Skip to main content

Demo Tutup Jalan (Semoga ada Solusi)


Demo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBN) beberapa hari terakhir hingga hari ini (2 Mei 2013) mewarnai beberapa ruas jalan di Makassar. Tentu para demonstran menilai bahwa BBM belum atau tidak pantas mengalami kenaikan harga sehingga isu kebijakan subsidi seharusnya tetap berlaku bagi seluruh warga negara.

Kalau penulis membaca fenomena di lapangan, sebetulnya kebanyakan masyarakat tetap menginginkan harga BBM pada kondisi seperti sekarang ini, dalam artian subsidi tetap ada dan tidak perlu ada kenaikan harga. Hanya saja, hanya sebagian orang yang mau turun ke jalan menyuarakan aspirasi menolak kenaikan harga BBM. Mengapa demikian? Berteriak di jalan menyuarakan aspirasi masyarakat ternyata juga berpeluang mengganggu ketertiban umum. Bahkan para demonstran seringkali disebut anarkis atau bahkan tidak berprikemanusiaan karena ulahnya yang keterlaluan. Tentunya secara sadar, kita semua sepakat bahwa demonstran telah memperjuangkan kepentingan umum.
Berarti yang menjadi soal terkait dengan demonstrasi adalah caranya, bukan niat baiknya. “Demonstran memang sesekali harus anarkis jika ingin didengar” adalah pernyataan yang tidak bisa disalahkan karena pemegang kebijakan bakal melakukan apa saja demi stabilnya sistem perekonomian bangsa. Harusnya ada cara yang lebih tepat untuk menyuarakan aspirasi tanpa mengakibatkan banyak korban dan itulah yang menjadi soal bagi kita semua. Kebanyakan dari kita hanya mengoreksi cara demo yang anarkis di jalan tanpa mampu menunjukkan solusi bagi mereka agar suaranya di dengar.
Penulis juga sadar bahwa aksi demonstrasi di jalan cenderung mengganggu kepentingan umum, tapi sesekali jika ada isu yang dinilai tidak pro pada rakyat, maka pribadi juga ikut serta bersuara di jalan. Bahkan selama menjadi mahasiswa (tahun 2007 – 2013), penulis telah ikut demo sekitar 5 (lima) kali dan pribadi yang menulis pernyataan sikap tentang demo kami.
Semoga ada solusi, wassalam

Comments

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...