Langsung
disuguhi oleh berita Tentang Capres Indonesia periode 2014-2019. Lantaran info
yang kuterima ketika aku baru bangun (masih setengah mimpi mungkin), tiba-tiba
saja Imajinasiku tertuju pada AHM for Indonesia 2014-2019
INDONESIA sedang
menghadapi tantangan yang maha dahsyat oleh tekanan ekonomi politik luar
negeri. Kondisi itu mengharuskan bangsa ini untuk turut mengambil peran dengan
baik pada penguasaan teritorial minimal dalam negeri sendiri atau paling tidak
mereka mampu bersaing secara ketat lewat kancah geostrategi yang dibangun lewat
wacana dan stretegi oleh pemegang kuasa tingkat global. Pemerannya tentu negara
Adidaya. Pertanyaannya adalah mampukah Indonesia bertahan ditengah himpitan
persaingan tingkat global? Ada beberapa pilihan yang harus dilakukan untuk
memposisikan Indonesia sebagai negara yang tidak diremehkan oleh Elit Politik
Internasional. Salah satunya adalah memahami Misi Intelejen Dunia, ikut
berperan pada tataran geostrategi, memainkan gerakan dan wacana ekonomi,
politik, lingkungan hidupa dll. Jika yang demikian tidak direalisasikan maka
bangsa ini akan menjadi konyol dan semakin tak berdaya oleh tekanan
Negara-neraga lain.
Selain itu, pada
tingkatan nasional dan lokal juga turut menjadi bagian terpenting dalam upaya
penegakan keutuhan NKRI. Tokoh-tokoh nasional maupun lokal seharusnya
mengelolah kekayaan alam negerinya sendiri, juga harus memegang teguh
prinsip-prinsip dasar Bhineka Tunggal Ika demi keeutuhan berbangsa. Pancasila
sebaga Ideologi NKRI harus berjalan sesuai dengan cita-cita pembangunan negeri
ini, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, berdaulat adil dan
Makmur. Itulah cita-cita bangsa Indonesia yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD
1945. Tentu kita semua telah mengetahui itu, kitapun telah mengetahui bahwa
saat ini telah terjadi penyelewengan amanat undang-undang yang telah diditipkan
oleh para Perintis Kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia. Pertanyaan
yang kemudian muncul adalah, mampukah para politisi saat ini mewujudka
cita-cita NKRI milik kita? Sebetulnya itu bisa saja jika mereka memahami secara
total permasalahan yang ada, selanjutnya para politisi membangun dari jiwa yang
bersih, harapan yang sama yaitu rakyat harus mendukung program pemerintah
tersebut. Dengan demikian, urusan dalam negeri akan aman.
Terkait urusan luar
negeri, menerapkan sistem ekonomi preteksi atau tidak bukanlah menjadi masalah,
yang terpenting saling menguntungkan atau tidak ada hegemoni dari luar soal
kontrak ekonomi bilateral.
Berangkat dari
pergeseran multi dimensi yang menimpa Negeri ini, pribadi merasa bahwa negeri
ini sudah saatnya dipimpin oleh sosok yang ahli dalam pemerintahan, berpengetahuan
luas dan paham permasalahan kenegaraan, menguasai teritorial, memiliki jaringan lokal hingga jaringan
internasional, memiliki dan mampu mengendalikan sistem perekonomian dari skala
micro hingga skala macro. Sifat yang telah disebutkan di atas selanjutnya
disikapi dengan kerja ekstra keras dan kesungguhan yang kuat, dimulai dari jiwa
yang bersih demi nurani membebaskan negeri dari kemiskinan serta mengupayakan
pendidikan yang lebih baik, pelayanan kesehatan yang maksimal serta menciptakan
ketentraman dan keamanan berbangsa. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh
pemenang dalam perebutan kursi kekuasaan lewat jalur politik.
Kenyataanya, jalan
yang ditempuh oleh pemerintah seolah-olah enggan mengupayakan terciptanya
kesejahteraan rakyat sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945. Karena itu,
sebagai generasi bangsa yang sadar akan hal itu. Pribadi bermaksud ikut
berperan memberantas kemiskinan, mengupayakan pendidikan yang lebih baik hingga
tingkat mancanegara, mengupayakan kesehatan secara maksimal dan menyeluruh. Selain
itu menciptakan ketentraman, ketertiban dan keamanan berbangsa dan bernegara,
menciptakan keadilan, bebas korupsi, kebersihan serta kesehatan lingkungan dll.
Dengan dasar itulah pribadi bermaksud mencalonkan diri sebagai presiden
Republik Indonesia yang didukung oleh Partai Tak Ada. Semoga cita-cita
ini bisa mengankat nama baik indonesia di mata Internasional.
-“Tulisan ini sekedar Imajinasi dan Ekspresi belaka” kepentingan
pribadi hanya melatih diri menulis berdadarkan fenomena sosial, alam dll. atau
sekedar belajar menuliskan kalimat yang lahir dari imajinasi.
AHM for Indonesia
2014-2019
mau nyaingin farhat abbas ya? atau fadjroel? :p
ReplyDeleteingin tanding karya tulis yang diproduksi dari imajinasi tapi cari yang selevel aja. hehehe,
Deleteaku menantang nih. biar aku bisa lebih semangat sich nulisnya
Saya Siap jadi juru kampanye...
ReplyDeletetetapi sayang cuma 10 partai yang lolos untuk bertarung pada pemilihan presiden 2014 nanti Bang...
hehehe
yaa, makasih sudah atas niat.nya! tapi setidaknya bisalah dipake salah satu partai atau kalau tidak diterima, nyapres di republike mimpi saja. hehehe
DeleteRepublik Mimpi, saya yakin bisa saja di terima... saya yakin..
ReplyDeletetapi bangunkan aku dari mimpi bisa kan? soalnya aku kelamaan tidurnya dan hanya bisa bermimpi. hehehe
ReplyDelete