Skip to main content

Desember Bulan Evaluasi Diri


Bulan Desember penghujung tahun 2012 sudah bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja oleh masing-masing kita, baik secara individu maupun kolektif. Do’a dan harapan segenap umat manusia untuk menorehkan prestasi pada 31 Desember 2011 hari ini sudah bisa dievaluasi.

Sudahkah kita mencatat prestasi untuk tahun ini? Apapun itu, yang terpenting adalah bernilai baik untuk pribadi, keluarga dan lingkungan kita. Kalaupun belum puas akan prestasi tahun ini, sudah saatnya membuat target untuk diraih tahun depan. Buatlah target ekonomi, target asmara, target prestasi pendidikan serta menjadi sosok yang lebih baik secara emosional dan spiritual. Ukuran keberhasilannya minimal harus lebih baik dari tahun ini atau target itu benar-benar tercapai. Bukan sekedar harapan, tapi niat itu dijadikan suatu target untuk dilaksanakan secara serius dan berdo’a pada sang pencipta agar harapan itu bisa terwudud dengan prestasi lebih baik. Singkatnya, masing-masing orang mengharap prestasi yang lebih baik pada usia tahun-tahun mendatang.
Harapan sebagian orang telah terjawab hari ini dan sebagian lainnya masih seperti biasa tanpa ada peningkata. Sebagian lagi malah mengalami kemunduran dan merasakan hal-hal yang menyedihkan. Suka duka tahun ini telah kita rasakan dan sebagian besar orang akan membuat perencanaan baru menjemput tahun baru yang tentunya memiliki tantangan lebih ekstrim akibat persaingan hidup yang lebih ketat. Secara management, siapa yang berangkat dengan perencaan yang matang lalu bekerja secara teliti dan berdo’a maka ia akan menuai hasil yang memuaskan, namun tantangan kerja tidak semudah itu. Tahun yang dihadapi harus lebih gesit untuk meretas seluruh problem yang ada.
Semoga kita menutup tahun 2012 dengan prestasi yang gemilang dan amalan-amalan yang terbaik. Semoga kita bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi pada tahun 2013 nanti. Harapan itu tentunya dibarengi dengan do’a, usaha dan berangkat dari perencanaan yang matang.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...