Sebagai catatan amalaiyah ramadhan 2017 (1438 Hijriyah)
terdapat beberapa kegiatan yang di lakukan penulis antara lain touring atau
dalam bahasa Indonesia berarti sedang melakukan perjalanan dan dalam bahasa
arab bisa berarti musafir (orang yang melakukan perjalanan). Perjalanan lintas
daerah untuk tahun ini hanya dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu periode pertama
untuk kepentingan silaturrahim dan sekaligus bakti di Makassar dan Gowa.
Perjalanan ini berlangsung selama 3 hari. Perjalanan selanjutnya juga memakan
waktu selama 3 hari untuk kepentingan menimbah ilmu, belajar sekaligus berbagi
pengetahuan dan reski dari yang maha kuasa. Perjalanan periode kedua ini
dimulai pada hari jum’at dari Bulukumba dan singgah di Kabupaten Gowa, menginap
1 malam kemudian melanjutkan perjalanan ke Barru dan kemudian menginap di kota
Parepare selama 1 malam dan selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Pinrang
Kecamatan Lembang dan disana juga menginap selama 1 malam.
Rute perjalanan safari ramadhan untuk periode ke-2 adalah
Bulukumba -Bantaeng – Jeneponto - Takalar – Gowa – Makassar – Gowa – Maros –
Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Pinrang. Setelah seluruh
rangkaian amaliyah selesai, kami pulang ke kampung halaman dengan memilih rute
Pinrang – Sidrap – Soppeng – Bone – Sinjai – Bulukumba. Jarak perjalanan dari
Pinrang ke Bulukumba lebih dari 300 kM.
Pada bulan ramadhan yang Mubarak ini, penulis juga tetap
melaksanakan rutinitas sebagai petani dimana pada bulan ini adalah persiapan
dan pelaksanaan (panen) cengkeh. Pada tahap pesiapan dilakukan penebangan bambu
dan pembuatan tangga. Selanjutnya kami memetik cengkeh dan memungut buah yang
jatuh ke tanah. Selama beberapa tahun terakhir, panen cengkeh selalu bertepatan
dengan bulan suci ramadhan sehingga para pekerja kebun cengkeh harus banyak
istrahat karena panen cengkeh membutuhkan tenaga dan fisik yang kuat. Untuk
pribadi, yang dikerjakan adalah memindahkan tangga, panjat cengkeh, pungut
cengkeh, memisahkan buah dari gagangnya di rumah, hingga pengeringan (menjemur).
Penulis juga tetap beraktivitas sebagai pekerja sosial
dimana kami melakukan koordinasi dan mengunjungi warga untuk advokasi
kesejahteraan sosial.
Sementara itu, juga terdapat beberapa program yang tidak
berjalan mulus antara lain hatamul quran
yang tidak terselesaikan. Meskipun pada awalnya, bacaan cukup lancar namun pada
masa-masa pertengahan dimana porsi tenaga dan pikiran serta urusan duniawi
menjadi sedikit penghambat sehingga pribadi tidak sempat menyelesaikan bacaan
sebanyak 30 juz.
Untuk aktivitas selaku akademisi untuk tahun ini sangat
minim. Kampus tempat mengabdi sudah libur sehingga tidak ada kegiatan
pembelajaran di kampus. Meskipun demikian, sebagai akademisi sudah seharusnya
terus belajar dan mengembangkan kemampuan pribadi untuk kepentingan pengembangan
mahasiswa.
Semoga kekurangan tahun ini bisa menjadi motivasi untuk
menjadi lebih baik pada tahun-tahun berikutnya. Semoga di bulan ramadhan yang
Mubarak ini nilai ibadah kita diterima di sisi Allah swt.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم