Hari ini
saya terseyum menyaksikan perdebatan yang tidak berkesudahan. Pasalnya tema
yang diperdebatkan adalah “penentu tempat manusia di akhirat (neraka atau
surga)”. Pernyataan pertama dikemukakan bahwa amalan seseorang menentukan
nasibnya dan hal tersebut berarti bahwa seseorang yang telah melakukan amalan
kebaikan sesuai dengan tuntutan agama akan masuk surga dan mereka yang
melanggar tuntunan agama akan masuk neraka. Pernyataan diatas memiliki bantahan
dengan menyatakan bahwa “Surga merupakan hak priorigatif tuhan” dengan demikian
antitesa
dari pertanyaan pertama di atas menyebutkan bahwa siapa saja yang
dikhendaki oleh tuhan (ridho) untuk memasuki surga maka ia akan masuk surga.
Siapa yang
paling benar diantara pendapat di atas?. Sebelum kita melangkah pada sintesa
atau kesimpulan jawaban dari dua pernyataan di atas, mari kita lihat
dasar dari masing-masing pendapat (tesa). Tesa pertama yang menyatakan
bahwa amalan seseorang menentukan nasibnya di surga memiliki dasar hukum antara
lain (QS. 99 : 7-8) yang menerangkan bahwa (barang siapa yang melakukan
kebaikan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat balasannya. Dan barang siapa
yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah maka ia akan melihat balasannya). Tentu
pernyataan pertama ini sangat tegas dan benar-benar berdasarkan pada hukum. (QS.
17 : 19) juga memberikan keterangan yang senada dengan itu bahwa “Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke
arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik”. Selain itu sangat
banyak keterangan ayat al quran yang menyatakan bahwa neraka diciptakan untuk
orang-orang pendosa dan surga diciptakan untuk orang-orang yang mendekatkan
diri pada Allah swt.
Mari kita
lihat tesa yang kedua. Dikatakan bahwa penghuni surga itu adalah untuk mereka
yang mendapat ridho dari Allah swt. Dan neraka adalah tempat sebagai balasan
untuk orang-orang yang mendapat murkah dari Allah swt. Tesa yang
berkedudukan sebagai antitesa terhadap tesa pertama ini secara akal juga benar.
Alasannya adalah akankah Allah memasukkan seseorang kedalam neraka ketika mereka
mendapat ridho-Nya? Atau akankah seseorang masuk surga ketika Allah murkah
terhadapnya? Tentu jawabannya tidak. Selain itu, sangat banyak dalil nakli yang
bersumber dari al quran atau hadis terkait pernyataan kedua ini bahwa segala
sesuatu terjadi karena kehendak dan izin Allah swt. Dengan demikian, barang
siapa yang dikehendaki oleh Allah menghuni surga maka ia akan masuk kedalamnya
begitupun sebaliknya, barangsiapa yang dihendaki oleh Allah masuk Neraka maka
ia akan masuk di dalammya. Mari kita membangun kesepahaman! Mari kita uji
pertanyaan atau pernyataan dari kedua tesa di atas.
Pertama adakah yang lebih penting dari
bertemu dengan tuhan dan mendapatkan ridho darinya? Tentu ridho tuhan yang
terpenting dan juga berarti tujuan beribadah atau pengabdian terhadap tuhan
adalah untuk mendapatkan Ridho tuhan.
Kedua apakah ukuran yang ditetapkan oleh
tuhan sebagai suatu kebaikan? Kadar kebaikan Bukan apa yang disedekahkan, bukan
juga pengabdian berupa sholat tapi yang dinilai adalah keikhlasan. Itulah
sebabnya orang miskin yang menyumbang lebih sedikit bisa jadi mendapat balasan
yang lebih besar karena mereka ikhlas sementara bisa jadi orang kaya yang
menyumbang banyak justru tidak mendapat pahalah karena riya, tidak ikhlas,
barang curian dan lain-lain, begitu juga sholat itu adalah pengabdian kepada
tuhan dan jika seseorang sholat hanya karena ingin diketahui orang lain maka
mereka tidak mendapatkan pahalah tapi justru yang didapatkan adalah dosa.
Ketiga apakah tuhan akan ingkar janji?
Tentu tuhan maha menepati janji dan dengan demikian kedua tesa adalah benar.
Keempat apa yang mendasari seseorang
berbuat maka itulah yang menjadi penilaian tuhan. Berarti amalan yang
kelihatannya baik juga dilakukan dengan niat yang baik pula disertai
keikhlasan. Dengan demikian, seseorang akan memperoleh ridho dari Tuhan.
Mari kita
mencari ridho Allah swt. Dengan melakukan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran
dengan dasar ikhlas, taqwa dan cinta semata karena Allah.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم