Skip to main content

Jangan Paksa Saya Membenci orang Yang Anda Benci



Jangan karena kebencian atau masalah anda terhadap seseorang sehingga anda berkeinginan untuk saya tau aib orang yang anda benci itu. Sesungguhnya saya paling anti mendengarkan aib orang lain tapi untuk menghargai anda maka saya akan mendengarkan celoteh anda. Hidup saya sederhana dan santai dan oleh karenanya saya merasa bahagia. Jika anda ingin berkeluh pada saya tentang orang yang anda anggap salah maka silahkan, saya melayani anda tanpa harus menyebutkan kekurangan atau aib yang anda maksud ketika saya juga mengenalnya, atau mungkin saya justru hanya akan menceritakan kebaikan dan keunggulan orang yang anda maksud berlaku buruk. Itu karena saya anggap setiap masalah ada jalan keluarnya dan antara anda dengan dia pasti masih ada kecocokan.
Saya teringat salah satu nasehat yang pernah tayang pada salah satu Stasiun Televisi Nasional yaitu TVRI beberapa tahun lalu. Acara tersebut berbentuk drama dimana seorang nenek tua berpesan pada seorang yang kalah berkelahi dengan pesaingnya ketika  ia (pemuda yang kalah ini) datang pada nenek tua meminta ilmu kanuragan untuk membalas dendamnya:
Pemuda dalam pintahnya, “Mbah, tolonglah saya. Saya butuh kekuatan untuk melawan seseorang yang telah mempermalukan saya”.
Lalu nenek tua dengan santai menjawab, “kesaktianmu sesungguhnya ada pada dirimu. Tidak usahlah mencari kekuatan diluar dirimu”. Sejenak terdiam lalu nenek tua melanjutkan tuturnya, “orang yang paling sakti adalah orang yang tidak memiliki musuh sehingga dia dihormati dan tak pernah terluka oleh musuh-musuh seperti orang lain punya”
Dari drama tersebut setidaknya kita telah mendapat pesan bahwa bersaing secara sehat itu boleh tapi ketika menciptakan persaingan dengan musuh maka, itulah yang akan menghancurkan diri perlahan-lahan. Dari sinilah saya berkesimpulan bahwa saya tidak akan membenci orang yang anda benci kecuali pada mereka yang merusak alam dan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Ini saya posting karena sayaingin tetap berteman dengan anda, dia dan orang yang anda benci. Saya ingin semuanya baik-baik saja dalam damaiku meskipun dia adalah musuh anda. Saya bahagia mengenal anda semuanya.
Terimakasih telah mewarnai hidup saya.


Diposting di Posko Induk TAGANA Sul-Sel
Ditemani oleh :
Angga (Kepala Posko)
Mardiyah - Diyah
Dg. Embo
Pak F. Alamsyah (POL)
Rahim Manaj

Comments

  1. jangan biarkan dirimu menderita oleh karena tidak terbiasa dengan kekonyolan mereka

    ReplyDelete
  2. terima kasih sahabat atas motivasinya. ini sangat berharga

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.