Saya Memilih Domisili di Kab. Gowa

Setelah memilih salah satu dari kandidat calon pemimpin baru Sulawesi Selatan pada selasa kemarin. Kali ini saya dihadapkan pada pilihan menetap di Bulukumba atau Kabupaten Gowa. Pilihan ini sebetulnya agak ribet bagi saya. Jika saya memilih tinggal di Bulukumba, berarti saya harus menyiapkan waktu dan tenaga ke Makassar setiap hari jum’at untuk kuliah dan balik lagi kekampung pada hari minggu untuk rutinitas pertanian.
Keuntungannya adalah saya dapat mengelolah kebun milik keluarga pada hari senin sampai jum’at. Akses transportasi pun bisa ku tempuh dalam waktu sekitar 3 sampai 5 jam dari Bukulumba ke Makassar atau sebaliknya dengan menggunakan sepeda motor. Jarak Makassar – Bulukumba (Desaku) berkisar 170 Km (diukur berdasarkan km motor).

Jika yang kupilih menetap di Kabupaten Gowa, saya dapat merawat rumah (biar tidak kosong) yang telah dibeli 3 tahun yang lalu di Bumi Zarinda, Jipang Kab. Gowa. Selain itu, tidak lagi repot bolak-balik Makassar-Bulukumba yang perjalanannya sangat melelahkan. Tapi kalau kutetapkan tinggal di Gowa, saya harus mencari dan menemukan aktivitas yang lebih cocok di Makassar. Yang pasti Tidak mungkin saya bertani di Makassar. Saya harus mencari kerjaan lain, tentunya karena di Makassar tidak ada lagi lahan pertanian untuk saya, yang ada hanya lahan untuk mengurusi orang. Kalau yang terbaik untukku harus tinggal di Gowa[1], berarti saya telah menetapkan diri untuk menambah daftar pencari kerja di Makassar.

Sepertinya menetap di Gowa adalah pilihan dan perjuanganku yang sesungguhnya. Saya harus mengabdi untuk diriku dan keluargaku, termasuk mengabdi untuk bangsa dan negeriku. Walaupun perjuanganku hanya sekedar menuntut ilmu dan membangun gerakan kolektif tapi setidaknya sudah turut berperan meningkatkan kualitas, kapasitas dan kuantitas keilmuan, termasuk gerakan perbaikan mental generasi bangsa. Insya Allah, semoga. Amin yaa Rabb

Semoga saya diberikan jalan yang terbaik dari pilihanku. Aku senang bertani sambil menuntut Ilmu tapi jika harus berganti domisili, berarti saya juga butuh pekerjaan untuk membiayai kuliah, itu juga tidak menjadi masalah. Yang terpenting jalan kerjanya yang baik dan benar. Insya Allah, Semoga Allah mengabulkan.

---

[1] Makassar dan Gowa adalah kabupaten dan kota yang berbatasan langsung secara geografis