Skip to main content

Catatan untuk Kelas Virtual dalam Pendidikan


Perkulihan kita pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Semester 4 untuk tahun 2020 hingga hari ini, Jum’at 10 April 2020 kita telah melaksanakan 10 kali pertemuan. Terdiri dari 5 kali tatap muka dan 5 kali pertemuan jarak jauh atau dikenal juga dengan kelas virtual. Sebetulnya kelas virtual bukanlah masalah bilamana media dan akses informasi dan komunikasi bisa diperoleh dengan mudah namun karena keterbatasan sehingga pemanfaatan media ini dilakukan semaksimalnya saja.

Beberapa hal yang dilakukan antara lain; Pembelajaran dan Diskusi dilakukan melalui grup kelas virtual. Media yang mendukung adalah telecomperence, tanya jawab dalam bentuk teks, audio dan penggabungan audio visual. Model belajarnya adalah menggunakan metode diskusi, ceramah, kajian teks, berbagi referensi terkait TIK dll. Sementara untuk pemberian tugas tambahan, penilaian dan absen keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran menggunakan perekaman data berbasis aplikasi android. Seluruh data tugas, kehadiran, keaktifan di forum dan lainnya di simpan dan dianalisis menggunakan aplikasi. Adapun untuk penilaian tugas dan ujian melalui aplikasi riset online milik google sebagaimana digunakan saat mengumpulkan data ujian tengah semester.
Kelas virtual juga sebetulnya cukup baik jika benar-benar dimanfaatkan dengan baik pula. Hanya saja tetap masih banyak kendala yang dihadapi, baik secara dukungan sistem informasi, sistem komunikasi maupun modal untuk mendapatkan akses menuju kelas virtual tersebut. Persoalan kemampuan menggunakan aplikasi itu bisa diatasi dengan kemauan dan kebiasaan menggunakan media internet yang tersedia.
Untuk amannya, teknologi digunakan seperlunya saja, jika berlebihan maka nilai dari aplikasi pendidikan akan bergeser. Maksudnya adalah pemanfaatnya sebagai media pendidikan akan berkurang atau bahkan akan menimbulkan masalah baru misalnya malas belajar. Catatan terakhirnya mari kita bijak dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Lokasi di TBM Rumah Nalarn

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...