Skip to main content

Kampungku yang kuharapkan masih seperti dulu

Waktu senja tiba, saya sudah mendekati rumah dan dari jarak 30 meter kusaksikan jama'ah mesjid yang sedang melaksanakan sholat magrib di mesjid yang tidak jauh dari rumah tempat ibu dan seorang kakakku tinggal. Kedamaian dan kesejukan semakin terasa oleh aura alunan suara yang dilantunkan oleh imam mesjid yang memimpin sholat jama'ah. Ingin rasanya aku singgah di mesjid untuk ikut sholat berjama'ah karena ku tau dan kurasakan kalau ibuku tercinta sedang berada di sana tapi karena barang bawaan aku di mobil angkutan yang ku tumpangi tidak mungkin mengantarkan barang bawaan saya kerumah dengan aman jadi kuteruskan saja perjalananku kerumah dan betul, ternyata tidak seorangpun yang ada di rumah.
Sambil menunggu Ibunda tercinta pulang dari merjid, saya ke rumah kakandaku yang telah bekeluarga desebalah rumah ibundaku tinggal untuk menyimpan barang bawaanku sementara. Masih menunggu Ibu pulang dari mesjid, aku sapa alam dengan kedamaian dan penuh harap semoga kesejukan dan kedamaian tidak mengalami pergeseran yang sewaktu-waktu dapat mengubah kedamaian menjadi pertarungan kepentingan atau bahkan pertumpahan darah.
Suasana yang terasa damai, tentram dan bersahaja adalah nikmat yang harus ku jaga sehingga saya selalu ingin memperlihatkan kepada teman-teman di dunia ini akan kampungku yang bagiku adalah yang terbaik untuk semuanya. 
Setelah menikmati suasana yang selalu kurindukan lalu datanglah ibundaku dari mesjid melaksanakan Ibadah Sholat magrib dan karena beliau tidak tau kalau saya akan datang kekampung, maka beliau tidak menyediakan persiapan untuk menyambutku "dalam bahasanya". Katanya ada sayur, sedikit lauk, Durian dua buah, rambutan, sedikit lansat yang semuanya baru dipanen dari kebun untuk segera dinikmati atau dalam tawarannya yang damai mengatakan bahwa kalau kau mau menunggu "maksudnya saya" saya buatkan gulai pette kesukaan saya.
Sungguh karunia dan nikmat yang tidak akan pernah mampu dihitung ketika berada disini.

ku tulis di Bulukumba tanggal 5 Februari 2012
untuk kampungku yang ku banggakan dan keluargaku tercinta

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...