Skip to main content

Saya Dulu dan Kini







Lahir pada hari selasa, tepatnya tanggal 29 Maret 1988 di Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba. Saya Hidup bersama orang kedua orang tua ditemani 2 orang saudara yang semuanya berkerja sebagai petani sehingga saya juga terbiasa mengerjakan dan merasakan suka duka sebagai petani.

Saya mengenyam pendidikan dasar pada SDN No. 92 Pangalloang. Jarak yang ditempuh dari rumah ke sekolah lebih dari 2 km dengan medan yang cukup menantang. Kami yang sekolah di sana harus melewati jurang, tebing, sungai persawahan dengan kondisi alam yang tidak selalu bersahabat. Pada masa ini, bermain adalah yang paling penting sehingga hanya ada sebagian waktu membantu orang tua mengurus kebun dan sawah. Belajar hanya di dapatkan di bangku sekolah yang terbilang sangat sederhana dan guru mengaji oleh orang tuaku sendiri.
Selama kurung waktu 6 tahun (1995 – 2001) sekolah kuselesaikan di Bulukumba dan pada tahun yang sama (2001) saya melanjutkan pendidikan di Makassar. Sekolah di Makassar pada waktu itu termasuk sesuatu yang sangat bergensi. Itulah yang pribadi bawa meskipun di sana masih belum bisa disejajarkan dengan sekolah yang ada di Ibu kota.
Dari kampung ke kota, tentunya ada banyak hal yang berubah antara lain, pergaulan, cara belajar, materi belajar, pola hidup yang harus lebih mandiri dan lain-lain. bergaul dengan orang-orang yang ada di kota dan teman-teman kelas sendiri tidak sama dengan kondisi di kampung karena orang-orang di sana punya gaya hidup lebih modern. Pertemanan adalah kepentingan bersama sementara yang menentang adalah musuh, itulah dasar pertemanan di Kota. di sana tidak ada lagi kebun yang dikerjakan, tidak ada sawah yang dilewati, tidak ada jurang dan tebing.
Terkait dengan pelajaran dan kurikulum, di Makassar siswa-siswi sudah dperkenalkan komputer sehingga dengan mudah kami mengenal dunia TIK. Itulah kehidupan baru yang saya tempuh di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Makassar  tahun 2001 – 2004.
Tahun 2004 -2007 tanpa dibantu dan dituntun memilih sekolah, saya memilih dan mendaftar di MAN Model Makassar dengan mempersiapkan seluruh berkas yang di butuhkan. Di sekolah ini saya mengenal, mengikuti dan bahkan menjadi pengurus beberapa organisasi. Mulai bergabung di Gerakan Pramuka Ambalan Mujahid, Mengikuti Diklatsar PMR WIRA Unit 245 MAN Model Makassar, LDK Osis, Mengurus MPK, Pengurus Remaja Mesjid, Mengikuti Program LSM - Sanggar Konsultasi Remaja kerja sama UKS, Bergabung di PKBI bidang Youth Center, mengikuti pelatihan solidaritas putih abu-abu dan berbagai diklat yang diprogramkan oleh dan lembaga-lembaga luar sekolah.
Untuk jurusan, saya memilih IPA dengan pertimbangan saya bisa dan mengeri pendidikan Matematika. Cita-cita waktu itu menjadi guru Matematika.
Selesai di MAN Model Makassar, tahun 2007 – 2011 melanjutkan pendidikan pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Pola berubah lagi, sudah banyak jadwal yang berantakan karena banyaknya kesibukan. Prioritas utama adalah belajar keilmuan di kampus dengan mengikuti jadwal akademik. Sementara itu, saya tetap menjadi aktivis kampus yang lebih aktif pada PMII Cab. Mentro Makassar 2007 – 2009, PMII Cabang Makassar Raya pada tahun 2009-2010 sebagai ketua Rayon dan PMII Kabupaten Gowa tahun 2012 -2013 dengan melakukan kajian intensip mengenai kemahasiswaan, kebangsaan, keagamaan dan lain-lain. organisasi lain adalah Taruna Siaga Bencana tahun 2010, LDK Al-Jami UIN Alauddin Makassar, HMJ Kesejahteraan Sosial selama 2 periode, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas tahun 2009 – 2010.
Pada masa kuliah s1, saya  sudah mengunjungi beberapa daerah-daerah sentral di Indonesia. kegiatan meliputi touring pengetahuan, diskusi lintas daerah, riset, kompetisi, study tour, refreshing, event organizer dan sebagainya.  kuliah selesai dalam rentan waktu 3 tahun 8 bulan dengan prestasi akademik (IPK) 3,68.
Setelah menyelesaikan kuliah di UIN, saya langsung mengambil keterangan lulus kuliah dan mendaftar pada program Pasca Sarjana Jurusan Pemikiran pada Universitas Muslim Indonesia namun karena kuota kelas tidak cukup sehingga saya harus menunggu kuliah tahun 2012.
Mahasiswa atau teman kuliah di UMI Makassar tidak lagi sebaya, 24 mahasiswa, tapi tinggal 4 orang yang belum menikah termasuk saya. Sudah 15 orang yang telah memiliki anak dan mereka adalah pegawai, pengusaha, guru dan politikus yang secara usia sudah sudah bisa disebut orang tua.
Fokus kali ini tetap eksis akademik, aktif organisasi namun kembali membangun di kampung sebagai investasi 5 tahun hingga 15 tahun ke depan. Menanam tanaman produktif berupah cengkeh dan merica untuk tanaman jangka menengah dan mengupayakan bisa menanam pohon jati sebanyak 1400 pohon dengan kualitas prima. Itu untuk masa depan ekomoni. Disamping itu mengupayakan gerakan kolektif di Daerah Bulukumba yang fokusnya mencari jaringan dan kerjasama dalam peningkatan kesejahteraan yang berlabel pendidikan.
Harapan saya, kedepan harus tetap kuliah pada PPS jenjang s2 jurusan sosial di Tanah Jawa dan mengupayakan s3 di Luar Negeri ketika kuliah saya selesai di Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Comments

  1. sungguh perjalanan hidup yang menarik kawan....
    Ternyata tidak jauh berbeda dengan saya, sama-sama anak petani..
    = salam =

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.