Aku punya,
Aku bisa,
Aku bangga,
Aku sombong,
Aku berharap
pujian, bahkan
Aku angkuh.
Keakuan-ku ternyata
membuat diri malu ketika harapan-harapan itu tidak berarti atau bahkan
menjijikkan ketika Allah memperlihatkan ke-Esaan-Nya melalui hambah-hambahnya
yang lebih bisa, lebih baik bahkan lebih tawadhu. Olehnya itu, aku-Ku harus
tunduk dan bersaksi bahwa
Hanya Allah,
Yang
Maha berkehendak,
Maha
Esa,
Yang
patut di Puja,
Yang memberikan
kejayaan dan
Menunjukkan jalan keselamatan.
Meski
diakui bahwa ini merupakan jalan spiritual yang agak sulit ditempuh namun
alhamdulillah ini bisa menekan ke-aku-an dan membuat lebih tenang penganutnya.
--
Kasus yang pernah ku
alami adalah merasa bangga karena diantara teman-teman SD-ku, hanya dua orang yang
telah berproses di PPs, yaitu aku dan seorang lagi sahabatku dari keluarga guru
terhormat di SD tempat ku sekolah dahulu. Tentu ini adalah suatu kebanggaan
yang jika dibiarkan akan membuat pribadi menjadi sombong, angkuh bahkan ingin
di puji. Astagfirullah. Naudzubillahi min dzalik. Untung saja karena
setelah menarik diri dan bersaksi bahwa kuasa Allah berada di atas
segala-galanya. Aku baru sadar bahwa aku tidak punya sesuatu yang dapat
dibanggakan, termasuk materi dan prestasi, karena selalu ada yang menandingi
bahkan jauh lebih hebat dan semua itu kembali pada sang pencipta.
-.-0-.-
(((kronologi,
genelogi & nilainya tidak terkait dengan pribadi penulis) > hanya ingin
berbagi lewat imajinasi yang patut direnungkan))).
Syukuri apa yang sudah ada kak.
ReplyDeletehemm! h3h3h3, iye'. makasih yah atas kunjungan n sarannya.
ReplyDeleteini super banget
Perjalanan dalam hidup ini memang adalah sebuah Ujian,
DeleteKita di Uji untuk Tidak Sombong.
mungkin salah ketikki komandan.
Deletehehehe, saya kira kita diuji untuk menjadi sombong,
bayangin aja,
jika kita bisa kuliah di Pascasarjana sementara teman-teman kita dulu masih SMA. apakah ini bukan ujian yang bakal membuat kita sombong.
contoh lain, betapa banyak harta yang kita terima, sementara disekitar kita masih susah untuk mencari sesuap nasi. bukankah harta yang kita miliki adalah ujian yang membuat kita sombong?
satu lagi, mungkin teman kita yang belum punya istri atau minimal pacar akan membuat mereka bangga, bahkan sombong karena yang lain masih berimajinasi soal pacar atau istri. hehehehe
Itu betul Abang,
Deletenamun untunglah kita betulkan...
terlalu terburu - buru itu Bang, jadinya salah ketiklah...
Intinya tidak usah terlalu bangga ( sombong ) dengan apa yang telah dicapai tetapi syukuri apa yang telah ada...
tapi mohon maaf jika ku salah yah
Deletemohon diluruskan jika aku keliru.
Deletekeep spirit >> saling memotivasi dan berbagi
bagaimana halnya dengan ketentuan adanya Free Will kang,,?!?!
ReplyDeleteadakah kaitannya dengan kesombongan seperti yg tertuang di atas?!?!
entah kalau pandangan orang lain, tapi menurut hemat saya gini,
ReplyDelete"manusia adalah mahluk yang sombong, tapi ada yang berhak dan maha sombong, olehnya itu mari kita serahkan sifat sombong pada yang berhak"
"manusia adalah mahluk berkehendak, tapi ada yang Maha berkehendah. untuk itu mari kita berharap semoga apa yang kita kehendaki adalah yang terbaik dan juga dikhendaki oleh Yang Maha Berkehendak.
Free Will, kebebasan berekspresi dan lain-lain boleh banget tapi kita terbatas meski tanpa membatasi diri.
terima kasih yah Rahasia Ikhlas.
Puji Tuhan
bagus bang, kita memang gak layak buat sombong dan angkuh
ReplyDeletekita ini tak ada apa-apanya dibanding kekuasaan Tuhan, tetap berkarya dan tak sombong itu jalannya
keep spirit
nice motivation
salam BE
Mbak Mei Wulandari @ Makasih motivasinya.. aku orang baru banget di BE. salam
ReplyDelete