Skip to main content

Siapapun Presidennya kita tetap miskin


Ketika menemui Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., M.Si (Direktur PPs UMI) di ruang kerjanya senin 19 Mei 2014 bersama Prof. Dr. H. Baharuddin Semmaila, SE., M.Si (Asdir I PPs UMI) yang menemani beliau sempat bercanda yang pesannya sangat dalam;

“Dimana kampungta?” tanya Direktur PPs UMI pada saya

“Bulukumba Prof.” Jawabku singkat

“Siapa dipilih untuk calon presidennya?” lanjut pertanyaan beliau

“yang penting bukan Jokowi” jawabku

“Kenapa kalau jokowi?, wakilnya kan Pak JK dan beliau lebih terbukti kerjanya”. pertanyaan kembali dilontarkan untuk saya

“Jokowi diintervensi oleh banyak pihak, dikendalikan oleh ketua umum partainya dan bergerak atas perintah organisasi internasional yang melibatkan ribuan ilmuan khusus untuk pencapresan jokowi, itulah bahayanya Jokowi karena kepentingan asing terlalu besar.” Jawabku.

“Hehehe, Saya juga Prabowo dulunya tapi karena pak JK maka saya pilih Jokowi” Jawab Asdir I PPs UMI dan dilanjutkan oleh Direktur PPs UMI “Saya tidak Kampanye ini – siapapun pilihan anda, siapapun presidennya, kita tetap miskin”

“Iya Prof. Itu sangat luarbiasa” jawabku lalu pamit meninggalkan ruang kerja beliau.

Tadinya saya grogi karena ditanya pilihan untuk capres tapi perasaan itu segera hilang ketika pernyataan “siapapun presidennya, kita tetap miskin” terlontar dari bibir pak Professor. Itu membuat saya lebih terkesima dan sempat berpikir bahwa Indonesia tinggal menunggu kehancuran total dan bahkan bubar dari suatu negara yang berdaulat.

Berarti pesan melalui dialog singkat dengan 2 orang Professor UMI ini mengisyaratkan bahwa masalah bangsa, termasuk kemiskinan bukan bersumber dari 1 kesalahan, bukan hanya kesalahan pemimpin tetapi ada kesalahan-kesalahan lain yang terstruktur dan mungkin kesalahan terbesar itu terletak pada rakyat. Jika diterjemahkan lebih jauh, kita sejatinya tidak mengharapkan kebaikan datang dari pemimpin semata tapi kita semua sebagai bagian dari negara berusaha lebih baik dan tidak merusak dan mengganggu ketertiban dan kestabilan bangsa. Sejatinya kita sebagai bangsa yang sadar tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan yang berlaku.

Comments

  1. cerita yang luar biasa k'. betul sekali, siapa pun pemimpinnya nanti tetap sja yg menjalankan bangsa ini adalah kita semua yang bernaung dalam negara ini yaitu Indonesia, dan menurutku k' kunci utama majunya negara ini terletak pada pemuda dan pemudinya yang tidak hanya mampu berkoar ini dan itu tetapi mampu memberikan solusi dan mampu menyumbangkan ide-ide yang cemerlang. salam dari goestina k' Diklat VIII LKIM-PENA UNISMUH. jngan lupa k' qta kunjungi blog sya k' dan mohon sarannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih yaa telah berkunjung dan nitip komentar di sini.

      pada dasarnya saya cuma beropini saja. adapun benar atau salah semoga bisa sy pertanggung jawabkan. :)

      Delete
  2. betul kak, tapi didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan.

    Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and sosial kontrol sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat. sya Asni suryaningsih Diklat VIII LKIM-PENA UNISMUH kak. banyak ilmu yang z dpatka stelah mngunjungi blog ni. mhon kritik dan srannya untuk membuat blog yang lbih baik kak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. trimakasih telah berkunjung kesni. insya Allah qt bisa saling berbagi cerita.

      sebetulnya tulisan ini didasarkan pada fenomena masyarakat yang panatik buta dalam mendukung suatu kandidat.

      Delete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.