Skip to main content

Persiapan sebelum melakukan perjalanan wisata



Sebelum ke suatu tempat yang masih asing untuk tujuan petualangan, penting mempersiapkan beberapa hal biar tetap nyaman dan perjalan menjadi lancar. Apa yang wajib dicari ketika pertama kali berkunjung ke suatu tempat? Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain 1) informasi dasar tentang lokasi yang akan dituju, 2) mempersiapkan alat komunikasi, 3) pakaian secukupnya, 4) obat dan alat mandi, 5) makanan dan minuman pokok/suplemen dan 6) alat dokumentasi berupa kamera/perekam suara dan gambar serta buku catatan dan pulpen. Sebelum berangkat, perencanaan sudah harus matang sehingga target perjalanan bisa maksimal. Sebagai contoh, diketahui bahwa di Toraja ada beberapa objek wisata budaya dan pemandangan yang menarik. Semua tempat akan dikunjungi dan beberapa diantaranya menjadi prioritas. Dengan demikian, pemanfaatan waktu serta efisiensi anggaran perjalanan harus benar-benar tepat sehingga semua destinasi wisata bisa dikunjungi.

Prinsip saat melakukan perjalanan adalah 1) berusaha menikmati suasana alam dimanapun dan bagaimanapun kondisinya, 2) mencari informasi tentang destinasi yang dikunjungi misalnya sejarah, budaya, adat, bahasa, kuliner, produksi khas daerah yang dikunjungi dan sebagainya, 3) menghargai adat dan kebiasaan yang berlaku pada tempat tersebut, 4) mendokumentasikan dalam bentuk foto, video maupun catatan harian hal-hal penting dan baru didapatkan serta 5) mempublikasikan poin penting yang didapatkan dalam perjalanan.
Mengapa penting mempersiapkan dan memdokumentasikan kegiatan? Setiap perjalanan atau setiap kegiatan selalu melahirkan pelajaran dan inspirasi menarik. karenanya untuk mereka yang selalu melakukan perjalanan memiliki warna hidup yang lebih kaya, pengalaman yang lebih banyak, cerita yang lebih berwarna, wawasan yang lebih luas, jaringan yang lebih besar, sikap yang lebih bijak, sifat sosial yang lebih tinggi dan lain-lain. Tentunya pelajaran dan ispirasi menarik dari setiap perjalanan selalu berangkat dari kesiapan menerima informasi dan merasakan setiap produk budaya setempat berupa pola pergaulan, cita rasa masakan, bahasa, produk kerajinan maupun yang bersumber dari alam secara natural (keindahan ciptaan tuhan).
Bagi orang yang memiliki kepekaan tinggi, akan memberi banyak cerita menarik yang akan dibagikan pada dunia terkait perjalanan mereka yang penuh inspirasi. Olehnya itu, untuk setiap perjalanan sekiranya ada hal-hal yang bisa dipublikasikan pada masyarakat luas, tidak hanya dinikmati sendiri tapi juga untuk dibagikan pada dunia.

Comments

  1. Thanks tips nya bro... perkara2 di atas perlu di ambil tahu sblm travel ke mana2...:)

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.