Sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan suci ramadhan yang
mubarak, bulan yang mulia menuju bulan syawal. Patut kita bersyukur karena bisa
menjalankan ibadah sampai hari ini, hari-hari dipenghujung bulan yang berarti
sebentar lagi kita masuk pada final (hari ke-29 atau ke-30) dalam bulan
ramadhan. Suka dukanya adalah kita akan segera meninggalkan bulan yang
didalamnya kita bisa meraih pengampunan dan bebas dari siksaan api neraka. Yang
membuat kita sedih adalah masihkah kita akan bertemu pada bulan ramadhan tahun
berikutnya? Sementara kita juga akan bahagia dan merasa sangat senang karena
sampai pada final dan akan dirayakan pada tanggal 1 bulan syawal atau
bertepatan dengan tanggal 15 juni 2018.
Idul Fitri adalah salah satu hari besar umat islam yang
didalamnya terdapat tradisi yang terus dilestarikan oleh penganutnya. Berbagai tradisi
tersebut seperti; syukuran dengan menyediakan berbagai jenis makanan dan
minuman dalam menyambut hari lebaran, pakaian yang serba baru, tradisi saling
mengunjungi untuk mempererat tali silaturrahmi, siarah makam hingga piknik. Secara
total setiap tradisi tersebut memiliki nilai positif dan sebagiannya lagi sudah
bergeser ke arah yang negatif.
Secara ensensial,
terdapat beberapa hal yang berubah dalam tradisi Lebaran antara lain: 1) berlomba-lomba
menyediakan makanan (kue lebaran) yang paling istimewa. Tradisi ini seperti
kompetisi yang diperebutkan berdasarkan status sosial. Yang terbaik akan merasa
menang dan yang lain mungkin merasa minder, apalagi pada beberapa kampung sudah
ada yang mulai membanding-bandingkan nilai kue lebaran dan hal tersebut sudah
keluar dari tujuan/hakikat silaturrahmi. 2) Pakaian juga menjadi hal yang
menonjol dalam lebaran. Tradisi lebaran belakangan ini dirayakan dengan
menyediakan pakaian dari segi trend,
brand, harga, model dan sebagainya.
Memang sewajarnya bahwa untuk mewujudkan kesyukuran maka
harus dilakukan dengan persembahan terbaik tapi bukan memaksakan keadaan
menjadi yang terbaik. Kita sudah berlatih untuk hidup sederhana dan irit dalam
bulan ramadhan dengan berpuasa dan banyak bersedekah. Bulan puasa sejatinya
menjadi dasar bagi kita untuk tetap mempertahankan nilai-nilai kemanfaatan dan
kesederhanaan dalam hidup. Mari kita tetap sederhana dalam hidup tapi kaya
dalam amalan kebaikan.
Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Mohon Maaf Lahir dan Batin |
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم