Sesosok gadis cantik
mengalihkan perhatian Rudi yang sedang melaksanakan program kampus, yaitu KKN
di Desa. Paras rupawan nan jelita gadis itu ternyata memang menarik perhatian banyak
pemuda di Desa Tangga Allo Kecamatan Bulaeng Keke. Informasi itu didapat rudi
ketika bersosialisasi untuk pelaksanaan program KKN yang telah dirancangnya
beberapa hari yang lalu. Keterangan yang didapat oleh Rudi bahwa Andinee telah
dilamar oleh seorang pemuda tampan, rupawan dan dari keluarga sejahtera. Tapi
entah apa yang ada dibenak gadis itu, kenapa masih harus menunda nikah pada
usianya yang telah mencapai 21 tahun.
Rudi penasaran
dengan keputusan Andine, bunga desa itu. Dicobalah curhat pada temannya KKNnya Rizal.
“Andine kok menolak
pemuda tampan itu?” Rudi Penasaran lalu berkata dalam hati “sebenarnya lelaki
sesempurna apa yang dibutuhkan gadis itu?” dalam benaknya ia sungguh penasaran.
“Mungkin pemuda itu
tidak sesuai dengan harapan si Andine!” jawab Rizal yang juga tertarik oleh
pesona gadis Desa itu. Jawaban Rizal apa adanya karena sebetulnya ia juga ingin
mencuri perhatian Andine. Dalam benaknya, Rizal berkata “andaikan kamu tau
bahwa bukan hanya kesempurnaan materi yang dibutuhkan seorang gadis maka
kamulah yang mampu menaklukkan hati gadis itu. Kesempurnaan pemuda itu hanya
pada lahirnya saja, sementara ia tidak mampu menyentuh perasaan Andine”
Rudi mulai bimbang
dengan niatnya mendekati Andine, ia kembali bergumam “mungkin kita ini hanya
bisa mengaguminya saja, kita tidak mampu mendekati dia”.
Rizal yang mendengar
perkataan Rudi merasa bahagia karena niat Rudi mulai kendor. Kepada Rudi ia
berkata “Dunia ini penuh dengan hiasan wanita yang sholehah, yaitu gadis cantik
yang diimpikan oleh banyak lelaki, itulah anugrah terbesar yang Allah swt.
berikan kepada hambanya”. Tutur Rizal yang penuh semangat itu membuat niat Rudi
semakin kendor.
Dialog Rizal dan
Rudi sempat hening beberapa saat. Putus sudah harapan Rudi mendekati gadis Desa
yang menjadi dambaan hatinya itu. Mereka berdua masing-masing termenung lalu Rizal
berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Bagaimana dengan
pacarmu dikampung yang pernah kamu ceritakan dulu padaku?” tanya Rizal.
“Antara aku dan dia
tidak ada masalah. Kami pun masih berpacaran”. Jawab Rudi.
“Mengapa kamu berniat
mendekati gadis lain kalau kamu sudah punya pacar”? tanya Rudi penasaran.
“Hidup itu punya
banyak rasa, karena banyak rasa pilihan pun boleh banyak” jawab Rudi ngambang.
“Maksudnya?” Rizal
kembali bertanya.
“Sebenarnya saya
juga tidak tega dengan sikapku ini, tapi hukum alam telah menetapkan kaum
lelaki untuk memilih pasangan hidup dan wanita ditakdirkan untuk memilah lelaki
yang terbaik untuknya”. Jawaban Rudi membuat Rizal mengangguk.
Ikatan cinta
muda-mudi dalam bentuk pacaran itu sebenarnya tidak ada. Hanya sekedar nama
saja pacaran itu. Kebanyakan orang sepakat bahwa pacaran itu hanya untuk saling
mengenal karakter atau mencari kecocokan saja. Persamaan karakter itulah yang
menjadi pertimbangan untuk dilanjutkan pada jenjang pernikahan bila ada
kecocokan dan mengakhiri hubungan bila sudah tidak ada kecocokan. Tidak ada
ikatan lebih. Jika ada ikatan lebih, berarti orang tersebut telah melanggar
ketetapan Allah karena penciptaan manusia yang beragam suku, bangsa serta ia
laki-laki atau perempuan itu untuk sekedar menyambung tali silaturrahim atau
ta’aruf (saling mengenal). Hubungan yang spesial antar dua insan berbeda itu
hanya milik orang-orang yang telah menikah.
Wajar jika ada
seorang gadis yang banyak ditaksir pemuda. artinya gadis itu punya kelebihan atau daya tarik. Mungkin karena ia dari
keluarga yang kaya raya, bisa jadi juga cerdas atau wajahnya yang cantik
rupawan. Tapi jika ada gadis yang tidak mengerti kenapa ia dibenci atau
dihindari banyak lelaki, sebaiknya ia sadar diri. Lelaki itu punya pilihan, dan
jadilah gadis sejati dambaan kaum adam. Jika itu dimiliki seorang gadis, justru
ia bakalan bingung memilah sekian banyak pria yang datang kepadanya menyatakan
cinta.
Pria sejati juga
banyak yang menjadi dambaan para gadis. Itu karena mereka memiliki daya tarik
yang mempesona. Sebaliknya jika lelaki itu egois, wanita biasa pun tidak akan
mampu diraihnya.
Rizal yang terbawa
pengaruh cerita Rudi lalu menambahkan “berarti tidak ada konsep kesetiaan dalam
pacaran” tuturnya pelan.
“Iya, justru yang
terbaik itu adalah seorang pria harus mengoleksi sebanyak-banyaknya wanita yang
diinginkannya, begitupun seorang wanita harus pandai melihat pria mana yang
paling tepat untuknya. Itu karena pria ditakdirkan untuk memilih yang terbaik
dan wanita ditakdirkan untuk memilah (menyeleksi) yang terbaik pula untuknya”.
Kata Rudi pada Rizal.
“Kenapa bisa
begitu?” tanya Rizal penasaran.
“Konsep Setia pada
Pacar itu konyol” jawab Rudi.
“Maksudnya?” Rizal
kembali bertanya.
“Untuk apa setia
pada sesuatu yang tidak pasti, lagian bagaimana cara mengukur kecocokan jika
hanya berkenalan pada seorang gadis saja?, coba kamu pikirkan itu!” Rudi
menerangkan.
“Apa cara ini bisa
diterima?” Tanya Rizal yang mulai paham maksud Rudi.
“Begini! Bahasakan
saja ini pada pacarmu dan kamu harus mengizinkan dia untuk menempuh hal yang
sama, kamu harus mengizinkan dia untuk berkenalan dengan pria lain. tidak ada
masalah jika dia lebih memilih cowok lain selain kamu, kamu harus relakan itu.
Beralasan karena perasaan dia lebih cocok pada lelaki lain, tapi jika
seandainya kamu benar-benar sayang padanya, tentu kamu mampu menarik
pertahiannya agar lebih memilih kamu. toh jodoh juga ada ditangan Allah”. Rudi
menjelaskan lalu terdiam. Suasana jadi hening.
Rudi menambahkan
“gadis cantik nan ayu itu ditaksir banyak pemuda, sayangnya Cuma 1 orang yang
bisa jadi suaminya. Pria sejati pun banyak disenangi wanita tapi sayangnya
kesejatian pria hanya jika melabuhkan hatinya pada seorang yang dicintainya
saja. Tidak untuk semua wanita”
--0--
Rudi yang sempat
jatuh hati pada Andine merasa lebih baik mundur daripada berjuang menggapai
cintanya Andine. Ia terpengaruh oleh pesan Rizal yang mengatakan “belum ada
yang dirasanya cocok sehingga ia memilih menunda pernikahan”. Pesan itu membuat
Rudi jatuh mental karena disangkanya bahwa pemuda rupawan saja tidak mampu
mendapatkan Andine, terlebih dirinya yang masih berstatus mahasiswa yang
biasa-biasa saja.
Justru kesempatan
tersebut dimanfaatkan oleh Rizal. Ia justru lebih yakin untuk segera
menaklukkan hati si Andine yang cantik itu. Kepiawaiannya menaklukkan hati para
gadis diperkuat dengan pandangan baru yang didapatnya dari Rudi. Rizal justru
berkeinginan mengoleksi banyak cewek. Ia mulai berniat menduakan pacarnya yang
sekampus dengannya.
Pada kesempatan
berikutnya, Rudi dan Rizal kembali bercakap.
“Bagaimana niatmu
mendekati Andine?”, tanya Rizal setelah berbasa-basi bicara.
“Kamu saja yang coba
dekati!” Seru Rudi.
“Bagaimana
denganmu?” tanya Rizal.
“Aku menganggap
cinta sejatiku ada pada pacarku dikampung” tegas Rudi.
“Lalu bagaimana
dengan konsepmu yang membebaskan orang untuk memilih yang terbaik?” Rizal
kembali bertanya.
“Kan saya sudah
merasa cocok dengan yang pacar saya sekarang” kata Rudi.
Senanglah Rizal
mendengar keteguhan Rudi. Justru kesempatan ini yang dijadikan Rizal sebagai
kesempatan untuk mendekati Andine karena merasa tidak ada lagi saingan.
Disusunlah rencana serapi mungkin untuk melancarkan niatnya.
Keesokan harinya, Rizal
mulai mencari tau tentang gadis cantik yang menarik perhatian banyak orang itu.
Pertama dia tanya pada seorang Bocah tentang keluarga Andine. Ia pun
mendapatkan keterangan bahwa Andine adalah gadis dari keluarga terpandang
dikampungnya. Lalu ia berusaha berkenalan dengan gadis tetangga Andine,
tujuanya agar mendapat lebih banyak informasi tentang dia. Dari sekian banyak
informasi ternyata yang didapatnya, ternyata dugaan Rizal sangat tepat bahwa Andine
belum mendapatkan seorang lelaki yang benar-benar pas dihatinya. Yang banyak
mendekatinya justru orang-orang yang terpandang dan rupawan tapi tidak mampu
menyentuh hati Andine.
Kesempata Emas bagi Rizal.
Ia berpikir bahwa gampang saja untuk mendekati Andine. Itu karena dia telah
mengetahui bahwa keluarga Andine tidak menuntut banyak hal, hanya sifat dan
sikap yang dinilainya. Iapun tau bahwa Andine juga hanya butuh sesosok pria
yang pengertian dan perhatian. Tidak seperti dugaan pemuda-pemuda lain yang
merasa minder ketika bertemu dengan Andine atau keluarganya.
-.-0-.-
Pada salah satu
program KKN, Rizal berusaha agar rumah Andine yang jadi tempat sosialisasi
program PHBS (Sosialisasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Ia sendiri
yang mengurus rencana sosialisasi tersebut, segera ia meminta kesediaan
keluarga Andine agar rumahnya dijadikan sebagai tempat pertemuan warga untuk
mendapatkan informasi PHBS dari para penyuluh kesehatan masyarakat.
Ketika Rizal berada
di rumah Andinee, ia sempat grogi karena justru ia disambut oleh gadis cantik
itu.
“Silahkan masuk
kang!” Andine mempersilahkan dan menyambut Rizal.
“Makasih! Oya, Bapak
kamu ada?” tanya Rizal.
“Tunggu yah kang,
aku akan coba panggil!” seru Andine santun.
“Boleh, terima
kasih!” kata Rizal.
Rizal menunggu orang
tua Andine untuk menyampaikan maksudnya. Nampak kekaguman Rizal pada Andinee
yang mempesona. Ia semakin takluk tak berdaya dibuatnya. “Ternyata Andine
orangnya sangat sopan dan baik hati”, kata Rizal dalam benaknya. Ia duduk gugup
menanti orang tua Andine segera datang menemuinya di ruang tamu.
“Maaf kang, sebentar
lagi ayah saya akan ke sini” kata Andine pada Rizal.
“Iya Dinda, gak
masalah. Aku akan menunggu!” seru Rizal.
“Memangnya ada
urusan apa kang, kalau boleh tau?” tanya Andine penasaran.
“Kami dari mahasiswa
KKN ingin melakukan sosialisasi PHBS, kebetulan teman-teman kami ingin acara
itu dilakukan di rumah kamu”. Jawab Rizal.
“Asyik yah kang! Aku
senang kalau ada kegiatan mulia yang dilaksanakan di rumah ini”. Tutur Andine
meluluhkan hati Rizal.
Rizal mulai bangga
dan merasa peluang untuk lebih dekat pada Andine semakin terbuka lebar.
“iya dinda! Ini juga
harapan teman-temanku” Rizal berbasa-basi lalu menanyakan nama gadis cantik
yang sedang berbicara dengannya. “Nama kamu siapa?” tanya Rizal pura-pura tidak
tau.
“Andine kang” jawab Andine.
Percakapan mereka
terhenti ketika Ayah Andine datang keruang tamu menemui Rizal. “ada apa nak?”
tanya ayah Andine.
Disampaikanlah
maksud kedatangan Rizal pada keluarga Andine. Keluarga Andinee yang suka
bermasyarakat itu merespon keinginan Rizal dan teman-temannya.
Rizal segera pamit
setelah selesai menyampaikan maksudnya dan direspon baik oleh keluarga Andine.
Ia segera pulang ke posko KKN dengan perasaan puas! Hatinya berbunga-bunga oleh
pesona Andine. Selanjutnya Rizal membuat cara agar Andine tertarik padanya.
Program yang di unggulkannya adalah ceramah Islam seusai sholat magrib. Andine
menyaksikan program itu. Andine puas dan menyampaikan kekagumannya pada Rizal
yang piawai berbicara di mimbar.
“Aku senang dengar
ceramah kamu kak” Gombal Andine.
“Trima kasih dinda,
itu biasa saja bagiku” kata Rizal merendah.
“Tapi betul lho
kang” Andine meyakinkan membuat hati Rizal semakin berbunga-bunga.
-.-0-.-
Program penyuluhan
berlangsung. Saat itu, Rizal yang jadi penyuluh. Ia sungguh pandai bercara di
hadapan masyarakat yang hadir pada sosialisasi PHBS di rumah Andine. Semua
orang paham dan mengangguk kagum pada pembicaraannya termasuk sosoknya.
Sementara itu, Andine membantu pelaksana program KKN untuk mempersiapkan makanan
para tamu.
Andine dan Rizal
sudah semakin akrab. Terpetik dihati Rizal “Sudah saatnya menyatakan cinta”.
Saat acara usai,
Rizal ingin mengucapkan terima kasih pada keluarga Andine termasuk Andine. Pada
kesempatan itu, Rizal dan Andine sempat berduaan setelah tamu pada pulang, ia
jadikan ini kesempatan untuk merayu Andine.
“Andine sudah punya
pacar yah?” tanya Rizal.
“Belum kang!”, jawab
Andine santai.
Terdiam sejenak.
Suasana jadi hening.
“Tidak mau
berpacaran yah?” tanya Rizal penasaran.
“Bukan begitu kang!”
seru Andinee. “hanya saja belum ada yang mengerti aku, belum ada yang pas
denganku”.
Dengan perasaan yang
percaya diri dan penuh keseriusan Rizal menyatakan “Maukah kamu Andinee menjadi
pacarnya Rizal?, “aku yang akan selalu ada Andine”. Pernyataan dan Gombal Rizal
membuat suasana hening.
Andine menarik nafas
yang dalam pertanda ia merasakan susuatu yang sangat berat untuk diungkapkan.
“Kenapa diam Andine?”
tanya Rizal.
“Bagaimana yah
kang?” Andine kembali bertanya.
“Apapun keputusan
kamu, aku terima” kata Rizal.
“Baiklah kang”
Terdiam sejenak lalu Andine kembali bertanya, “punya pengalaman pacaran yah
kang?” kata Andine
“Iya Andine” jawab Rizal.
“Bagaimana
hubungannya sekarang?” Andine menguji Rizal.
“Sidia membenci aku,
padahal itu Cuma salah paham. Karenanya kami putus hubungan” kata Rizal
menjelaskan.
“Sebelum saya juga
membeci kamu atau kamu membenci saya karena aku perhatian dan dekat dengan
lelaki lain, lebih baik saya tidak menerima kamu jadi pacarku” kata Andine
dengan suara yang pelan dan sopan. Ia kemudian melanjutkan “Lebih baik kita
berteman saja”
-.-0-.-
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم