Skip to main content

Strategi Dakwah Umat Kristiani


Perhatianku tertuju pada sebuah tayangan Telivisi pada Rabu malam, pukul 21:30 WITA. Ternyata pesona dakwah itu memiliki daya tarik yang mungkin akan mencuri perhatian anda juga. Itulah trik dakwah umat Kristiani yang tayang di ShineTV beberapa menit yang lalu. Sebuah strategi dakwah yang menggunakan pendekatan kebudayaan dan kearifan lokal yaitu melalui sebuah film tentang perjalanan hidup Yesus bersama kaumnya yang dikemas dalam bahasa Mandar. Sebetulnya, film itu akan biasa-biasa saja jika tidak menyentuh kebudayaan dan menggunakan bahasa Mandar sebagai misi menyebarkan dakwahnya. Tentunya sasaran utama yang disentuh secara khusus adalah masyarakat Mandar dan Masyarakat Indonesia secara Umum.
Misi Dakwah melalui film tersebut tidaklah sekedar menebarkan nilai-nilai luhur kristiani namun dibalik semua itu, terdapat target besar untuk menarik perhatian dan mengajak masyarakat Mandar untuk mengamalkan nilai-nilai Kristen bahkan dibaptis jika hal tersebut memungkinkan. Seperti itulah strategi dakwah mereka dan sangat wajar jika mereka berhasil menarik perhatian masyarakat, karena mereka ada saat masyarakat butuh dan misionaris umat kristen itu mampu memberikan pencerahan pada mereka yang berada dalam kebimbangan.

Dakwah itu sungguh terencana dengan baik dan kelihatan sangat cantik. Prediksinya pun akan seirama bahwa misionaris Kristen akan berhasil menuai harapan sesuai misi dan tujuan Dakwahnya. Kalaupun tidak berhasil, setidaknya pengaruh positif untuk kalangan kristen  adalah telah mendapat nilai baik dari masyarakat sebagai umat beragama yang beradab.
Sepertinya apa yang dilakukan oleh Umat Kristen tersebut cukup sederhana namun target keberhasilannya cukup meyakinkan. Bagaimana dengan umat Islam?, apakah dakwah yang dilakukan selama ini telah berada pada sistem yang benar? Sesunggunya sistem yang benar akan memberikan kesuksesan yang besar, tapi kesuksesan yang besar itu belum diraih umat Islam sehingga bisa dikatakan bahwa sistem Dakwah Islam beum berjalan secara maksimal. Semoga saudara-saudari umat Islam di Indonesia diberi kekuatan oleh Allah swt. untuk terus berdakwah dan menanamkan nilai-nilai keIslaman di muka bumi ini.
وَالسَّلامُ عَلَيْكُم

Comments

  1. luar biasa gerakannya kalau begitu..
    yang dikhawatirkan bagi anak-anak kecil. tapi, kalau ada pondasi yang kuat, bisa menjadi dasar pluralitas di Mandar nantinya!

    ReplyDelete
  2. memang seharunya Dakwah itu dengan cara lembut dan menggunakan pendekatan kultur (bersentuhan langsung dengan masyarakat), bukan dengan pemaksaan, penipuan, atau tindak kekerasan

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.