Skip to main content

Pesan Siaga


Pesan kawanku yang di tulis melalui status jejaring sosial Facebook “siaga 1 hujan pada mlm hari, bencana kapanpun bisa terjadi! – semangat pagi ...........:!” oleh Sos Pol merupakan peringatan untuk kita semua agar selalu berjaga-jaga, siaga bahkan waspada.

Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak mengenal waktu dan tidak pula mengenal tempat. Juga tidak mengenal siapa penghuni tempat tersebut. Olehnya itu sangat tepat bila teman-teman kita dari relawan dan pemerhati bencana alam, bencana sosial maupun bencana lainnya bila mereka berpesan agar “kita semua tetap berhati-hati menghadapi seluruh kemungkinan bencana yang bisa terjadi pada diri dan keluarga kita.
Sebagai dampak dari bencana alam, beberapa wilayah di Sulawesi Selatan menjadi korban keganasan alam. Dalam sebuah blog, disebutkan bahwa tercatat mulai tanggal 1 – 6 Januari, akibat cuaca tikak bersahabat telah memakan korban 9 orang meninggal dunia. Penyebabnya adalah, terseret arus banjir bandang, air sungai yang pasang dan arus yang meningkat, puting beliung, tanah longsor serta luapan air yang menggenangi (sebagian) rumah penduduk.
Potensi bencana alam yang terjadi tanpa mengenal waktu dan tempat memang harus disikapi dengan kehati-hatian. Penting bagi kita untuk saling mengingatkan akan dampaknya.
Marilah kita berdo’a agar wilayah kita, keluarga kita tercinta dan pribadi kita masing-masing terhindar dari bencana alam dan marabahaya lainnya!
Semoga bencana alam tidak menimpa kita dan wilayah tercinta tempat kita bermukim, semoga Allah swt. memberikan kita semua keselamatan, rahmat, perindungan serta rezeki yang mapan. Amin yaa rabbal ‘alamin.


Comments

  1. Mari Siaga, dan tetap tawakkal kepada Sang Pencipta...
    dan semoga dari Do'a kita, tidak lagi terjadi bencana....

    Amin...

    ReplyDelete
  2. saya teringat lagunya Ebit G. Ade

    sepertinya bencana yang terjadi adalah ulah manusia sendiri.
    kita harus kembali pada hukum yang telah ditetapkan oeh sang pencipta

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini sebuah kemapangan hidup,
      ketika ada bencana Melanda Manusia,
      kita mampu intropeksi diri...

      bukan sebaliknya menganggap semuanya ketidak adilan Tuhan...

      Delete
  3. Sebetulnya yang ingin kukatakan adalah
    "apa saya secara kolektif masih memiliki nurani untuk menolong para korban?" saya ini orang yang teramat bodoh sehingga kalah dalam gerak kolektif.

    yang pasti secara personal, jiwa saya memang disana. suka menolong.

    ReplyDelete
  4. semoga dijauhi dari bencana alam ya Haris..
    banyak kan doa moga terhindar..amin!

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin..
      saya aminkan untuk kita semua,'
      semoga keselamatan atas kita semua selaku makhluk Allah untuk dunia dan akhirat kita..

      beserta (al-Latihah)

      Delete
  5. Taruna Siaga Bencana - harus selalu siaga

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...