Aksi Mahasiswa yang membawa bendera Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) di depan Mall
Bulukumba berlangsung siang hari ini(sabtu, 27 September 2014).
Melihat ada mahasiswa yang lagi aksi, saya menyempatkan
singgah sejenak untuk menimta selebaran pernyataan sikap untuk mengetahui
tuntutan mereka pada aksi tersebut. Setelah saya mendapatkan apa yang saya cari
lalu saya meninggalkan tenpat aksi yang dikoordinatori oleh Suardi Mansing.
Teringat masa lalu saya yang dulu pernah turut menyuarakan
aspirasi rakyat melalui demonstrasi atas kebijakan nasional yang menurut kami
tidak pro terhadap rakyat. Dalam cacatan hidup saya pernah melakukan aksi
sebanyak 4 (empat) kali selama kuliah di tingkat S1 dan 1 (satu) kali ketika
s2. Ketika ditanya kenapa kami demo, maka jawaban polos kami adalah untuk
menyuarakan asrpirasi rakyat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif dasar
listrik dan sebagainya. Meski kami menyadari bahwa tidak semua rakyat pro
terhadap aksi kami tapi demi keyakinan akan aksi kebaikan maka kami melakukan
itu, terlebih demokrasi memang memberikan kebebasan pada masyarakat untuk menyuarakan
aspirasi dan kedaulatan sesungguhnya adalah milik rakyat. Jadi tidak ada
salahnya menyuarakan aspirasi.
Demonstrasi yang terjadi hari ini ternyata terkait
Undang-undang Pilkada. Apakah ini murni suara rakyat atau kepentingan rakyat? Terjemahan
atas UU Pilkada ini terkait dengan kepentingan seluruh rakyat ternyata tidak
menyeluruh, terbukti ada yang berkepentingan dan menilai bahwa Undang-undang
Pilkada ada yang menginginkan langsung oleh rakyat dan juga ada yang
menginginkan DPR saja yang memilih pimpinan daerah. Dengan demikian demo
semacam ini bisa berarti atas nama rakyat tetapi tidak untuk semua rakyat.
Bagaimana tuntutan aksi mahasiswa PMII Bulukumba? Ini adalah
laporan yang saya dapatkan melalui pernyataan sikap mereka, antara lain:
1. Pemerintah dan DPR agar membatalkan pengesahan UU Pilkada
melalui MK
2. MK harus membatalkan UU Pilkada yang baru saja dibatalkan
3. Seluruh masyarakat Indonesia agar tidak lagi percaya pada
pemerintah maupun angota DPR yang berasal dari partai yang menginginkan
Pilakada melalui DPR.
Demikianlah suara mahasiswa yang merupakan bagian dari
rakyat. Meski demikian, saya bukan orang yang pro terhadap tuntutan mahasiswa
yang terjadi hari ini di BUlukumba.
Wassalam.
HIDUP MAHASISWA...
ReplyDelete