Skip to main content

Jelajahku dan Karyamu untuk Kelestarian dan Kemandirian Sosial di Pulau Sembilan




Setelah sekian lama penasaran dengan Pulau Sembilan, akhirnya hari sabtu sampai senin, 22 s/d 24 April 2016 penulis berkunjung ke Desa Pulau Padaelo Kecamatan Pulau 9 Kabupaten Sinjai. Penulis sempat mengunjungi 2 pulau yaitu Kodingare dan Sumpanglampe. Awalnya saya bermaksud camping di pesisir pulau karena ingin menikmati suasana sejuk angin pantai di pesisir salah satu pulau di sana. Meskipun niatnya camping, namun pada akhirnya saya ikut bergabung dengan sahabat-sahabat super sang penggagas program terbaik untuk masyarakat di Pulau.

Team work yang bergabung dalam kegiatan di Pulau Kodingare Kabupaten Sinjai ini benar-benar melaksanakan konsep yang luar biasa antara lain; 1) membuat apartemen ikan. Ideanya adalah, pembuatan rekayasa habitat ikan dapat memperbaiki ekosistem pesisir. 2) pengelolaan sumber daya lokal. Ide program ini adalah memberdayakan sumber daya manusia untuk peningkatan produktivitas hasil alam. Tangkapan Ikan sebagai hasil kerja nelayan diproduksi sebagai makanan siap saji dan memiliki kemasan. Sebagai tindak lanjutnya, program ini akan menjadi kelompok usaha masyarakat mandiri. 3) membuat trasplantasi karang. Ideanya sangat keren bahwa dengan adanya tranplantasi karang, ekosistem laut menjadi lebih baik. 4) membuat alat tangkap ikan ramah lingkungan. Namanya bubu, terbuat dari bambu. Ini adalah alat paling aman dan ramah lingkungan. 5) sekolah Islam pesisir sebagai bentuk perhatian terhadap dunia pendidikan yang bernuansa Islami. lima program tersebut sangat luar biasa untuk 3 hari kegiatan.

Kegiatan muda-mudi tangguh di pulau kodingare ini memang telah memberi isnpirasi bagi penulis. Bahkan para pejuang ini membuat beberapa kegiatan pelengkap yang memiliki efek berkelanjutan antara lain adalah mengajar generesi muda untuk menjaga kebersihan dengan cara bersih pesisir dan membuat penampungan sampah plastik. Kegiatan yang mengajak generasi muda pulau agar menjaga pola hidup sehat ini sangat baik untuk keindahan, kesehatan dan kelestarian alam. Satu lagi program yang paling penting adalah penanaman bibit pohon yang produktif.

Suatu kebanggaan bagi penulis karena berkenalan dengan muda-mudi yang kreatif, inovatif dan tangguh. Mereka adalah Sitti Normawati yang selalu menanamkan investasi dunia-akhirat mulalui kegiatan-kegiatan sosialnya. Padri yang selalu semangat untuk kegiatan kemanusiaan. Selanjutnya para pejuang tangguh antara lain Lutfi, Yusuf, A’an, Taufik dan Bung Darming. Khairunnas anfa’uhum linnas.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.