Skip to main content

Saya Punya Hak atas Anda Sahabat


Kita sama beranjak, sama punya tujuan, saling membantu, mendukung, memberi nasehat serta bersama merasakan suka dan duka kehidupan. Sebelum itu kita lakukan, kita dipertemuka oleh sang pencipta lalu kita berkenalan dan merasa memiliki kesamaan tujuan lalu kita mencoba bekerja secara kolektif. Kita ingin meraih bintang yang jauh disana, menembus cakrawala dengan perjuangan yang gigih. Kita berangkat atas nurani, bekerja berdasarkan nurani dengan tujuan menanamkan benih-benih untuk dituai suatu saat nanti jika waktunya tiba.

Betapa mulia yang ingin kita lakukan atau mungkin telah kita lakukan, tapi saya baru sadar ketika saya merasa ganjil karena dikhianati oleh sahabat sendiri. Ternyata kita berada dibawah naungan payung kolektif yang sama. Hanya itu, tidak beranjak pada titik yang sama, tujuan kita tidak sama, tidak saling membantu, tidak mendukung maupun memberi nasehat. Semua hal yang baik itu ternyata dibungkus oleh suatu kepentingan “indivu” atau lebih tepat jika disebut ego sektor yang saya tidak suka. Mungkin anda juga tidak suka ide dan cara saya karena kita berbeda.
Sejujurnya, janji-janji manismu sangat menggugah hati hingga membuat saya sangat percaya padamu. Itu karena pada awalnya kamu terlihat bersahabat lalu kamu memberi suatu janji padaku untuk saya tuntut suatu saat nanti. Namun hingga kini janji itu belum juga terbalaskan hingga pantas kalau saya sebut kalian penghianat. Akh! Saya berusaha untuk mengikhlaskan semuanya tapi saya tidak mampu malakukan itu. Itu karena saya melihat kalian bersenang-senang tanpa sedikitpun mempedulikan janji yang telah anda berikan. Saya batal memiliki sesuatu karena membantu anda tapi akhirnya anda melupakan janji manis anda.
Kepedulian yang saya berikan karena berharap kita semua akan baik. Mungkin anda menilai saya telah keluar jalur, betul! Saya mencoba jalur lain menuju tujuan yang telah kita bangun sebelumnya. Saya lakukan ini karena mendapatkan pesan dari sang guru bahwa tidak usah memberika kepercayaan terhadap orang yang anda ragukan.
Mohon sahabat-sahabatku untuk tidak membuat saya ragu pada anda dan saya berharap diingatkan jika saya telah salah menempuh suatu jalan.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.