Skip to main content

Dimensi dan Pengembangan Potensi Manusia

Manusia adalah mahluk sosial sehingga menurut teori populer bahwa ia tidak bisa hidup sendiri atau harus berinteraksi dengan orang-orang dilingkungannya untuk hidup. Berangkat dari tesa tersebut, Penulis ingin menyinggung sisi lain bahwa manusia berdasarkan hirarkinya boleh melakukan beberapa kegiatan positif sebagai mahluk sosial. Disamping dimensi manusia sebagai mahluk sosial, juga memimiliki dimensi individu maupun dimensi spiritual sehingga keseluruh dimensi tersebut memiliki potensi penting untuk dikembangkan.

Berangkat dari potensi individu sejatinya melatih pengembangan diri pada berbagai jenis kegiatan antara lain pengembangan wawasan/wacana, pengembangan mental/spiritual pengembangan kekuatan fisik serta hal-hal yang penting untuk dikembangkan. Begitu pula dengan potensi sosialnya, harus dibangun dengan kegiatan sosial berupa keterlibatan untuk hal-hal positif di masyarakat.
Berdasarkan uraian teori di atas, sejatinya setiap individu memantapkan fungsi individu, fungsi sosial dan fungsi spriritualnya masing-masing. Karena individu membutuhkan dan sangat tergantung pada Penciptanya sehingga potensi spiritual sangat penting untuk diasah. Baik dengan jalan sholat, sedekah, mendidik, maupun ibadah-ibadah lainnya. Sementara untuk kegiatan sosialnya, agar mendapatkan eksistensi diri pada hirarki teratas maka seseorang harus melakukan yang terbaik pada sesamanya. Perlakuan baik di masyarakat tersebut merupakan suatu stimulus yang suatu saat akan direspon baik oleh orang-orang di masyarakat.
Dalam mengembangkan potensi individu, selain melalui aplikasi kegiatan pengembangan diri juga perlu melakukan berbagai kegiatan pemenuhan kebutuhan diri antara lain pengembangan wawasan melalui membaca (teks, non teks dan tanda-tanda alam), pengembangan aktivitas fisik seperti (puasa, bela diri, latihan lari, memanah atau jenis olahraga lainnya).
Tanpa memperpanjang pembahasan tentang eksistensi manusia ini, penulis ingin memberi bahasa kunci bahwa penuhilah seluruh kebutuhan individu, spiritual maupun sosial anda sehingga eksistensi anda berada pada hirarki paling atas, yaitu fungsi sosial yang dibutuhkan di masyarakat. Untuk itu sejatinya kita bisa membagi waktu untuk kebutuhan spiritual, kebutuhan sosial maupun kebutuhan pengembangan diri masing-masing individu. Meskipun demikian, 3 kebutuhan dasar yang diangkat pada tulisan ini bisa dipadukan menjadi satu yaitu kegiatan yang memiliki nilai sosial, spiritual dan pengembangan diri.
Kegiatan yang inklud adalah jelajah sebagai rutinitas yang pribadi penulis pilih. Karena alam raya ini tidak mampu ditembus sehingga penulis hanya berusaha memahami hal-hal yang tertulis pada alam raya ini. Tentu bukan sekedar jelajah karena bukan sekerdar refreshing.



Comments

  1. masya Allah ..trima ksih pak atas ilmunya,..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gan, sama-sama. di dunia maya kita bisa berbagi informasi yang lebih luar termasuk tentang keilmuan. jadi mari kita memanfaatkannya dengan baik

      Delete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...