Skip to main content

Buku Favoritku


Aku termasuk orang yang sangat hobby mengoleksi buku-buku. Karenanya, sekarang aku punya perpustakaan mini. Bukunya masih sangat sedikit tapi lumayanlah karena setahunpun aku tidak bisa tuntaskan membacanya.

Dari sekian banyak buku koleksiku, yang terbanyak adalah buku dengan tema spiritual, lalu sejarah, fisafat, pendidikan, hukum, novel, cerpen dan beberapa diantaranya adalah buku tips. Yang paling sering dibaca adalah kitab rujukan Islam yaitu A-Qur’an, juga ada dua jilid sahih bukhari yaitu jilid 2 dan jilid 5.
Diantara sekian banyak buku koleksiku, Aku punya buku paling tua tapi inilah yang paling favorit. Buku ini mirip kamus kalau ditinjau secara alpabeth tapi tidak mengurai istilah kata. Buku yang dimaksud adalah kumpulan mutiara hikmah yang memuat 5000 kata mutiara oleh ratusan tokoh dunia. Pesannya sangat padat makna sehingga buku ini sangat dijaga. (ini bukan resensi) tapi bagi yang ingin mengetahui pesan-pesan bijak oleh tokoh-tokoh dunia, tengoklah buku yang judulnya “Renungan Pribadi dalam rangkuman 5000 mutiara hikmah”. penyusunnya adalah Kamaruddin Baso.
Yang dirangkum dalam buku ini mulai dari pesan-pesan bijak Muhammad saw. dan tokoh-tokoh inspiratif dunia lainnya. Ini adalah salah satu mutiara hikmah yang tertuang dalam buku Renungan Pribadi dalam rangkuman 5000 mutiara hikmah ini : (Bahagia dan Kelezatan Sejati ialah bilamana dapat mengingat Allah [Al-Zhazali])


Comments

  1. Saya iri dengan anda, karena saya tidak punya banyak koleksi buku... hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. akh, tidak ada yang kurang pada anda maupun lebih pada saya soal koleksi buku. semua itu hanya titipan untuk diamalkan (amanah). saya ingat pesan penganut spiritual bahwa "ilmu itu untuk diamalkan"

      Delete
  2. Hehehe,,,
    Ini fakta bang, tetapi keirian itu bukan karena saya sirik kepada abang.
    tetapi sebagai motivasi untuk dapat mengoleksi buku juga.
    karena menurut guru Spiritual saya juga adalah...
    Ilmu akan abadi dan memang abadi jika ilmu itu di bukukan...

    ReplyDelete
  3. kalau ada yang sudah tidak dipakai bisa lho disumbangkan ke kami

    ReplyDelete
  4. buku yang udah tidak kepakai itu yang udah rusak banget. mungkin udah gak layak pakailah

    tapi moga nanti aku punya banyak buku atau kalau tulisanku terbit, ku kirim kesitu

    ReplyDelete
  5. Pinjam dong....

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.