Skip to main content

Silaturrahim Buah


Hari Rabu (13/3) saya berangkat dari ke Desa Benteng Malewang Kabupaten Bulukumba. Tujuannya adalah silaturrahim sekaligus akan menghadiri pesta pernikahan keluarga di Bayorang Kab. Bantaeng yang jaraknya sekitar 5 Km dari Desa Benteng Malewang. Pesta pernikahan keluarga diselenggarakan pada Kamis (13/3) sehingga hari rabu dimanfaatkan untuk silaturrahim pada beberapa teman di Daerah Bulukumba.
Asyiknya ngapain yah?, tanya rekan saya saat sedang asyik ngomongin tema “kembali membangun daerah” saat pertemuan beberapa pemuda di Benteng Malewang.  Ide Suardi adalah mengajak rombongan untuk berkunjung ke rumah Mursal silaturrahim sambil makan Durian Otong di Kebun. Semuanya mengiyakan, apalagi rombongan semuanya doyan duren. Karenanya, Suardi menghubungi Mursal bahwa beberapa orang akan ke rumahnya.

Perjalanan ditempuh dengan menggunakan sepeda motor menyusuri tebing dan jurang melewati hamparan alam yang hijau dan natural, sungai, persawahan, ladang, perkebunan, hutan produksi dan hutang lindung di kaki gunung lompobattang dari Benteng Malewang menuju Palioi Balleangin ditempuh sekitar 1 jam. Setelah tiba di tempat tujuan, rombongan istrahat sejenak lalu diarahkan menuju kebun durian otong[1]. Di kebun, rupanya sudah banyak durian yang siap dibelah dan disantap tanpa harus dipanjat. Karenanya puluhan buah disantap sampai puas dan ternyata durian yang ukurannya besar pun ludes disantap rombongan.
Makan Duren sudah puas namun masih ada satu hal yang belum dilakukan yaitu panen secara langsung, karenanya teman-teman mencari pohon yang agak enteng dipanjat memilih duren yang telah matang. Ternyata buah yang dipetik lumayan banyak sehingga teman-teman rombongan sampai capek (eksta puas) makan durian. Andaikan semuanya bisa dibawa pulang, tapi ternyata makan sampe puas hanya berlaku dikebun. Hanya sebagian yang diwaba pulang oleh rombongan.
Makan juga butuh istrahat, itulah yang dilakukan oleh rombongan yang capek akibat banyak makan durian otong. Setelah suasana agak normal, beberapa buah durian dibawa pulang untuk dinikmati selanjutnya. Sambil membicarakan agenda selanjutnya, ternyata saya sadar kalau HP saya tertinggal di kebun duren. Sangat sulit untuk melacak posisinya karena modusnya hanya getar sementara kebun durian teman aku amat luas. Akhirnya kubiarkan HP saya tertinggal dikebun Mursal.
Teman-temanku ada yang menyarankan agar HP yang tercecer dicari dulu lalu melanjutkan agenda perjalanan, karenanya beberapa orang masih kembali ke kebun untuk melacak keberadaan HPku yang tercecer. Hasilnya ternyata nihil. Biarlah HPku berkebun sementara saya melanjutkan perjalanan.
Tujuan berikutnya adalah ke rumah Ridwan, akrab disapa Ridho. Tujuannya masih silaturrahim sesama warga Bulukumba yang sama-sama menuntut ilmu di Makassar. Perjalanan dari Balleangin ke rumah Ridho ditempuh sekitar 1 jam pula. Rupanya disana rombongan disuguhi Lansat Kope[2] yang dipanen langsung dikebun. Rombongan pun puas dan akhirnya kembali ke rumah Suardi untuk nginap.
Di rumah Suardi kami disuguhi alpokat yang sudah dipanen sebelumnya. Buahnyapun termasuk buah unggul sehingga kami hanya bisa menghabisi sebiji pada malam hari. Keesokan harinya ketika khendak kembali ke rumah masing-masing, saya diberi amanah untuk memanjat pohon alpokat untuk dibawa pulang kerumah masing-masing. Saya membawa sekitar 20 biji dan teman-temanpun juga membawa buah yang sama.
Inspirasinya, ternyata pemuda desa telah membangun dan masing-masing ada tumbuhan unggulan yang dimiliki oleh teman-teman rombongan. Tumbuhan itu adalah tanaman unggulan sehingga kami saling memberi inspirasi. Kesamaan dari semuanya adalah masing-masing diantara kami telah memiliki kebun cengkeh dan (kebun) kayu sebagai bahan bangunan.



[1] Durian Unggul
[2] Jenis Lansat Unggul

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.