Godaan Iblis vs Godaan Manusia

Manusia punya tugas khusus untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. (lihat Q.S At-Tahrim : 6). Tugas manusia adalah menjalankan amalan kebaikan dan mencegah perbuatan buruk, baik untuk diri maupun orang lain. Manusia tidak ada kata libur untuk urusan agama, semuanya harus dilaksanakan secara rutin berdasarkan petunjuk al-Qur’an dan al-Hadist karena kebatilan tidak akan selesai hingga hari akhir.

Sahabat Isnpirasi tau kan kalo ternyata Iblis juga punya tugas khusus?, itulah takdirnya sebagai makhluk yang menggoda manusia menuju jalan kesesatan. Pada awalnya, Iblis juga beriman kepada Allah tapi karena keangkuhan sehingga tidak mau sujud pada Adam saat mendapat perintah dari Allah swt. Tugas Iblis ini berdasarkan permintaan iblis sendiri dan telah mendapat izin dari Allah swt. Iblis ingin ada teman di Neraka, jadinya mereka menggoda manusia untuk selalu berbuat maksiat.

Bukankah yang salah adalah Iblis?, kenapa harus melibatkan manusia? karena Iblis tidak ingin ada manusia yang selamat di Akhirat sekaligus mencari teman di Neraka kelak. Bagaimana Iblis menggoda manusia?  

Tanpa kerja pun, misi Iblis akan tetap tercapai. Bahkan Iblis kalah oleh godaan wanita saat ini. Wanita justu lebih potensial menggoda kaum Adam dibanding Iblis La’natullah. Bayangkan saja, iblis hanya membisikkan dihati manusia akan nikmatnya dunia dan membuat manusia lupa akan akhirat tapi wanita ternyata lebih kuat dalam menggoda. Masuk akal kan? Wanita tidak hanya membisikkan godaan untuk memperbanyak harta dengan cara apa saja tapi itu dilakukan dengan demonstrasi. Lebih parah lagi karena karena seluruh tubuh wanita itu adalah godaan dan itu sengaja dipamer untuk menjerumuskan manusia pada syahwat.

Iblis bertepuk tangan, riang gembira bisa liburan karena tugasnya berjalan lebih mulus tanpa harus kerja keras. Sebagai catatan penutup, penulis ingin bertutur bahwa tidak semua wanita tersinggung dengan tulisan ini dan ada dua kemungkinan sebabnya, antara lain:

1.      Mereka adalah wanita yang menutup auratnya (tidak mengundang maksiat) dan tidak meminta materi yang lebih dengan jalan menghalalkan segala cara. Inilah yang tidak akan tersinggung dengan tulisan di atas, dan

2.      Mereka adalah wanita yang jiwanya Iblis sehingga tidak ada lagi malu untuk berbuat maksiat, mengajak dan menyebarkan maksiat. Maksiat dianggapnya sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja.

Tulisan ini hanya sekedar opini dan mohon para pembaca untuk menitipkan komentarnya. Terima kasih sudah berkunjung keBlog ini. baca juga tulisan lainnya pada link ini.

Sumber Gambar : http://khalifahalhidayah.blogspot.com