Skip to main content

HMJ Kessos Berbakti


Himpunan Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (HMJ PMI/Kessos) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sementara melangsungkan kegiatan Bakti Sosial
(Baksos) di Desa Maradekaya, Kecamatan Bajeng Kab. Gowa Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut telah berlangsung sejak tanggal 25 Mei 2012 hingga tanggal 27 Mei 2012 nanti. Menurut salah seorang panitia pelaksana bahwa kegiatan ini merupakan program kerja himpunan mahasiswa jurusan PMI dan kesejahteraan sosial yang telah direncanakan sejak Rapat Kerja HMJ saat raker beberapa bulan yang lalu.
Apresiasi dan support kegiatan ini terbilang luarbiasa baik karena dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Dekan, Jurusan, Dinas Sosial Sulawesi Selatan ,Alumni, mahasiswa selaku pelaksana kegiatan, Kepala Desa, Warga Desa Maradekaya dan banyak lagi potensi sumber yang turut member apresiasi dan support demi kelancaran kegiatan tersebut. Tentunya dukungan dan apresiasi tersebut diberikan melalui cara yang berbeda. Ada yang memberikan dukungan secara materil dan ada pula yang memberikan dukungan moril. Itu semua dilakukan karena ingin melihat suatu kemajuan, baik dari internal pelaksana maupun objek yang menjadi sasaran program yang dalam hal ini adalah warga Desa Maradekaya.

Beberapa program kerja yang dilaksanakan dalam waktu singkat tersebut terbilang cukup berhasil, mulai dari program peningkatan kulitas sumber daya manusia yang dilakukan melalui seminar pendidikan dan pengajaran taman pendidikan islam, kegiatan pembinaan mental yang dilakukan melalui cerama islam dan kuliah tujuh menit, program pendampingan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan bertani dan berkarya, pembuatan kue tradisional, pembuatan tong sampah, program perbaikan fasilitas umum desa yang dilakukan dengan kerja bakti bersama masyarakat pada rehabilitasi bangunan desa. Selain itu, paitia pelaksana juga mengadakan lomba yang diikuti oleh peserta TKA/TPA sedesa Maradekaya sebagai spirit untuk menjadi insane yang tangguh. Beberapa program tambahan juga dilakukan di Desa Maradekaya, hal tersebut dilakukan karena momentumnya yang tepat dan mengisi beberapa waktu yang agak renggang.
Support dan keberhasilan program kerja tersebut merupakan kekuatan tim kerja pengurus HMJ Kessos yang dibantu panitia pelaksana serta dukungan dari berbagai pihak. Pribadi menilai ini sebagai suatu daya tarik dan kekuatan yang dimiliki oleh Jurusan Kesejahteraan Sosial-Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

/Jangan Pernah Berhenti mengabdi untuk Kesejahteraan Sosial/

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.