Skip to main content

Identitas dan Potensi diri dalam Meraih Kesuksesan



“Pengalaman merupakan guru yang terbaik” adalah pepatah yang paling populer tentang inspirasi hidup. Setiap orang telah melakukan perjuangan dalam meraih sesuatu tetapi tidak sedikit diantara mereka yang harus mencoba berjuang untuk kedua kalinya atau ketiga kalinya atau bahkan kesekian kalinya. Belajar dari kegagalan merupakan cara yang terbaik untuk sukses. Sebuah inspirasi yang dibagikan oleh orang yang dianggap sukses mengatakan “ketika kamu gagal maka coba lagi, gagal lagi maka coba lagi, dan selanjutnya ketika anda masih gagal maka coba lagi dengan cara yang lebih baik. Jangan pernah berhenti mencoba dan berinovasi hingga menemukan kesuksesan namun jika anda selalu gagal maka berhentilah mencoba hal tersebut. Mungkin anda tidak cocok dengan usaha meraih (pekerjaan/jasa/aksi/cinta) semacam itu dan yang pasti ada sesuatu yang lebih tepat dan lebih baik untuk anda diluar sana”.


 Kesuksesan atau kegagalan seseorang sangat dipengaruhi oleh petensi diri dan identitas yang melekat pada mereka masing-masing. Jika seseorang memiliki potensi diri yang baik maka peluang meraih sesuatu akan menjadi lebih mudah, Ia akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan, juga dengan mudah mendapatkan cinta dan penghargaan. Identitas seseorang juga berpengaruh dalam meraih sesuatu, terutama dalam mendapatkan pekerjaan. Identitas seperti jenjang pendidikan, pengalaman organisasi, hubungan kemasyarakatan, hubungan kekeluargaan, status sosial yang tinggi, dan sebagainya turut mempengaruhi pencapaian kerja maupun cinta seseorang. Semakin tinggi (banyak) identitas yang melekat pada seseorang dan itu berlaku baik maka peluang suksesnya juga menjadi semakin besar pula.
Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda sehingga masing-masing orang mesti aktif melakukan pengembangan diri. Sejalan dengan hal tersebut, manajemen waktu sangat penting untuk mengukur keberhasilan target seseorang.
Untuk pengembangan diri dan sekaligus mengukur kemampuan individu, ada sebuah pesan yang sangat berharga bahwa “Buat minimal satu hal yang berarti dalam keseharian anda”. Jika diterjemahkan lebih jauh, maka harus ada sesuatu yang berharga/berarti yang harus diraih dan tercatat pada catatan harian. Itulah sedikit catatan terkait pengalaman meraih kesuksesan dan bagaimana agar catatan dalam buku harian selalu terisi dengan pengalaman-pengalaman baru yang berarti dalam keseharian. –AHM–

Comments


  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin sukses, ternyata ada loh miliarder dunia yang bisa mempertahankannya hingga usia 90 tahun. Namanya Jim Pattison. Kira-kira apa ya rahasia sukses dirinya? Kalo temen-temen penasaran bisa cek di sini: rahasia sukses jim pattison

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sudah berkunjung @ Tetap Kaya hingga Usia 90 Tahun, ini 7 Rahasia Sukses Jimmy Pattison yang bisa Dicontoh! pesannya begitu dalam dan bagi saya itu dakwah yang luar biasa

      Delete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...