Skip to main content

Menikah menambah Daya dan Upaya Sukses


Di dunia ini setiap orang harus berjuang untuk hidup. Setiap orang yang ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik harus berjuang lebih keras dan menggunakan seluruh potensi diri untuk memanfaatkan potensi alam.

Sore tadi penulis sempat berdiskusi dengan sahabat tentang perbedaan orang yang sudah menikah dengan orang yang belum menikah dalam memperjuangkan hidup. Kalau kita mengamati bagaimana perjuangan hidup orang yang punya anak, orang yang punya istri/suami tapi belum punya anak dan muda mudi maka yang lebih serius dan gesit berusaha adalah yang memiliki istri dan anak karena mereka memiliki sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya untuk perjuangkan.

Memenuhi kebutuhan hidup memang penting bagi setiap orang. Semua orang akan berusaha mencari karunia tuhan untuk hidup sehat dan bahagia sehingga sebagian dari mereka melakukan pekerjaan yang sangat berat untuk mendapatkan apa yang diingikan.

Anca yand dijadikan contoh bahwa sebelum ia menikah, dia tidak mau menyentuh tanah kecuali ketika ia terjatuh namun setelah menikah ia sudah mau bekerja yang lebih kasar bahkan ketika sudah punya anak, ia rela melakukan apapun untuk menghidupi keluarganya. Melihat contoh ini, kita akan mengerti bahwa daya seseorang akan bertambah ketika ia memikul tanggung jawab yang lebih besar dan telah memiliki tujuan hidup yang lebih jelas dengan kata lain orang yang punya anak sudah menemukan eksistensi dirinya sebagai manusia dan memiliki generasi untuk kelanjutan hidupnya. Daya tersebut antara lain kekuatan fisik, pikiran, kemauan dan energi positif untuk menjadi lebih maju.

Konklusi lain yang bisa diangkat pada diskusi ringan ini adalah “menikahlah segera agar hidupmu lebih terarah”. Hal itu akan menjelaskan bahwa dengan menikah kamu bisa lebih baik dan berusaha, beribadah, mendidik dan membuat perencanaan untuk masa depan yang lebih baik.

Comments

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...