BELAJAR DARI KISAH
Dalam sejarah manusia telah
banyak lelaki besar yang harus jatuh disebabkan karena wanita, entah jatuh dari
takhta, jabatan, kepercayaan maupun kekuatan lainnya. Awal sejarah kehidupan
manusai telah menandai persitiwa jatuhnya Nabi Adam dari tempat kenikmatan
syurga akibat rayuan Hawa (sang istri) untuk memakan buah khuldi yang telah dilarang oleh Allah swt.
Satu lagi contoh yang heboh
di negeri ini yaitu berita Antasari Azhar sebagai tokoh nasional (dalam opini
publik) juga harus tunduk pada hukum karena perempuan. Beliau dikabarkan telah
terbakar amarahnya karena kekasihnya terlibat cinta segitiga dengan lelaki lain
sehingga tega menghabisi pesaingnya tersebut. Entah ini adalah pengalihan isu
publik untuk menutupi kekurangan penguasa yang lagi banyak terseret kasus atau
mungkin penjatuhan Antasari Azhar karena karena tidak banyak pemimpin yang
menyukai orang jujur di Negeri ini, atau mungkin motif lain tetapi yang yang
lebih mendominasi alasan dari peristiwa ini adalah beliau jatuh melalui
perempuan yang telah memperdaya jiwa raganya. Yah, mungkin untuk menjatuhkan
Antasari Azhar adalah dengan cara menjebaknya dengan kehadiran sosok wanita
yang dicintainya yang juga berperan besar untuk menjatuhkannya.
Dapat juga kita lihat pada
versi lain yaitu dalam menjalani proses pendidikan, beberapa orang yang harus
berhenti di tengah jalan karena suatu cakra penghalang untuk menuju
penyelesaian dan itu adalah cinta terhadap lawan jenis yang berlebihan. Hal ini
dapat kita lihat pada film Avatar dalam kisah the legend of ang juga harus berkali-kali gagal dalam mencapai
tingkat tertinggi untuk menyelesaikan ujian beladirinya karena selalu teringan
oleh temannya Katara. Berbagai jenis tantangan dilaluinya dengan mudah dan lancar,
mulai tantangan pertamanya untuk menghilangkan
cakra kesombongan sampai tingkatan keenam yaitu menghilangkan cakra keraguan dalam menghadapi seluruh rintangan yang
menghadang dapat dilaluinya dengan lancar hingga cakra ketujuh yang harus
berulang kali dilaluinya karena melupakan seorang wanita yang dicitainya adalah
hal yang tersulit dilupakan, apalagi wanita tersebut adalah teman
seperjuangannya yang sangat perhatian dan pegertian terhadapnya. Dengan demikian,
siapapun seorang lelaki, baik seorang tokoh besar yang dikisahkan secara fiktif
maupun kisah nyata di dunia ini akan selalu jatuh pada tekanan rasa yang telah
membelenggu hidupnya. Siapapun akan sulit terlepas dari tekanan rasa oleh seseorang
terhadap wanita dan sebaliknya. Tidak sedikit yang patah hati lalu bunuh diri,
baik dilakukan oleh lelaki maupun perempuan karena belenggu rasa.
Betapa banyak play boy yang harus membuang banyak
waktu untuk melampiaskan harsat bercintanya, menjatuhkan harga dirinya demi
beberapa wanita yang disangkanya menguntungkan. Diantara mereka ada yang harus
berkelahi untuk mendapatkan sosok wanita pilihannya, mempertarungkan keyakinan,
nyawah, hatra, budaya, maupun keluarga sehingga tidak sedikit diantara mereka
yang menamai dirinya pejuang cinta
harus tunduk dengan nasib yang kurang menguntungkan, betapa banyak diantara orang
yang harus menanggung hukuman dan menerima kenyataan yang memalukan karena ulah
yang mereka lakukan.
Saya pun tidak lepas
mendapat pengaruh dari sosok seorang wanita, mulai dari pengaruh baiknya maupun
dampak negatifnya karena yang pasti adalah bahwa seorang wanita banyak
memberikan warna dalam hiduku.
Keputusan banyak lahir dari
seorang wanita terhadap lelakinya meskipun secara simbolis lelaki itulah yang
menduduki pimpinan dan berhak mentukan putusan. Bukan berarti harus menyalahkan
pihak perempuan akan aksinya terhadap lelaki atau sebaliknya yaitu menyalahkan
lelaki karena aksinya terhadap perempuan tetapi semuanya akan dikembalikan pada
hukum sebab akibat yang menurut teori ketika
ada aksi maka akan ada reaksi.
Kita telah diberikan banyak
gambaran seperti yang telah dipaparkan di atas, bahkan masih banyak lagi kisah
lainnya yang tidak sempat diceritakan dalam tulisan ini tetapi ini dianggap
telah mewakili semuaya. Dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya yang paling tepat dilakukan adalah Menempatkan Sesuatu pada Tempatnya.
Kisah Nabi Adam dan Hawa seolah
ingin mengingatkan kita betapa perempuan itu memiliki nafsu satu berbanding Sembilan
sehingga butuh kesabaran penuh dan perjuangan super power untuk membatasi
kebutuhan-kebutuhannya yang secara kasar mata sangat baik tetapi secara hakikat
justru membawa mudarat. Kisah Nabi Musa dan Fir’aun yang juga melibatkan
permpuan yaitu Asia juga memberiakan isyarat lain yakni, cinta dan sayang seorang
wanita terhadap miliknya, baik berupa harta, tahta dan anak itu sangat tinggi
sehingga ketika ketika batin kita terikat cinta oleh seorang wanita maka apapun
yang dipintah seorang pujaan hati akan kita kabulkan meskipun akan membahayakan
diri kita.
Aturan-aturan pola hidup
telah ada dan dipelihara dari generasi kegerasi itu memiliki kekuatan spiritual
dan mengandung pesan yang baik untuk dijadikan pedoman hidup, salah satunya
ialah budaya siri’ na pace yang
merupakan pesan adat dan seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan ini. Yang paling
pertama dan utama untuk dijadikan pedoman adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist yang
wajib bagi orang muslim dan juga banyak di adopsi oleh non muslim yang
mengharapkan kebaikan. Dengan demikian segala sesuatunya akan berjalan dengan
baik.
Oleh Abdul Haris Mubarak
Rabu, 8 Februari 2012 di Manuruki
Rabu, 8 Februari 2012 di Manuruki
untuk teman"Q yg Gampang Jatuh Cinta
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم