Skip to main content

Silaturrahim dan Berbagi Pengalaman di Desa Kanreapia


Di dunia ini kita tidak pernah tau bagaimana nasib kita kedepan. Kita tidak tau siapa yang akan menjadi teman sepergaulan, teman kerja, teman hidup dan kepada siapa kita berjodoh. Kita juga tidak tau bagaimana reski dan akhir kehidupan kita. Untuk itu setiap yang berbuat dan memperjuangkan kebaikan pasti akan dibalas kebaikan pula oleh sang pencipta. Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan hasilnya.

Mengutip bahasa pembuka di atas, salah satu sahabat terbaik penulis yang selama ini kami sama-sama belajar, saling berbagi pengalaman, inspirasi dan saling menopang menuju kesuksesan adalah Jamaluddin Dg. Abu, S.Pd, MM. yang menjadi tujuan silaturrahim kami di Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Sabtu lalu, bersama rombongan kami mengunjungi kediaman sekaligus tempat sahabat Jamaluddin, S.Pd., MM. melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai pebisnis, petani, aktivis LSM, pendidik, inspirator dan sekaligus pengusaha muda di Kabupaten Gowa. Itulah beberapa aktivitas sahabat Jamaluddin yang paling melekat. Mungkin masih banyak aktivitas atau gerakannya yang belum saya sebut.

Tujuan jelajah kami ke Desa Kanreapia atas nama rombongan adalah silaturrahim sambil refreshing, namun tujuan pribadi saya adalah belajar (diskusi) sambil membandingkan peluang dan potensi daerah untuk dikembangkan. Selain itu sebagai penjelajah saya juga berinisiatif berbagi inspirasi dan wawasan pada sekolah alam yang dibentuk oleh Jamaluddin dg. Abu.

Inti pembicaraannya, setiap orang masing-masing punya potensi dan berangkat dari situ kita bisa mengembangkan potensi sumber yang ada di sekitar kita. Kita hanya butuh lebih pandai membaca peluang dan tantangan.

Keberhasilan Jamaluddin dalam mengembangkan Potensi Daerah melalui pertanian dengan konsep “go green” sudah sampai ke tingkat nasional. Sudah beberapa kali media Nasional meliput, termasuk informasi gerakannya sudah sampai pada Kementerian Pertanian. Tentu saja itu sangat luarbiasa, apalagi konsep go green tersebut di
padukan dengan pendidikan untuk anak melalui sekolah alam. Jamaluddin dg. Abu sudah mencoba menanamkan ideology agar masyarakat sadar betapa pentingnya mengelola sumber daya alam dengan baik, termasuk pentingnya belajar dan berinovasi.

Kembali pada bahasa pembuka di atas, meski Jamaluddin adalah sahabat seperjuangan di kampus dan beberapa gerakan kolektivitas namun saat ini beliau jauh lebih maju. Ia mampu membaca peluang, menganalisis masalah dan mengambil tindakan yang terbaik. Oleh karena itu, untuk tingkatan daerah di Kabupaten gowa, kalangan akademisi maupun aktivis pertanian sudah banyak yang mengenal namanya, bahkan praktisi politik dari DPR maupun eksekutif mengenalnya.

Karena kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita dimasa yang akan datang maka yang terpenting untuk kita lakukan adalah berbuat yang terbaik, semoga yang maha kuasa memberi kita kelapangan reski, berjodoh dengan pekerjaan/sahabat/pasangan hidup dengan orang-orang yang terbaik serta di panjangkan umurnya. Amin yaa rabbal ‘alamin

 

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...