Saat melakukan verifikasi di pada salah satu fasilitas
pendidikan dasar di Kabupaten Bulukumba kemarin (Sabtu, 15 April 2017) salah
seorang guru mengatakan bahwa “terdapat siswa yang jika diukur kehadirannya di
kelas maka dia termasuk siswa yang rajin. Kenyataannya dia hanya hadir dan
mengacau, tidak mengerjakan tugas-tugas dan termasuk anak yang nakal”.
Pendidikan sejatinya menjadi tanggungjawab setiap orang.
Pendidikan tidak hanya diberikan di sekolah tapi juga di rumah dan di lingkungan
tempat siswa bergaul. Dengan demikian, guru, keluarga dan berbagai kalangan
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pendidikan pada anak.
Jika terdapat masalah pendidikan seperti yang telah
diungkap pada bahasa pembuka di atas yang menganggap bahwa sekolah dan keluarga
sudah kewalahan dalam memberikan motivasi dan nilai-nilai kependidikan karena
anak dianggap malas dan nakal maka tentu saja dibutuhkan alternatif lain
sehingga mampu menekan masalah tersebut.
Sebagai aktivis pendidikan, penulis menjanjikan pada
sekolah untuk mencoba mengamati langsung keluarga anak didik yang dimaksud. Semoga
setelah mengamati masalah anak tersebut, bisa ditemukan langkah taktis dan
strategis untuk pemecahan masalahnya.
Disadari bahwa Kebanyakan kekeliruan dalam dunia
pendidikan muncul dikarenakan antara guru dan muridnya mengalami miss
komunikasi, begitu juga mendidik anak yang dilakukan oleh keluarga. Oleh karena
itu, sebagai pekerja sosial dan pemerhati pendidikan penulis ingin mencoba
beberapa pendekatan untuk masalah tersebut. tentu yang pertama yang akan
dilakukan adalah melakukan pendekatan terhadap keluarganya, kemudia mengamati pola
pergaulan anak yang difokuskan pada keinginannya untuk belajar dan merumuskan
masalahnya. Selanjutnya akan dikembalikan ke keluarga dan guru tentang
bagaimana harusnya mendidik anak tersebut. untuk penulis akan mencoba malakukan
pendampingan dan menilai kemajuan anak tersebut.
Pendidikan itu berusaha mengubah keadaan seseorang dari
kondisi yang kurang baik menjadi lebih layak. Indikator yang berubah minimal
pemahaman, amalan dan mental seorang peserta didik agar menjadi lebih baik
lagi. (AHM)
mantap bro semoga berhasil dan sukses.....oh ya ada satu kata "kemudian" pada paragraf kedua dari yang terakhir tidak ada huruf -n- nya.
ReplyDelete