Saya tidak pernah menduga saya akan menjadi seperti saat ini. Saat
dimana aku berdiri dengan keadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Saya bergaul dengan ribuan orang dari berbagai latar belakang. Berkenalan
dengan dunia yang kadang kejam dan sering kali sangat bersahabat. Saya tidak
pernah menduga akan mencapai gelar akademik tingkat magister, saya juga tidak
pernah menduga akan bekerja sebagai dosen sekaligus sebagai petani (kerjaan
saat ini). Juga tidak pernah menduga akan ketemu dengan tokoh spiritual yang
sangat bijaksana, termasuk tidak pernah menduga akan jatuh hati pada sesosok
gadis cantik yang kemudian membuat saya bimbang karena level saya lebih rendah.
Selanjutnya saya tidak menduga akan ketemu rekan yang memiliki berjuta
kelebihan, sumber inspirasi dan sebagainya.
Dahulu kala, ketika masih berusia belia, saya adalah anak yang tidak
memiliki sedikitpun bayangan tentang masa depan melainkan hidup bercocok taman
dikampung (sebagaimana dikerjakan oleh keluarga dan penduduk di kampung) lalu
tumbuh menjadi dewasa, membina keluarga lalu menanti datangnya ajal dan
menerima balasan dari amalan yang telah diperbuat di dunia untuk dipertanggung
jawabkan di akhirat. Seperti itulah bayangan saya tentang kehidupan. Tidak ada
hal yang luar biasa yang bisa diceritakan melainkan beratnya mandi subuh yang
dingin untuk berangkat ke sekolah sejauh 3 km dengan berjalan kaki menyusuri
lereng bukit, mendaki, menyebrangi beberapa sungai lalu duduk terdiam di dalam
kelas mendengarkan guru yang bahasanya terlalu sulit untuk dimengerti. Itu saja
pengalaman hidup saya di SD yang kurang berwarna, tidak ada cinta, hanya
sedikit sahabat, kekurangan informasi, pergaulan sangat terbatas dan aktivitas
tambahan adalah membantu orang tua berkebun serta bermain. Itu saja keseharian
yang saya lakukan dikala itu.
Wawasan saya mulai terbuka ketika pertama kali menginjakkan kaki di
Kota Makassar untuk menuntut ilmu pada sekolah lanjutan tingkat pertama.
Disana, pergaulan sudah mulai terbuka lebar, informasi bisa didapatkan dengan
mudah, pelajaran sudah mulai di senangi, berorganisasi, melakukan perjalanan,
mulai mengenal cinta, bersahabat hingga ratusan orang yang memiliki latar
belakang suku dan budaya yang berbeda. Warna hidup mulai terasa. Selanjutnya
semakin berkembang ketika memasuki sekolah tingkat SMA lalu menlanjutkan ke
jenjang S1 hingga selesai tahun 2011. Saya semakin penasaran untuk mencoba
perkuliahan lanjutan pada tingkat s2 dan dan s3. Akhirnya semuanya benar-benar
bisa saya jalani.
Saat ini, di sini saya berdiri dan berkesimpulan bahwa tidak ada
kesimpulan yang selesai sebelum semua masalah telah selesai. Dengan demikian
bagaimanapun posisi saya hari ini, itu tidak akan mungkin bertahan seperti saat
ini karena dunia akan terus membuka tabir-tabir yang baru tentang kebenaran,
kecocokan/jodoh, keseimbangan, rejeki, ajal dan sebagainya. Setiap orang
harusnya memepersiapkan diri mengikuti jalur hidup sesuai dengan kadar yang
telah ditentukan oleh yang maha pencipta. Setiap orang sejatinya mengikuti ketentuan
alam bahwa untuk bertahan hidup mesti dilakukan dengan usaha, namun setiap
orang tidak dibenarkan melakukan usaha yang melampaui batas. Pada prinsipnya
setiap orang memegang prinsip “to be the best anywhere and anytime”
Karena saat ini, dimana tempat saya berdiri hari ini hanya bisa
membayangkan masa depan, maka tidak ada harapan yang lebih tinggi kecuali yang
maha kuasa selalu menunjukkan jalan yang terbaik dan mendapat ridho dari-Nya.
Juga karena masa depan adalah masih terbatas pada bayangan semu, setiap janji
yang terlontar akan diusahakan dipenuhi, namun jika tidak terpenuhi maka hal
tersebut dikembalikan pada yang maha kuasa dalam berjanji dan menepati janji.
Karenanya disimpulkan bahwa paradigma atau cara pandang, prinsip,
cita-cita serta tempat berdiri bisa berubah.
Tuhan adalah yang maha berkehendak. Semoga tuhan berkenan atas kehendak
hambah-Nya, yaitu keinginan yang sedikit namun diberikan hal-hal yang lebih
besar dan berarti. Semoga saya termasuk orang-orang yang bersyukur. Wahai
tuhanku, berilah saya kekuatan dan ketengangan batin, ketentraman keluarga
terjalin, kesejahteraan terpenuhi, mampu berbagi pengetahuan, keilmuan serta
pengalaman. Amin yaa rabbal alamin.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم