Menjadi Pekerja Sosial mengharuskan adanya
profesionalisme yaitu selain jiwa sosial juga dibutuhkan pemahaman tentang
kondisi sosial, Baik pemahaman dari jenjang pendidikan maupun pemahaman yang
diperoleh dari pelatihan. Bagi penulis, bekerja untuk masyarakat adalah suatu
tantangan yang berat karena teori-teori yang selama ini dipelajari dari bangku
kuliah merupakan konsep yang siap di aplikasikan di lapangan, begitu pula
pemahaman-pemahaman dan pengalaman-pengalaman yang didapatkan melalui pelatihan
ternyata tidak semudah mempelajari konsep. Kita akan menemui banyak perbedaan
antara konsep dan kondisi lapangan.
Jika ternyata teori dan aplikasi atau praktek tidak
sejalan maka ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan antara lain menciptakan
teori baru dan yang kedua mencoba pendekatan kinerja yang baru.
Sebagai pekerja sosial, ada beberapa tugas yang
sejatinya dilakukan antara lain: memberikan pemahaman tentang upaya pengentasan
masalah kesejahteraan sosial. Ketika PMKS sudah mengerti masalahnya,
selanjutnya mereka dibantu untuk keluar dari masalahnya masing-masing. Sebagai contoh,
hal yang pertama kali dilakukan untuk keluarga prasejahtera adalah membahasakan
pentingnya kesejahteraan yang meliputi kelayakan pendidikan, kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan pokok. Selanjutnya mereka diberi bantuan untuk mengubah
kondisi dari status prasejahtera menjadi lebih layak.
Tentu saja hal tersebut harus dilakukan dalam bentuk
advokasi yang berkesinambungan agar masalah yang ditemukan bisa diretas secara
perlahan-lahan hingga tuntas. Gambaran untuk advokasi yang pribadi lakukan
seperti gambar berikut ini.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم