDeletecatatannya ada pada tiga hal penting yang menjadi pertimbangan dlm memilih pasangan. tapi inti dari semuanya adalah "merasa cocok".