Skip to main content

Tuan yang Baik - Refleksi Kemari


Saat melaksanakan kegiatan persiapan pelaksanaan Kemah Pesisir Pemuda Bahari di Parigi Moutong untuk acara Sail Tomini, kami dari panitia pelaksana yang berasal dari luar daerah Parigi Moutong merasa asing  dengan daerah ini. Meski demikian, kami selalu dibantu oleh beberapa orang lokal dalam menyukseskan acara ini. Bantuan bagi kami antara lain, penggunaan fasilitas Pemda Parigi Moutong, pemakaian kendaraan dinas untuk akses beberapa wilayah di Parigi, rumah untuk posko sementara panitia dan tim petunjuk jalan sekaligus membantu kami melaksanakan beberapa persiapan kepanitiaan serta persiapan-persiapan lainnya untuk mewujudkan kesuksesan kegiatan kemah pesisir ini.

Berkat bantuan moral, materil, fisik, ide dan sebagainya sehingga persiapan kegiatan ini hampir rampung dan siap dilaksanakan mulai tanggal 13 s/d 20 September. Mereka yang tutur membantu pelaksanaan kegiatan ini di Parigi Moutong Secara keseluruhan kami tidak mampu menyebutnya satu per satu, namun beberapa diantara mereka adalah Pak Rinaldi, Kak Azlam dan Icha.

Ususan hubungan informasi ke Pemerintah Daerah Parigi Moutong dan Jajarannya dikoordinasikan pada Pak Rinaldi. Selama ini, administrasi telah dikoordinasikan dan beliau telah membatu kami dalam permohonan pemakaian gedung, pemakaian kendaraan Dinas Perhubungan untuk angkutan panitia dari Palu ke Parigi Moutong, peserta dan tim ahli. Pak Renaldi yang berkedudukan sebagai Pejabat di bagian Kesra Parigi Moutong telah memberikan kami bantuan yang luar biasa sehingga aktivitas kepanitiaan menjadi lebih lancar. Terima kasih kami ucapkan dari panitia pelaksana kegiatan ini.

Sosok yang turut membantu kelancaran kerja panitia adalah Kak Azlam. Beliau telah menyediakan rumah sebagai pos sementara kepanitaan kegiatan ini sekaligus menggunakan kelengkapan rumah sebagai sarana kelancara aktivitas kami. Hal terpenting yang juga disediakan olehnya adalah kendaraan dinas yang dimanfaatkan sebagai sarana kerja kepanitiaan. Beliau meminjamkan kendaraan dinasnya, Meski ia harus menggunakan sepeda untuk berangkat ke kantornya.   

Selain itu, Aisyah Ummul Mukminin atau yang akrab disapa Icha juga turut membantu kami dalam mewujudkan kesuksesan kegiatan ini. Icha telah memaksimalkan kerja kepanitiaan, mulai dari urusan administrasi, petunjuk jalan, negosiasi, aksi lapangan, kerja teknis dan sebagainya turut dikerjakan. Dia telah membantu kepanitiaan dalam menyiapkan berbagai hal menuju kesuksesan acara ini, terlebih ketika  panitia pelaksana masih berada diluar lokasi kegiatan (Makassar-Kalimantan-Jawa-Papua-Sumatra, dll).

Semoga kegiatan Kemah Pesisir Pemuda Bahari ini berjalan lancar dan sesuai dengan harapan dan target kegiatan. Amin Yaa Rabbal ‘alamin. Jayalah Bahariku.
 

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.